Pemicu

957 117 14
                                    

Porsche tidak tau ternyata setelah kedatangan Tawan, laki-laki yang bersama Vegas terakhir kali, membuat kehidupannya di rumah ini berubah.

Semua orang di rumah ini menganggap Porsche sebagai orang buangan. Memperlakukan Porsche seperti sampah. Porsche dicampakkan dan digantikan dengan orang yang baru.

Sejak hari pertama Vegas mengacuhkannya semua orang disini menindasnya karena mereka semua tau Vegas tidak perduli lagi padanya. Vegas tidak lagi melindunginya.

Tapi Porsche tidak peduli. Porsche tidak akan mengemis untuk dilindungi oleh vegas. Sedari dulu Porsche selalu melindungi dirinya sendiri. Kehidupannya disini saat ini tidak ada bedanya dengan kehidupan jalanannya yang dulu. Ini seperti ajang bertahan hidup, yang lemah lah yang akan mati. Maka tugas Porsche adalah menjadi orang yang tangguh dan selamat dari rumah ini!

" Kalian tidak bosan ku pukuli setiap hari?" Porsche memutar matanya jengah

Demi Tuhan! Ia hanya sedang duduk bersantai dengan rokok di mulutnya dan orang-orang sialan ini mendatanginya!

" Jangan sombong! hari ini aku membawa lebih banyak orang! Kau hanya harus patuh padaku maka kami tidak akan terlalu parah melukai mu" kata orang itu angkuh

Orang-orang disini benar-benar seperti preman!

Aku tersenyum remeh
" Kalian ini memang sekumpulan anjing yaa datang berkelompok"

Seketika itu mereka semua menggeram marah dan menyerang ku. Aku berusaha melumpuhkan mereka satu persatu sambil menangkis setiap pukulan dan tendangan mereka tapi tentu saja semua itu tidak mudah, bajingan itu berlima sedangkan aku sendirian!

Aku terus memukul tanpa henti tidak berniat untuk membiarkan mereka melukai ku

PRANNG

Aku lengah. Seseorang dari belakang memukul ku dengan botol kaca. Pandangan ku berkunang-kunang. Aku bahkan tidak bisa berdiri tegak sekarang.

" SEKARANG!!" Salah satu dari kawanan itu berteriak

Tidak sampai sedetik kemudian seseorang menutup kepala ku dengan karung. Aku bagaikan kucing lemah di dalam karung sekarang.

Mereka merobohkan ku ke lantai, menendang dan memukuli ku sepuas hatinya. Aku menguatkan diriku karena demi apapun juga aku sudah tidak sanggup lagi melawan sepertinya darah dari kepala ku keluar begitu banyak. Aku merasa pusing dan kesakitan. Aku terus membisikan pada diriku sendiri bahwa aku hanya harus bertahan sedikit lagi

Sedikit lagi

Sedikit lagi Porsche

" HENTIKAN!! HENTIKAN!!! "

Aku mendengar teriakan bibi Jane, pengurus rumah, mencoba menghentikan kawanan orang gila ini memukul ku

" Jangan ikut campur urusan kami orang tua!"

Setelah itu aku mendengar suara bantingan

Apakah mereka juga memukul perempuan? Orang tua?!!!

Aku merasa bersalah pada bibi Jane karena tidak bisa membantunya. Aku sendiri bahkan masih dipukuli bagaikan samsak disini. Aku sudah sangat pasrah sekarang, satu-satunya orang yang bisa membantu ku bahkan gagal menghentikan mereka yang artinya aku hanya harus menikmati setiap pukulan dan tendangan ini

Tiba-tiba semua pukulan dan tendangan itu berhenti

Aku bernapas lega. Apakah mereka sudah selesai bersenang-senang?

Aku tidak bisa menggerakkan tubuh ku sedikit pun, padahal cukup sesak bernapas di dalam karung ini tapi aku tidak dapat menggerakkan seujung jaripun untuk melepasnya. Aku diam sambil mencoba mencerna situasi yang hening ini. Ada apa?

Suara langkah sepatu mendekati ku. Aku diam dan mempersiapkan diri ku untuk sebuah tendangan tapi aku salah....

Seketika cahaya menghantam penglihatan ku. Mata ku buram tapi mencoba memfokuskan pandangan ku

Aku tidak ingin mempercayai penglihatan ku saat ini

Tidak mungkin!

GREPPP

Aku ditarik dalam sebuah dekapan

Itu Vegas....

Aku tidak bisa mendeskripsikan raut wajahnya, marah? Sedih? Khawatir? Kasihan? Itu raut wajah terburuk yang ku lihat dari vegas

" Heiii... Porsche, kau baik-baik saja kan?"

Bajingan ini! Apakah dia tidak punya mata?! Apakah aku terlihat baik sekarang?!!

HUEEKK

Aku memuntahkan darah dan itu mengotori baju Vegas

Bagus, tubuh ku segera memberikan jawaban untuk Vegas kalau aku tidaklah baik-baik saja

"Sialan" Vegas mengumpat setelah melihat kumpulan darah itu

Vegas bergegas menggendong ku di pelukannya. Pelukannya yang tiba-tiba itu serasa meremukkan tubuh ringkih ku, aku menggerung kesakitan.

Vegas diam dan mengamati wajah ku dan aku bersumpah matanya penuh dengan kemarahan dan kebencian.

" BIG! Seret semua bajingan itu ke ruang bawah tanah milik ku! Mereka akan merasakan neraka sesungguhnya!" Vegas memerintah dengan suaranya yang dalam

Sedangkan aku hanya diam dan menyamankan diriku dalam gendongan Vegas. Aku tidak bisa memungkiri bahwa ada perasaan nyaman ketika dia peduli padaku seperti ini. Pandangan ku semakin kabur dan vegas perlahan memudar dari pengelihatan ku. Semua gelap. Aku kehilangan kesadaran ku.

Vegas hampir berlari menuju kamarnya dengan Porsche digendongannya.

Big membantu ku membuka pintu kamar, aku dengan segera membaringkan Porsche perlahan di ranjang ku.

Aku menyuruh big untuk menelpon dokter keluarga agar datang kemari memeriksa Porsche. Aku tidak tau harus berbuat apa, aku panik setengah mati melihat darah itu terus mengucur dari tubuhnya.

Aku menjambak rambut ku frustasi. Dokter tua itu kenapa belum sampai juga?!!!!

Brakk

Pintu terbuka dan menampilkan dokter tua yang tergopoh-gopoh menghampiri ku. Tidak percuma aku mengancam akan membunuhnya beserta keluarganya jika ia berani terlambat mengobati Porsche ku.

" Periksa dan obati dia sekarang!" Perintah ku cepat

Dokter tua itu mulai memeriksa Porsche dan saat ia membuka baju Porsche aku langsung menatap tajam ke seluruh orang disana termasuk Big untuk keluar dari kamar ku.

Aku terperangah melihat tubuh Porsche. Itu bukan tubuh indah yang ku cumbui tempo hari, tubuh itu penuh lebam dimana-mana dan saat dokter menyentuh salah satu lebam di perutnya Porsche tiba-tiba saja berteriak kesakitan dalam alam bawah sadarnya.

Darah ku rasanya seketika mendidih. Semua bajingan itu akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Aku bersumpah!.

Dokter mulai mengeluarkan peralatan miliknya, mulai dari menjahit kepala Porsche yang robek hingga membalurkan salep di setiap lebam Porsche dan memasang infus umtuk Porsche.

Aku berterima kasih dan menyuruh big untuk mengantar dokter tua itu keluar dari kediaman ku.

Aku menatap sedih wajah penuh raut kesakitan itu. Dalam tidurnya pun Porsche kesakitan.

Cepatlah sembuh dan bangun

Aku merindukan mu Porsche...

Crazy Bastard || Vegas X PorscheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang