***
Clau. Entah kenapa sedari tadi hanya satu kata sebuah nama yang ada di kepala Alfa sekarang. Menurutnya namanya itu unik. Jarang jarang di sini ada yang memiliki nama se unik dan se lucu itu. Lucu? ah tidak. Alfa saja susah untuk menjabarkannya.
Alfa berfikir mungkin saja orang tua dari Clau itu memang otaknya keren. Eh, emang ada otak keren?
Tak terasa kini ketiganya, Alfa, Revan, dan Deka sudah sampai di depan kelas.
Baru saja melangkahkan kakinya untuk masuk bel pertanda masuk sudah berbunyi.
Lalu ketiganya bergegas untuk masuk ke kelas.
Saat memasuki kelas tentu saja mereka bertiga menjadi pusat perhatian karena memang membawa anak baru.
Sebenarnya anak kelas ga kaget kaget amat sih soalnya udah tau kalau ada murid baru, cuma yang bikin kaget tampangnya itu lohh. Diatas rata-rata.
"Al, mau duduk di mana?" "Yang sisa cuma satu bangku di belakang pojok."
Revan pea banget ga sih? Dimana mana kalo nawarin sesuatu yang ditanya bisa jawab buat milih, lah ini?
Alfa melihat bangku dan memang yang tersisa hanya ada di belakang pojok.
"Lo duduk di sini aja Al, biar gue aja yang pindah. Gimana?" ucap Deka.
Tempatnya di depan tapi ga di depan banget sih. Cuma pasti jadi perhatian soalnya bangkunya di deretan tengah. Tapi gapapa lah daripada di pojok belakang. Alfa juga ragu akan kesusahan menerima mapel.
"Oke gue disini aja, thanks." lalu Alfa bergegas untuk mendudukkan dirinya di bangku yang akan menemaninya 1 semester kedepan.
***
"Rel, pindah depan dong biar disini buat duduk Revan." Farel yang emang anaknya penurut banget ya mau mau aja disuruh pindah.
Deka memang sengaja menyuruh Farel pindah karena dirinya tidak mungkin mojok sendirian dibelakang.
Jadi Revan akan duduk di bangku di barisan sebelah di sampingnya.Kemudian bel pertanda dimulainya jam pelajaran pertama berbunyi dan seorang guru perempuan masuk, Alfa tidak tau namanya.
Setelah berdo'a bersama barulah guru itu membuka suara.
"Selamat pagi semuanya."
"Pagi buuuuu." jawab murid serentak.
"Oke jadi disini ada anak baru bener?" jedanya. "Silahkan untuk murid baru bisa maju ke depan untuk perkenalkan diri."
Alfa pun maju ke depan dan mulai melakukan sesi perkenalan.
"Selamat pagi semuanya perkenalkan nama saya Alfareza Daven Sagara biasa dipanggil Alfa, terimakasih."
Gurunya pun menoleh tersenyum dan berucap. "Udah itu doang?"
Alfa pun bingung menganggapinya, menurutnya perkenalan darinya itu sudah cukup karena orang-orang pasti sudah tau namanya. Ah, gurunya itu berharap lebih. Apa yang bisa diharapkan dari seorang Alfa Sagara?
Guru itupun sedikit tertawa renyah dan kembali berbicara. "Oke Alfa salam kenal dengan kita semua disini, Saya Deby yang mengampuh mapel fisika di kelas 12, bisa panggil saya Bu Deby atau Bu Eby terserah kamu senyamannya saja. Semoga kamu bisa menjadi anggota keluarga baru di kelas ini. Silahkan kamu boleh kembali duduk."
"Baik anak anak sekarang buka buku paket kalian buka bab 9."
Alfa pun kembali duduk ke bangku dan segera menyiapkan alat tulisnya dari tas dan membuka halaman buku paketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLAUDIe
Teen FictionKeinginan Clau sederhana. Dia hanya ingin hidup didampingi oleh orang-orang baik terutama Difa, Cia dan Arya kakaknya. Mereka adalah sayap pelindungnya. Mungkin akan ada lagi sosok yang hadir di hidup Clau dan masuk ke dalam jajaran yang dia anggap...