• Reunian

2K 196 19
                                    

3 hari lamanya si kecil Skala harus menginap di rumah sakit. Selama 3 hari pula lah Rainer, Freya, bahkan seluruh keluarga Charuuchandra maupun Adiwijaya selalu bergantian untuk menjaga kesayangan mereka. Beruntunglah kini si kecil menggemaskan sudah kembali pulih, terhitung sudah 2 hari sejak kepulangan Skala dari rumah sakit kondisinya berangsur-angsur membaik hingga bisa aktif seperti sediakala. Meskipun sehat untuk Skala bukan artian sebenarnya.

Sudah sekitar 5 hari Skala tidak mengikuti kegiatan MOS di sekolahnya, atau bahkan kegiatan MOS tersebut sudah selesai dilaksanakan, dan Skala harus menelan pil pahit karena tak bisa mengikuti kegiatan yang ia inginkan. Hingga saat ini Skala masih belum pergi sekolah. Bukan, bukan karena Skala masih sakit atau harus beristirahat total di rumah, melainkan hari ini adalah hari sabtu yang mana kegiatan sekolah ditidakaadakan atau libur.

Pagi ini terlihat si kecil Skala tengah merajuk di pelukan sang ayah. Hal itu terjadi lantaran Skala yang memeregoki sang ayah dengan baju formalnya yang mana itu artinya Rainer akan pergi ke kantor.

"Katanya aya mau ajak Skala jalan-jalan, tapi apa? Malah ke kantor! Nyebelin," Skala sejak tadi tak henti merengek seraya duduk di pangkuan sang ayah.

"Iya jalan-jalannya nanti siang sayang, pagi ini aya harus ke kantor dulu ada meeting penting. Nanti setelah meeting selesai baru kita pergi jalan-jalan ya?" Rainer terus membujuk sang anak.

Niatnya ia akan pergi ketika sang anak masih tertidur, namun siapa sangka ternyata Skala bangun lebih pagi dari biasanya. Lalu bagaimana dengan Freya? Si cantik hanya duduk manis di sofa kecil seraya memperhatikan kedua bayinya.

"Skala maunya aya ga kerja!"

"Kalau aya ga kerja nanti adek kalau mau beli apapa susah, gimana?" tanya Rainer.

"Gapapa, Skala bisa minta sama opa! Sama kakek juga! Mereka pasti beliin apa yang Skala mau," jawab Skala dengan polosnya membuat sang ayah meringis pelan, sedangkan Freya yang mendengar pun terkekeh.

Memang Tuan besar Charuuchandra dan Tuan besar Adiwijaya akan membelikan apapun yang Skala mau, mereka benar-benar memanjakan Skala.

"I-iya tapi tetep aja aya harus kerja. Bentar aja boleh ya aya kerja?" Rainer mencoba kembali membujuk seraya merapihkan surai sang anak.

"Gamau!" kekeuh Skala.

Rainer menghela nafas lelah, ia menatap sang istri mencoba meminta Freya membantunya untuk membujuk sang anak.

"Yang bantuin," bisik Rainer.

Freya mengangkat bahunya tanda tak bisa. Jujur saja jika sudah dalam urusan membujuk sang anak Freya angkat tangan.

"Cobain dulu yang, ini aku udah telat banget," bisik Rainer lagi dan akhirnya Freya pun pasrah mencoba ikut membujuk sang anak.

"Adek sayang, biarin aya nya kerja dulu ya nak? Adek mau jalan-jalan kemana? Ayo jalan-jalannya sama unda dulu," bujuk Freya.

"Ga mau! Mau sama aya juga!" 

Mendengar penolakan sang anak, Freya langsung merubah raut wajahnya menjadi sedih, "adek maunya sama aya terus? Unda sedih loh, padahal unda juga mau ngabisin waktu sama adek," ucapnya sesedih mungkin.

Dan benar saja, raut wajah Skala ikut berubah. Kedua netra foxy nya berkaca-kaca dengan bibirnya yang mencebik, gemas sekali.

"Bukan gitu unda, Skala juga mau sama unda," tanpa diminta Skala bangkit dari pangkuan sang ayah, berganti menjadi duduk di samping sang bunda, "unda jangan sedih, nanti Skala ikut sedih," lanjutnya seraya memeluk tubuh Freya.

"Iya makanya adek mainnya sama unda aja, biarin aya kerja ya?" Freya mengusap lembut surai sang anak, sesekali ia juga mencium pipi mochi Skala.

"Heem Skala mainnya sama unda aja, tapi unda jangan sedih ya?"

A Little Sunshine✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang