Salju terus turun hingga perayaan natal tiba, karena Taeguk ada di guryong sana sampai akhir tahun membuat junghyun di Seoul sendirian. Ia merasa sendirian walaupun semua orang ada disini termasuk para sepupunya, tapi tanpa Taeguk semua terasa berbeda
"selamat natal, yang mulia" ucap jaewon pada junghyun "mungkin agak sepi karena yang mulia pangeran joseon tidak ada disini"
"benar, tapi ya tetap saja kita harus merayakannya dengan suka cita" junghyun menepuk-nepuk pelan punggung jaewon "katakan pada minsung untuk membuka pintu utama siapa tau ada yang berkunjung"
"baik, yang mulia" jaewon membungkuk lalu segera pergi meninggalkan junghyun yang kini ada di tengah-tengah istana
Orang-orang berkata saat ia kecil bahwa berdoa dihadapan pohon natal maka impiannya akan terwujud, ia ingin sekali memohon pada Tuhan untuk bertemu dengan orang tuanya tapi itu hal konyol jika nantinya dia malah ikut mati dan bertemu orang tua nya dialam baka lalu meninggalkan Taeguk sendirian disini
Haejun tiba-tiba merangkul pundak junghyun "jangan bersedih, ini hari bahagia"
"tidak ada yang bersedih, aku hanya melihat detail dari pohon itu" ucap junghyun berbohong "bagaimana dengan Areum, dia dimana?"
"dia sedang dengan temannya itu, katanya sedang berjalan-jalan disekitaran Myeongdong nanti juga kembali untuk merayakan malam natal bersama kita dan yang kita undang"
"begitu ya, pantas saja tidak ada yang berisik" junghyun mulai tertawa pelan mengingat sepupunya yang berisik itu
"aku setuju, dia memang berisik" Haejun mulai ikut tertawa mengejek bersama junghyun
"aku harus ke ruanganku dulu, permisi" junghyun mulai berjalan menuju ke ruang kerjanya, ia mencoba untuk menelfon adiknya yang ada di guryong
Setelah sampai ia langsung meminta disambungkan ke bagian informasi lalu sampai ke ponsel adiknya, cukup menunggu 3 menit lamanya akhirnya tersambungkan
"halo"
"halo Taeguk, ini konyol tapi selamat natal" ucap junghyun sambil membawa gagang telpon wireless itu lalu duduk di kursinya "bagaimana disana?"
"selamat natal juga, disini baik-baik saja dan mungkin aku akan pulang lebih awal untuk ulang tahun mama tanggal 30 nanti"
"terimakasih" junghyun benar-benar ingin Taeguk disini tapi ia tidak harus selalu bergantung pada sang adik "oh iya, aku mengirimkan hadiah Natal untuk mu, mungkin akan sampai besok"
"terimakasih, padahal tidak usah"
"tidak apa-apa, anggap saja aku kakak yang baik memberikan hadiah pada adiknya" junghyun tahu pasti orang seperti Taeguk tidak terlalu suka di manja, tapi ia ingin melakukannya "oh iya, tentang syal milik mama sangat cocok untukmu"
"banyak yang bilang begitu"
"ya memang, satu lagi... kurangi merokok kumohon"
"aku sedang mencobanya, pasti kau takut aku seperti paman Minhyuk ya? apa dia sudah sembuh?"
"dia sudah sembuh, aku takut bukan hanya karena itu saja"
"tidak usah berlebihan, aku tutup, sampai jumpa lagi nanti"
"iya sampai jumpa" lalu telfon pun terputus, junghyun menyimpan gagang telfon itu lagi lalu segera keluar dari ruangannya dan menuju ruang tengah dimana acara berlangsung
Semua orang langsung tersenyum dan membungkuk padanya, mereka sudah berpakaian rapih dan sedang mengobrol satu sama lain sambil meminum champagne atau yang lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Spencer • KookV (dalam masa perbaikan)
أدب تاريخيDisini mengisahkan seorang bangsawan biasa yang menikahi pewaris tahta kekaisaran, dibalik kehidupan yang serba mewah dan dikenal banyak orang sebagai orang penting dan terhormat. Ada satu kisah yang tidak semua orang ketahui rank 😾❤️ • 9 in #kookt...