Paginya.
”pagi sayang, tadi tidurnya enak nggak?” ucap heeseung sambil memasak sesuatu di dapur.
”e-eh.. pagi hee..” jake agak tertegun melihat heeseung yang menyambut dan juga memasak sesuatu, sejujurnya selama dia dan heeseung memulai hubungan pernikahan, heeseung tidak pernah memasak atau bahkan menyambut dia seperti hari ini.
Heeseung hanya tersenyum lalu memberikan jake sepiring makanan pembuka untuk sarapan, sambil dia duduk di sebelah jake.
”jadi gimana? Enak ga masakannya?”
”enak.. enak banget”
”k-kamu tumben masak kaya gini seung..?”
”kenapa? Kamu gak suka ya?”
Oh tidak. Jake kaget, dia benar-benar suka jika ada sambutan seperti ini.. ini saja seperti sudah menjadi hari terbaik di dunia. (kata jake)
”eh, enggak kok. Aku suka.. suka banget”
”bagus deh kalau gitu, aku kira kamu bakal ga suka dan lupain aku..” ucap heeseung sambil mempout kan bibirnya
Jake yang merasa gemas dia pun langsung mencubit pipi heeseung, ”hee, mau makan juga?”
”hm.. boleh, suapin dong”
Jake tersenyum lalu melanjutkan adegan dia dengan heeseung menyuapin satu sama lain, tanpa sadar..
Ada riki yang melihat mereka dari atas tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
consequence.
Randomkehidupan setelah menikah tidak seindah seperti kebanyakan orang bercerita, pasti nanti akan banyak konflik, adu mulut, dll. inilah awal mula heeseung dan jake akan melakukan pernikahannya, berawal dari heeseung yang memang berwatak kertas kepala da...