Author Pov:
“eh liburan kelulusan gimana kalau kita staycation?” Tanya Dara antusias
“wihhh, kuyyy” jawab Dani antusias
“Kalian ber 2 gimana?” Tanya Dara kepada dua sahabat lainnya
“hemm, boleh sih. Tapi gue perginya bareng pacar gue ya, hehehe” saut Dina
“gueee, ngikut” ucap RenoTercetuslah rencana staycation pesta kelulusan ke 5 orang itu. Dara,Dani,Dina, dan Reno, mereka saling mengenal di ukm kampus mereka. Kemudian persahabatan mereka berlanjut sampai sekarang, saat wisuda akbar kampus mereka. Hanya Dina yang memiliki pacar di circle itu.
“huaaaaa bagus banget gilaaaa. Keren bokap lo Ren, punya vila segede ini dengan view sekeren ini.” Puji dara saat rombongan itu sampai di vila milik bokap Reno
“hahahaha, vila ini satu satunya warisan bokap buat gue, yahh you know lah sisa asset dibawa kemana.” Sahutnya sambil meletakkan tas backpack nya di sofa besar
“kalau gue jadi lo Ren, gue usut sampai ke akar akarnya, gak rela gue asset bokap jatuh ke pelakor gila itu” jawab Dani menimpali
“yahhhh, gue masih muda waktu itu. Mau gimana lagi.” Jawab Reno
“emm disini ada berapa kamar ren?” Tanya Dina yang baru masuk dengan Pacarnya Hans.
“kamar ya, hemm diatas ada 2 dibawah ada 3, kamar atas dua duanya gede sih. Kamar bawah yang 2 lumayan juga, nah yang satu biasanya buat art yang disewa masak dll.” Jawabnya sambil duduk di sofa besar itu
Mereka semua akhirnya duduk disekitaran sofa itu dan berencana membagi tugas untuk staycation 3 hari 2 malamnya.
“wuokehh, gaiss. Gini gimana kalau kita bagi aja. Gue sama Dina di kamar atas. Nah kalian ber 3 dibawah.” Saran Dara
“waittt, 3 dibawah itu salah satunya kamar art lo, bego lu, ya kali salah satu dari kita ber 3 tidur di kamar art” jawab Dani
“lo sama gue, biar Hans tidur sendiri, ngalah kali sama cewek.” Timpa Reno
“hemm gue setuju.” Jawab Hans
“oke guys. Fix ya masalah kamar. Beres beres dulu aja yuk kekamar. Habis itu kumpul sini lagi. Udah sore juga kan.” Jawab Dina
Mereka setuju dan akhirnya mulai masuk kamar masing masing. Hans membantu kekasihnya mengangkat koper dikamar kekasihnya diatas. Diletakkannya koper itu disamping ranjang Dina
“thanks sayangkuuu. Aku bikinin kamu sesuatu malam ini sebagai ucapan terimakasihku. Gimana?” Tanya Dina pada Hans
“hemm, I don’t need that sweety.”jawab Hans sembari memepet kekasihnya itu kepinggir ranjang
“soooo?” Tanya Dina kebingungan
“I need your milk sweety, aku gak mungkin bercinta denganmu sekarang karena hari masih sore. But drink your milk sebentar sepertinya gak masalah” goda Hans sambil berjongkok didepan Dina.
“hahahaha, dasar mesum. Sebentar saja ya, aku mau mandi.” Jawab dina enteng.
Hans mulai memasukan tangannya kedalam kaos yang dikenakan kekasihnya itu, mencari gundukan nikmat yang sangat ingin dia sesap. Dia remas kedua payudara dina dan membuat empunya gelagapan
“aaaahhhhh sayang, cepatlah, sebelum teman teman mengetahui kelakuanmu ini.” Desah Dina sembari menikmati pijatan tangan Hans dikedua payudaranya
Dilepasnya pakaian atas Dina dan menyisakan celana pendek saja. Dia baringkan kekasihnya itu dan mulai mengecup setiap daerah wajah dan turun kepayudara Dina
“ahhhh Hans, kau selalu membuatku gila dengan lidahmu, do it babe.” Pinta Dina pada kekasihnya
“oke sweety, your boobs mine now.” Jawab Hans sembari mulai menjilat dan menyesap putting kiri Dina sambil memainkan putting kanan kekasihnya itu dengan tangannya
5 menit hans menikmati payudara kekasihnya itu, tiba tiba Reno lewat dan melihat adegan itu dibalik pintu yang tidak tertutup sempurna. Dia melihat Hans menghisap putting payudara sahabatnya itu dan mendengar desahan Dina. Hal itu membuatnya kepanasan dan mulai membangkitkan gairahnya. Segera iatinggalkan pemandangan itu dan menuju kekamar Dara untuk mengantarkan pouch makeup yang dititipkannya di tasnya.
“Dar, nih make up lo. Ngapain juga jadi ada di tas gue tadi.” Jawab reno sembari melemparnya diranjang Dara
“hemm namanya juga minta tolong. Kalau tas gue cukup gak mungkin gue minta nitip ke elo Reno.” Jawabnya enteng sembari keluar kamar mandi hanya memakai handuk
“gila lo Dar, ngapain lo pakek begituan bego, didepan gue lagi.” Kata Reno sembari menutup matanya
“ah lo ren ren, sok polos. Gue tau kali lo pernah lihat postingan gue di ig kan, yang gue pakek bikini. Itu lebih parah kali” jawabnya santai sambil mengambil pouch skinkare dan makeup yang dilempar Reno dikasurnya
Reno pun mendekat tak lupa ia kunci pintu kamar itu. Perlahan dia mendekat kearah Dara yang sedang duduk di meja rias memakai skincare nya.
“Dar, gue cowok normal, kalau lo kek gini gue gak tau bisa nahan godaan apa enggak. Ya kalau gue yang kesini. Coba kalau si kucluk atau Hans. Mau jadi apa lo.” Jawabnya menyilakan kedua tangannya di dada dan menatap wajah Dara di cermin
“memang kenapa kalau gue pakek beginian didepan lo? Lo kegoda Ren? Kalau kegoda emang lo bisa apa? Bukannya lo anti having sex ya. Gak mungkin lo nerkam gue juga kan/” jawabnya sambil berputar menghadap Reno yang mukanya sudah memerah akibat gairah
Perlahan Reno pun mendekat dan melucuti handuk Dara. Dara yang terkejut hendak mengambil handuk tersebut malah kemudian ditari Reno menuju ke tembok. Dia dekap tubuh Dara ditembok dan mulai menatapnya sayu
“ren lo mau ngapain?” Tanya dara seraya berusaha melepaskan dekapan sahabatnya itu.
“lo harus diberi pelajaran Dar, supaya kedepannya lo gak seenaknya berpakaian terbuka didepan pria, walaupun itu sahabat lo sendiri.” Katanya samba mendekatkan bibirnya ke bibur dara
Dia kecup bibir kecil itu sembari tangan kirinya menopang kedua tangan dara diatas tenbok, dan tangan kanannya mulai mencari payudara Dara. Dia remas payudara itu, tidak kecil dan tidak terlalu besar. Sangat pas dan nyaman di tangan Reno
“AAAHHH Ren.” Desah Dara saat bibir Reno sampai di puncak payudaranya.
Segera ia balik tubuh Dara hingga Dara membelakanginya. Dia tarik pinggang wanita itu agar sedikit menungging. Dia ambil penisnya dari selipan resleting celana pendeknya dan mulai memasukan penisnya kedalam vagina Dara
“aaahhh ooohhh Rennn,” desah dara saat merasakan penis besar Reno menyeruak masuk kedalam vaginanya
“oooh Dar, kau sangat ahh sempitthhtt ahhh. Jepitanmu nikmat sayang.” Ucap reno sembari perlahan memompa penisnya keluar masuk didalam vagina Dara
“aaahhh Ren kau nikmat sekali, penismu sangat keras ren, aku mendambakan penis seperti ini selama ini. Ahh Ren nikmat Ren ahhh aku bisa gila klau senikmat ini.” Desah Dara sembari meremas payudaranya sendiri menambah kenikmatan yang ada
Reno semakin memompa penisnya di vagina sahabatnya itu, semakin lama semakin cepat. Namun disela sela pompaannya dia malah membayangkan Dina. Sahabatnya itu sangat menggairahkan. Dia membayangkan memompa tubuh mungil gadis itu sembari memompa Dara. Dara merasakan nikmat dan nikmat akibat hujaman penis sahabat yang sekaligus sudah dia cintai selama 4 tahun kebelakang. Dia pasrah dan senang akhirnya reno mau mendekatkan diri ke Dara. Dia berpikir ini akan jadi awal yang baik
“aaahhh Ren, aku mau keluar sayang. Ahhhh aku tidak tahan sayang.” Desahnya sembari menatap reno di cermin
“aaahhh sayang keluiarkan, aku akan keluar juga sayang. Keluarkan milikmu dulu sayang.” Ucap reno sambil memompa Dara dan mengontrol gairahnya sendiri agar tidak menyemburkan cairannya selum waktunya
“aaaaahhh rennnn, ahhhh aku sampai, ahhhh”ucap dara sambil meremas tangan reno dan menahan pergerakan sahabatnya itu
“giliranku sayang, kulum ini.” Perintah Reno kepada dara dan langsung diikuti
Dara mulai berjongkok dan menjilat puncak penis sahabatnya itu. Dia kulum dan kocok secara bersamaan membuat empunya gelagapan merasakan nikmat. Semakin dia percepat kulumannya di penis Reno, sembari mengocok penisnya. Tak lupa ia mainkan kedua buah zakar sahabatnya itu sampai empunya hendak mencapai pelepasan
“aaaah Dar aku mau keluar ahhhhh” desah reno sambil memegang kepala dara dan memaju mundurkan kepala sahabatnya itu.
Dara hanya diam membiarkan Reno memperkosa mulutnya, dia masukkan penis itu masuk sampai hendak menuju tenggorokan sahabatnya. Dara hanya diam dan menikmati. Sampai kemudian
“ahhhhhhh sayangggg. Aku sampaiii,” kata Reno sambil membenamkan penisnya di dalam mulut Dara
Dara hamper tersedak menerima cairan kenikmatan Reno. Namun ia putuskan untuk menelan semua cairan itu, reno membenarkan celananya dan membantu Dara berdiri.
“makasih Dar, hehehe enak banget, see you nanti jam makan malam ya.” Katanya sambil mengusap rambut sahabatnya itu
“hmmm oke Ren, kamu juga pinter banget ngebuat aku orgasme. See you nanti.” Katanya sambil memunguti handuk dan segera membersihkan badannya di shower.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Adult Story (21+)
Short StoryOne shot adult story 21(+) Berisi cerita pendek dewasa diatas 21++ Hanya sebatas imajinasi liar kreator Anak anak dibawah 21++ harap menjauh *Terbit 2 Hari sekali Silahkan membaca... #adultstory #oneshot #adult #21+ #21++