Chapter 21

536 69 24
                                    


"Hemm? Selesaikan? Ini baru saja di mulai,"

Ucapan seseorang yang membuat pertarungan sedikit terhenti, bahkan Borara sampai menampilkan wujudnya lagi saat orang tersebut datang.

"Siapa kau?" desis Borara.

Orang tersebut menghiraukan pertanyaan Borara, ia malah menampilkan seringai yang terlihat licik.

"Hahah, aku? Aku.. Frost Fire," ucap nya memperkenal kan diri.

Sedikit di buat heran oleh kedatangan Frost Fire, karna ini adalah pertama kalinya Borara serta pasukan nya melihat elemental yang ber fusion.

"Oh, cara baru menggunakan kuasa elemental. Menarik," ucap Borara.

"Tapi kurang menarik untuk ku lawan. KALIAN SEMUA, SELESAI KAN INI!!" perintah Borara sebelum ia melanjutkan aksinya yang sempat terhenti, yaitu mencari Ochobot.

"TUNGGU!!" teriak Frost Fire.

"Panah Bakar dan Beku!!"

Sebuah panah besar berada di tangan Frost Fire, dengan anak panah yang bersiap untuk lepas. Memfokuskan anak panah pada satu titik, dan..

Ctaakk!!

Ana panah berhasil di lepas kan, anak panah yang awalnya hanya satu. Secara tiba tiba menjadi sangat banyak hingga mirip seperti hujan Halilintar.

"Lohong Hitam!!"

Semua anak panah yang Frost Fire lontarkan, hilang terserap oleh lubang hitam milik Borara. Tidak hanya anak panah banyak pohon yang ikut terserap, begitu juga seluruh elemental yang mempertahankan diri agar tidak ikut tersera.

"Tembakan Solar!!" teriak Solar yang berusaha menghentikan Lubang hitam dengan serangannya, berupaya membuat Borara menghentikan lubang hitam nya.

Seperti dugaan Solar, lubang hitam berhasil di hentikan karna Borara yang menghindari serangan Solar.

Tidak menyia nyiakan kesempatan, Borara langsung pergi meninggalkan arena dan mencari Ochobot.

Frost Fire yang tampak marah, ikut mengejar Borara dan sesekali menembakkan anak panahnya.

"Tunggu disana bocah!!" ucap orang yang ikut berlari mengejar Frost Fire.

Buagghh!!

Ctlaak!~

Gaga Naz lah yang mengejar nya, karna belum siap dengan kedatangan Gaga Naz di belakangnya. Frost Fire mendapatkan pukulan keras hinga membentur sebuah batu besar dan busurnya hancur berkeping keping.

Sosok Blaze dan Ice terlihat dan tidak lagi bergabung menjadi Fusion.

Gaga Naz yang terlihat puas membalikkan badannya dan bersiap melawan elemental yang tersisa.

"Kecepatan Kilat!!"  "Pedang Halilintaaarr!!"

Secepat mungkin Hali bergerak untuk menyerang Gaga Naz, semua serangan ia lontarkan tetapi hasil nya nihil. Serangannya seperti tidak berasa apapun bagi Gaga Naz.

"Hanya seperti itu, lemah," ketus Gaga Naz yang terlihat sombong.

"Rasakan ini!!" ketus Gaga Naz yang mencoba melontarkan pukulan. Manik Ruby Halilintar mengecil, kakinya serasa membeku hingga tak siap untuk menghindar.

"Tanah Pelindung!!"

Gempa datang dan berada di belakang Halilintar, mengeluarkan kuasanya untuk melindungi sang kakak yang kualahan.

"Kau baik baik saja kak?" ucap Gempa yang dengan sempat bertanya keadaan dari Halilintar. Hali pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Gaga Naz di buat mematung, karna di dalam pkirannya terdapat. Kalau Gempa berada disini, itu berarti Kiki Ta berhasil di kalahkan.

Terulang KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang