26. Melepas rindu

1.6K 206 36
                                    

Dari seribu tangkai mawar merah, aku hanya menyukai satu yang berwarna hitam

•••

Dinginnya air conditioner tidak terasa lagi, tubuh keduanya sudah hampir telanjang tetapi entah kenapa rasanya malah semakin panas.. setiap detiknya Gulf hanya bisa menyebut nama seorang laki-laki yang kini memandang dirinya penuh rindu juga nafsu menggebu.

Jari-jemarinya di kecup sayang, lagi dan lagi usapan di keningnya seolah memaksa tubuhnya untuk mengejang lebih kuat-- Gulf nyaris menangis.

Mew mempermainkan hasratnya sedemikian rupa hingga dia lupa bagaimana caranya bernafas dengan benar, lubang belakangnya masih setengah basah dan Mew memaksa tiga jarinya masuk begitu saja.

Sialan, ini nikmat.

Gulf mendongak ketika perut bagian bawahnya kaku, nafasnya putus-putus bahkan kini jari-jari kakinya menekuk sensitif.. dia sampai ke puncak tanpa sentuhan berarti.

"Bagaimana caramu melalui estrus selama ini, hm?" Mew menaikkan salah satu kaki Gulf ke pundaknya lalu mencium lambat mulai dari ujung kaki hingga ke pangkal paha dan selama proses itu berlangsung.. Mew tidak sekalipun melepas pandangannya dari netra kecoklatan Gulf.

".. Mengurung diri di ruangan tertutup dan menggunakan penekan." Gulf tidak bisa menceritakan situasi dia yang harus berada dibawah pengawasan para dokter karena kondisi halusinasi estrusnya.

Mereka tahu dua tahun ini terasa sulit.

"Kenapa tidak datang?"

Gulf merinding ketika Mew membawa tubuhnya untuk duduk diatas paha kokoh sang Alpha hanya dengan satu tangan.

Posisi ini membuat Gulf lebih tinggi dan ia menunduk untuk melihat Mew menyeringai, tangan sang Alpha tiada henti memainkan dua bongkahan kenyal miliknya.

Nipple-nya di cium ringan, rasanya luar biasa.

"Seseorang melarangku," Bisik Gulf tepat di depan bibir Mew.

"Jangan mematuhi orang lain, hanya aku yang bisa memerintahmu. Paham?"

Suaranya rendah dan lambat, Gulf bergerak gelisah dan wajahnya memerah lagi seperti dia telah di rebus dalam wadah penuh gairah untuk waktu yang lama.

PLAK!

"Anghh!"

Pantatnya di pukul keras tepat di bagian lubang senggama, bukannya sakit.. Gulf malah merasa ketagihan. Dia suka ketika Mew menidurinya seakan ingin menghancurkannya disaat bersamaan.

"Jawab, jangan diam saja."

Gulf terengah, perlahan tangannya melingkar di leher kokoh sang Alpha, "Yes.. Sir."

Pandangan Mew berkabut, dia membanting Gulf di ranjang kemudian membalik tubuh sang Omega hingga menungging. Gulf malah semakin menaikkan bokong dan menurunkan pinggulnya.

Mereka sama-sama gila.

.
.
.

Berita mengenai pertunangan Mew dan Namsa berkembang begitu cepat, bahkan kini seluruh stasiun televisi menjadikan berita pertunangan ini sebagai slot utama.

"Pewaris serta Direktur Hyden Group, Mew Suppasit Jongcheveevat. Di kabarkan akan melangsungkan pertunangan dengan Namsa Traipipattanapong yang notabene-nya adalah adik dari tunangannya sebelum ini, kondisi ini memicu beberapa pendapat pasalnya saat ini Jongcheveevat masih belum memberikan tanggapan--"

Piiip!

Andrew mematikan televisi, "Apa ini yang kau inginkan?"

"Ayah, pihak Jongcheveevat pasti sedang mempersiapkan semuanya. Mereka bukanlah keluarga yang akan mengumumkan sesuatu tanpa melakukan sesuatu."

ChrysanthemumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang