-Glimpse of us.
🦋🦊."Mau kekantin ga lo?". Yedam baru saja menutup buku catatannya. Kemudian menoleh kearah Doyoung yang sudah bangkit dari duduknya
"Enggak, mau ke perpus dulu"
Yedam membereskan buku catatannya kedalam tas dengan rapih. Sesekali bersenandung
Doyoung mengacak surai Yedam, setelahnya ia pergi dengan mata yang masih menatap Yedam. Sang empu yang ditatap hanya memiringkan kepalanya.
Setelahnya ia pergi ke perpustakaan.
Sesampainya di perpustakaan, Yedam membuka buku catatannya dan melihat buku yang akan ia baca dan salin. Ah, fisika.
Yedam berjalan ke rak IPA, yang dimana deretan rak tersebut hanya berisi fisika, biologi dan kimia.
Matanya memicing membuka lembaran demi lembaran. Setelah menemukan kalimat yang ingin dicari, ia ambil buku itu.Mungkin 3 buku tebal yang Yedam bawa sudah mencukupi apa yang ia butuhkan. Kini Yedam tengah mencari meja untuk ia meringkas buku itu
Suasana perpustakaan lumayan ramai pada saat itu. Mereka fokus pada buku bacaannya masing-masing. Ya bagaimana tidak?, Sekolah yang Yedam tempati adalah Sekolah favorit loh
Dipojok rak IPS ada satu meja dengan dua bangku yang kosong satu, meskipun didepannya ada seorang siswa yang tengah belajar juga sih
Yedam menghampiri anak itu, kemudian menepuk pelan lengannya. "Permisi, boleh duduk disini?" unjuk Yedam pada kursi didepannya
"Iya, duduk aja"
"Makasih ya." Yedam melemparkan senyumnya, tentu saja dibalas oleh anak itu.
Yedam meletakkan buku yang tadi dia gendong, kemudian meringkas yang menurutnya penting di buku catatan miliknya.
Fisika mungkin hal yang tidak menyenangkan, tapi bagi Yedam. Fisika itu candu.
"Namanya siapa kak?"
"Eh?"
"Namanya siapa?."
Yedam menatap siswa yang ada didepannya itu. Dia masih membaca buku tapi menanyakan nama. Dia bicara pada Yedam atau membaca buku?
Helaan keluar dari bibir siswa itu. "Nama kakak siapa?"
Ah, Yedam ingat dia siswa yang tadi pagi tidak sengaja ia tabrak. Sungguh. 'Dia dendam ya?'
"Nama aku Yedam, kalo kamu?" jawab Yedam seadanya. Anggukan keluar dari siswa itu, 'Kenapa gak dijawab sih'
"Haruto." Ucapnya yang kemudian lanjut membaca buku yang dipegangnya itu
"Kamu kelas berapa? Kok panggil aku 'kak'?."
"10"
Yedam manggut manggut saja. Setelahnya suasana kembali canggung seperti pertama. Yedam yang melanjutkan menulis, dan Haruto yang kembali membaca.
Sesekali Haruto mencuri pandang pada Yedam. Rambutnya yang bergerak lucu, ditambah lagi dengan muka seriusnya. Aduh Haruto mana kuat disuguhin yang lucu lucu begini.
Sebenernya Haruto mau tanya banyak, tapi ga tega lihat Yedam nulis banyak banget
"Nyatet banyak banget buat apaan kak?." Yedam menoleh kearah Haruto yang bertanya tiba tiba. Seperti tadi, ia sama sekali tidak menoleh dan tetap fokus membaca.
"Ini, tadi kena hukuman. Gara gara telat"
"Hmm" gumam Haruto.
"Kamu dihukum gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Glimpse of us ; HaruDam
Ficção Adolescente[Chapter berantakan akibat error] "You look angel, Damie". 'Engga. Bukan saatnya ngerasain deja vu, Dam.' -Yedam.