Setelah terciduk oleh Rainer tadi malam, tak ada yang bisa di lakukan lagi oleh Skala, Jenan dan Ricky selain tidur karena ada Rainer yang terus mengawasi ketiganya di dalam kamar. Ya, seseorang yang memeregoki anak-anak menggemaskan yang belum tertidur adalah Rainer. Tadi malam setelah melakukan kegiatan malam wajib nya bersama sang istri Rainer memutuskan untuk mengecek kondisi sang anak, memastikan bahwa anaknya dan Jenan juga Ricky dalam keadaan baik-baik saja. Namun Rainer di buat terkejut lantaran sang anak, Jenan dan juga Ricky nyatanya belum tidur dan malah asyik bermain game di temani dengan beberapa makanan.
Ingin rasanya Rainer menarik sang anak untuk tidur di kamar bersamanya dan juga sang istri, tetapi mengingat kondisi sang istri yang tengah kelelahan akibat malam wajib mereka juga kedua pasangan suami istri lainnya yang mungkin masih melakukan malam wajibnya Rainer mengurungkan niat tersebut, dan berakhirlah tadi malam Rainer ikut tidur bersama anak-anak, mengawasi anak-anak agar tidak lanjut bergadang. Untung saja kegiatan malam panasnya bersama sang istri sudah selesai jadi Rainer bisa bernafas lega. Berbeda lagi dengan Juan dan Keenan serta istri mereka yang tak tahu jika tadi malam anak-anak mereka bergadang dan tertidur saat waktu menunjukan pukul 02.30 dini hari.
Keesokan harinya, waktu sudah menunjukan pukul 08.00 pagi. Entah ada keajaiban apa bapak-bapak dan ibu-ibu muda sudah bangun dari tidur mereka dalam keadaan segar bugar. Biasanya ketika liburan seperti ini mereka akan bangun siang nanti, tapi kali ini berbeda. Ah mungkin saja ini efek dari kegiatan malam panas mereka semalam jadi membuat tubuh mereka lebih segar bugar dari biasanya. Terlihat di terrace lantai 2 ada Rainer, Keenan dan Juan yang tengah mengobrol di temani oleh secangkir kopi dan teh. Sedangkan para istri mereka tengah membuat sarapan di dapur.
"Gilaaa semalem gue puas banget anjir," ucap Keenan membuka obrolan.
"Gue juga anjay, sampe 4 ronde malah hahahahaha," timpal Juan diiringi dengan tawanya. Sedangkan Rainer yang mendengar pun mendelik malas.
"Lo pada enak anjir bisa sampe subuh, gue sama Freya cuma 2 ronde," sahut Rainer.
"Lha kenapa? Capek banget bro sampe ga kuat begitu? Wkwkwk," ejek Juan.
"Kagak anjir, kalau bukan karena anak-anak lo pada dan anak gue, udah lanjut tuh gue hajar Freya sampe subuh dengan kenikmatan tiada tara," ucapan Rainer kali ini membuat kedua temannya mengernyit heran.
"Anak-anak kenapa tuh?" tanya Juan.
"Mereka buat ulah?" tambah Keenan.
"Begadang anjir, keciduk mereka jam 2 masih melek," jawab Rainer membuat mata Juan maupun Keenan membulat sempuran.
"Yang bener anjir? Kok bisa anak-anak belum tidur jam 2 pagi?!" seru Keenan heboh.
"Jadi kan setelah dua ronde niatnya gue mau biarin Freya istirahat dulu, nah sambil nunggu Freya gue inisiatif lah ngecek ke kamar anak-anak takutnya kenapa-kenapa apalagi anak gue, takut asma nya kumat tengah malem karena emang biasanya Skala suka sesak nafas tengah malem atau ga batuk batuk. Eh pas gue cek mereka malah asyik main game sama makan.
Tadinya gue mau narik Skala buat tidur sama gue, tapi dengan kondisi Freya kayanya ga memungkinkan deh. Gue juga ga mungkin ngirim Jenan dan Ricky ke kamar lo berdua yang masih mantap mantap, jadi yaudah deh gue mutusin buat tidur di kamar anak-anak aja sambil ngawasin mereka. Untungnya pas gue cek balik ke kamar Freya udah tidur jadi ya gitu lah," mendengar penjelasan Rainer, Juan maupun Keenan hanya bisa melongo.
"Anjir Rain sorry banget, gue juga lupa semalem ga ngecek anak-anak," ucap Keenan.
"Harusnya semalem sebelum making love kita cek dulu anak-anak ya?" Juan ikut menambahkan.
"Mau ngecek gimana anjing suara desah lo pada kenceng banget, untung ga sampe kedengeran ke lantai bawah!" sahut Rainer galak.
"Lha anjeng kamar disini ga kedap suara, Rain?" tanya Juan panik, karena jujur saja semalam ia dan Shera pun begitu.