Chapter 10

525 70 28
                                    


"Kalian.. maaf,"

Taufan mengucapkan kata maaf dengan lirih dan kepalanya tertunduk, Hali yang tidak tega menatap Taufan yang penuh dengan rasa bersalah langsung duduk di sebelah nya dan memeluk erat adiknya.

"Ini kecelakaan Fan, jangan salahkan dirimu!!" ucap Hali yang mencoba menenangkan Taufan.

"Tapi Atok seperti ini karna melindungiku,"//batin Taufan.


Pintu ruangan terbuka, dan menampilkan pria berjas putih keluar. Beberapa perawat pun ikut keluar.

"Kalian keluarganya?" Tanya sang dokter dan seluruh elemental mengangguk.

Tatapan dokter serta perawat begitu sendu, menyebabkan kepanikan pada raut elemental.

"Apa kalian bisa menerima ini?" Tanya sang dokter lagi.

Ingin rasa nya sang dokter terus terang pada para elemental, namun ia ragu mengatakannya karna takut membawa kesedihan.

"Ada apa dok? Katakan saja, kami akan siap menerimanya!!" ujar Gempa.

Sang dokter menghela nafas nya, mencoba mengaturnya agar kembali normal. Ia mulai menjelaskan semua yang terjadi pada sang kakek kepada semua cucunya.

Mata para elemental membulat sempurna, mereka membeku tidak mengeluarkan suara saat dokter menjelaskan.

"Begitulah kondisinya sekarang, kami tidak tahu apakah beliau akan selamat atau tidak. Kondisinya begitu kritis, maafkan aku." Ujar sang dokter.

"Atok?!"//batin Taufan.

Beberapa elemental terduduk lemas di lantai, Hali serta Gempa pun terlihat putus asa. Dan Taufan, ia mengepalkan kuat tangannya dan tetap diam di tempatnya.

Tatapan penuh amarah, tatapan yang dilapisi dengan pembalasan, tatapan yang berlinang air mata. Dengan kemarahan yang menyertainya, Taufa berlari sekencang mungkin meninggalkan rumah sakit dan di ikuti oleh Ochobot[palsu].


Para elemental menatap singkat Taufan dan membiarkannya, mereka paham bahwa perasaan Taufan sama seperti mereka.


Berlari secepat mungkin tanpa mempedulikan sekitar. Walaupun orang orang menatap aneh Taufan yang berlari sambil berteriak, namun hal itu tetap Taufan hiraukan.

"Taufan tunggu!!" cegah seseorang menarik tangan Taufan dan menghentikan lari Taufan.

Tatapan tajam ia lontarkan pada orang yang menghentikannya, dan itu adalah Ochobot palsu.

"Menjauh!! Kau bukan Ochobot!! Jika masalahmu denganku, jangan sakiti keluargaku!! Bahkan jika kau mau, aku siap menjad boneka kalian selamanya!!" bentak Taufan yang memancing perhatian sekitar.

"Pergilah!!" ucap nya pelan dan membelakangi Ochobot palsu.

Taufan berjalan dengan perlahan dan tatapan nya menatap ke bawah, air mata terus saja keluar. Putus asa, rasanya sakit. Ini baru saja permulaan dan selanjutnya adalah, kehancuran yang menunggu.

"Apa salahku? Kenapa ini terjadi pada kami semua? Padahal aku hanyalah seorang elemental yang mencari ingatannya, sungguh aku tidak tahu apa apa," gumannya lirih.


Taufan terus berjalan sampai tiba di tepi pantai tempat nya terdampar beberapa minggu yang lalu, angin khas pantai mengibaskan surainya. Ia menatap sendu pemandangan pantai yang menjadi awal datang nya masalah sebesar ini.

Terulang KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang