Kehancuran kalian adalah takdir tetapi kapan itu terjadi akan menjadi giliranku untuk menentukannya.
•••
Putih adalah satu kata yang terpikir oleh Gulf sekarang, mungkin saja dia berada di rumah sakit saat ini tetapi mengingat kejadian sebelum dia terbaring di lantai yang dingin.. tangannya meraba perut dan merasakan bahwa itu tidak kencang lagi.
Hembusan nafasnya terdengar, ini pertama kalinya dia merasa kosong setelah di tinggal Mew pergi. Kepalanya menoleh ke kiri dan menemukan satu cangkir minuman yang asapnya masih mengepul-- panas. Mungkin itu baru dibuat, apakah Mew yang menemukannya?
Kalau begitu bukankah Alpha-nya tahu bahwa mereka telah kehilangan calon bayi?
"Sudah bangun?" Tanya sosok asing.
Gulf mengerutkan dahi, "Siapa?"
Sosok asing itu tersenyum namun tidak segera menjawab dan hanya menekan tombol darurat, setelahnya tiga Dokter Alpha dan dua perawat Beta serta satu pria paruh baya masuk tanpa menimbulkan suara apapun.
"Bagaimana perasaan anda, tuan muda kedua?"
"Tuan muda kedua?" Tanya Gulf lagi.
Pria paruh baya itu mengelus sayang rambutnya, "Nak.. jawab dulu."
"Aku baik, bagaimana dengan bayiku?"
Mile menekan rasa nyeri ketika netranya bersibobrok dengan sang adik, "Dia sudah tidak ada."
Hening.
Mungkin ini respon paling aneh yang pernah mereka temui, umumnya seorang Omega yang kehilangan anak akan menjadi sangat sensitif dan bahkan bisa mengamuk seharian. Rasa kehilangan membuat insting membunuh mereka lebih kuat, tetapi kenapa Gulf hanya mengangguk?
"Aku tidak mendapat jawaban sebelumnya, kalian siapa?" Gulf tidak suka berdekatan dengan orang asing, tapi entah kenapa ada sesuatu yang membuatnya merasa nyaman juga enggan untuk bersikap apatis.
Joseph menginstruksikan semua dokter dan perawat untuk keluar dari ruangan, Mile mengambil kursi lalu duduk di sebelah sang Ayah. Di hadapan mereka.. Gulf yang tidak tahu apapun hanya mampu berkedip.
.
.
.Satu kata yang ia pikirkan saat ini, GILA!
Gulf merasa sisa kewarasannya akan di renggut paksa, apalagi mengingat silsilah keluarga yang ternyata sudah kacau sejak dia ada. Terlebih dia tidak tahu emosi seperti apa yang harus di tampilkan mengingat pemilik asli tubuh ini entah dimana!
"Jadi maksudnya.. orang ini ah tidak! Maksudnya aku bukanlah anak Andrew melainkan anak anda? Kenapa baru sekarang mengatakannya?"
Kenapa tidak dari sebelum dia bertransmigrasi ke tubuh ini! Sialnya dia sekarang menanggung semua intrik dan konflik yang ternyata mampu membuatnya gila detik itu juga.
Joseph membawa kedua tangan halus anaknya untuk ia genggam, "Maafkan Ayah. Semua ini dilakukan untuk kebaikanmu sendiri mengingat Ashter selalu ingin membunuh Omega yang lahir dari klan Eagler."
"Lalu kenapa harus membuat bukti kematian palsu? Aku masih memiliki Alpha diluar sana yang jika di tinggal bisa membuat seluruh Omega di negara ini berbaris untuk mendapatkannya! Lagipula aku ingin mencabut seluruh gigi Patriarch sialan itu!" Gulf terengah, bohong jika dirinya tidak merasa hancur sekarang.
Kehilangan anak dan sekarang tidak bisa menunjukkan wajah di hadapan publik bahkan Alpha-nya!
Mile naik ke tempat tidur lalu memeluk adiknya yang sekarang sudah bergetar tak karuan, "Sayang dengarkan kakak ya.. untuk saat ini tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan oleh mereka. Kau berharga dan kami tidak akan mengambil keputusan seperti ini jika bukan demi keselamatanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chrysanthemum
FanfictionPada akhir senjanya, Gulf Kanawut menutup mata setelah hidup seorang diri tanpa bergantung pada siapapun. Pagi itu angin berhembus segan seolah tidak ingin menyakitinya lebih lama dan matahari juga enggan menampakkan sinar meski waktu sudah menunjuk...