Perang Batin

1.1K 110 12
                                    

Porsche merasa hidupnya bagaikan sebuah drama sekarang. Seumur hidupnya ia tidak pernah merasa seperti ini, pikirannya berkutat tentang kejadian-kejadian yang ia alami belakangan ini. Porsche hanya bisa mengambil satu kesimpulan...

Vegas memporak-porandakan hidupnya!

1. Tahap Denial

Vegas tidak mungkin benar-benar menyukainya. Vegas pasti hanya ingin mempermainkan dirinya, menyakitinya secara fisik dan mental. Dan yang paling penting adalah tidak ada kemungkinan baginya untuk menyukai vegas! Vegas dimatanya hanyalah seorang bajingan brengsek yang telah merusak kehidupan damainya. Porsche tidak mungkin menyukai Vegas!

Berhari-hari Porsche bergulat dengan pikirannya sendiri yang setiap hari berubah-ubah. Sialan ia lelah!!!! Tubuhnya juga masih sakit setelah kejadian itu dan sebenarnya ia agak demam sekarang dan ini sudah beberapa hari tapi ia tidak ingin mengadu kepada siapapun tentang keadaannya sekarang. Lagipula ia dan vegas tidak bertegur sapa lagi walaupun mereka berpapasan saat di rumah. Dan hal yang paling ia benci adalah kenapa vegas tidak menyapanya?!!!! Sangat tidak bertanggungjawab!!!

2. Tahap Marah

Apakah Vegas akan benar-benar memperlakukannya seperti pemuas nafsunya belaka??!!! Vegas bahkan sudah mengambil pengalaman pertamanya, apakah vegas hanya akan membuangnya begitu saja setelahnya? Bajingan itu setiap hari memperlakukan ku seperti orang yang tak kasat mata di rumah ini!! Aku muak dan membencinya! Kenapa vegas harus melakukan ini terhadapnya?! Dosa apa yang pernah Porsche lakukan kepada vegas?

Pertemuan pertama mereka di bar harusnya menjadi alasan vegas berterima kasih kepada Porsche seumur hidupnya karena Porsche menyelamatkan vegas yang dikepung oleh musuhnya saat itu tapi balasan apa yang kini ia dapat?!!! Vegas ini memang iblis dari neraka yang tidak tau terimakasih!

3. Tahap Kompromi

Tapi Porsche juga tidak bisa melupakan hari-hari dimana vegas begitu perhatian padanya. Menemaninya makan, melindunginya, merawatnya jika Porsche mempertimbangkan hal itu sebenarnya vegas bisa dibilang tidak begitu jahat. Dia tidak baik tapi juga tidak begitu jahat. Terkadang vegas memperlihatkan sisinya yang lain hanya kepadanya. Vegas terkadang suka bercerita dan tertawa saat bersamanya. Porsche mungkin sudah gila sekarang karena bisa berpikiran positif terhadap vegas!

Berhari-hari sudah Vegas dan Porsche tidak bertemu. Porsche heran, apakah memang mereka berselisihan atau ada jalan masuk lain di rumah ini atau memang tuan muda dingin itu tidak pulang pulang ke rumah?!

Porsche masih uring-uringan menghadapi dirinya sendiri. Malam itu merubah segalanya. Sudah tidak ada lagi kedamaian dalam pikirannya. Apakah vegas juga seperti itu? Atau semuanya hanya seperti angin lalu baginya? Memikirkannya seperti itu membuat kepala dan hati ku sakit lagi. Porsche kewalahan menghadapi dirinya sendiri, memikirkan pandangan orang-orang di rumah ini juga memikirkan vegas.

Seperti kurang semua masalah itu, vegas datang dengan membawa seseorang disampingnya berjalan melewati Porsche dan membawa orang itu ke lantai dua yang merupakan kamar vegas!

4. Tahap Cemburu

Kedatangan vegas hanya memperburuk suasana hati Porsche. Harusnya vegas tidak perlu pulang saja selamanya! Mendadak Porsche menjadi orang paling menyedihkan di rumah ini. Ia bisa merasakan tatapan semua orang disana seperti menertawakan dirinya, menghinanya, mengasihaninya.

Porsche tertawa miris. Kenyataan yang paling menyedihkan adalah bahwa sebenarnya Porsche juga mengasihani dirinya sendiri.

Orang yang dibawa vegas itu bertubuh kecil, putih dan manis sedangkan Porsche tidak manis, berkulit gelap dan dia berbadan besar. Tentu saja vegas akan lebih menyukai orang itu.

Porsche tidak mengerti kenapa ia harus berkecil hati seperti ini tapi Porsche tidak dapat mengendalikan perasaannya.

Porsche masuk ke kamarnya, berusaha untuk tidak memperdulikan apapun yang terjadi diluar sana. Ia masuk ke kamar mandi menyalakan shower dan mendinginkan kepalanya disana, mungkin dengan begitu ia dapat berpikiran jernih.

Sia-sia. Pikiran Porsche masih kacau. Porsche kehilangan dirinya sendiri. Tanpa terasa air matanya sudah menetes sedari tadi tersamarkan oleh siraman shower yang menghujamnya.

Porsche duduk melamun ditepi ranjangnya berandai-andai seandainya ia tidak ke bar malam itu atau seandainya ia tidak mengiyakan tawaran menjadi bodyguard dari awal atau lebih baik lagi seandainya ia mati bersama orangtuanya dulu mungkin ia tidak akan di titik ini sekarang.

Porsche mungkin dari luar terlihat tangguh tapi sebenarnya ia adalah orang yang rapuh. Ditinggalkan sendiri sejak ia masih muda, hidup sebatang kara di dunia yang keras. Porsche kesepian. Ia mengharapkan sebuah sandaran. Mengharapkan seseorang yang dapat bersamanya dalam waktu lama. Seorang teman hidup.Tapi vegas menghancurkannya.

Porsche menutup kedua matanya merasakan setiap denyutan menyakitkan di hatinya, terkadang Porsche menikmati rasa sakit itu hanya sebagai pengingat bahwa Porsche hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri karena jika ia mengandalkan orang lain maka rasa sakit itulah ganjarannya.

Suara deruan mobil di luar sana menyadarkan Porsche bahwa mungkin itu adalah pertanda kalau tamu vegas sudah pulang.

Porsche mendecih. Untuk apa pulang tengah malam begini? Menginap saja sekalian dasar sialan!

Crazy Bastard || Vegas X PorscheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang