Chapter 4

762 89 10
                                    


"Taufan?!" Suara bisik yang kembali terdengar, bahkan terdengar lebih dekat.

Taufan menoleh ke arah datangnya suara dan..

"Aaarggghhh!!~"

Jeritan Taufan tertahan oleh tangan seseorang. Bahkan Taufan mulai tenang setelah mendengar bahwa orang tersebut tertawa geli.

"Kakak ngapain disini?" Tanya nya.

"Isshh, kau ini ngagetin aja," kesal Taufan, dan melanjutkan kegiatannua tadi. Yaitu, membuat susu hangat.

"Hehe maaf kak, kok Kak Ufan ga tidur?" Tanya nya lagi.

"Ta-.. emm, aku terbangun lalu tidak bisa tidur," jelas Taufan.

Sebenarnya ia ingin menjelaskan apa yang terjadi padanya, tapi ia ragu. Mungkin saja itu hanya kebetulan.

"Lalu, kenapa kau ada disini? Solar," Taufan berbalik memberikan tanya.

"Ya, kakak sudah tahu kan?" Ucap Solar.

"Kau begadang ya? Akan ku adukan Gempa," ucap Taufan tanpa mempedulikan Solar yang memasang mimik panik.

"Jangan Kak, aku tidur nih. Dadah, selamat malam," ucap Solar dengan panik, lalu langsung naik ke atas seraya memegang secangkir kopi.

Taufan tersenyum tipis seraya menggelengkan kepalanya. Selesai sudah susu hangat nya ia buat.

Taufan duduk di kursinya, ia melamun memikirkan bisikan tadi.

"Suara awal bisikan dan kedua. Berbeda, suara pertama itu. Aku seperti mengenal nya," guman Taufan.

"Suaranya berat, berbeda dengan saudara saudaraku, siapa dia? Atau aku salah dengar?" Guman nya lagi.

Rasa kantuk mulai datang setelah Taufan berpikir keras tentang kejadian tadi. Tanpa sadar, ia merebahkan kepalanya di atas meja. Dan tertidur di ruang makan. Dengan tubuh yang duduk di kursi dan kepala nya yang di letakkan di atas meja.

"Boboiboy Taufan?!"

Hari Rabu [Turnamen]

===

Sekolah kini terlihat ramai, banyak bazar yang terletak di bagian pinggir. Para penonton serta peserta dapat terlihat berkeliaran di lapangan sekolah.

"Uwaaaahhh, ramai sekali seperti tahun tahun lalu," girang para anggota TTM.

"Dimana Ice sama Kak Hali ya?" Ucap Gempa seraya menengok ke kanan dan ke kiri.

Gempa terus saja bolak balik ke sana kemari, ia mencari ketiga saudaranya.

"Kemana sih? Sudah menunggu disini, tapi mereka tidak ada,"

"Makanya punya barang jangan pada ketinggalan!!"

Ke empat saudara nya hanya bisa mendengarkan ocehan Gempa yang terdengar kesal.

Flashback

"Gem!! Tolong bawakan barang kami ya, ada yang ketinggalan!!"

"Kak, tolong aku juga. Tali lengan ku ada di meja!!" Ice.

.

.

"Solar!! Jaga mereka!! Aku cari kedua kakakmu itu," ucap Gempa.

"Jangan sampai terpisah, ikuti kemana mereka pergi!!" Ucap Gempa yang menambah perintah.

Solar menga nga hingga mulutnya terbuka lebar, bukankah seharusnya itu yang ia dapatkan dari para kakak nya.

"Kak!! Hey!! Biar aku saja yang mencari mereka!! Jangan tinggalkan aku bersama tiga setan ini!!" Teriak Solar dengan pasrah, ucapan nya sama sekali tidak di dengarkan oleh Gempa.

Terulang KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang