09. Aku bukan untuk kamu, tapi aku hanya teman mu.

230 39 13
                                    

[ JANGAN LUPA VOTE YO ]

----------------------------
HAPPY READING
----------------------------

“ Bukan nya memberi harapan, kamu nya aja yang terlalu berharap secara berlebihan. ”

-DEAR AXEL.

***

Rara menatap kagum pada gulungan ombak yang ada di depan nya. Gadis itu tak terlalu memikirkan Axel yang tengah menatapi nya dari jarak yang terbilang lumayan dekat.

" Raaa. " Teriak Axel. Rara tak menggubris nya. Gadis itu tetap sibuk menatap pemandangan pantai yang bersih nan indah.

Hingga akhirnya. Axel berjalan mendekati Rara yang tengah terdiam mengabaikan lelaki itu.

Biarkan saja, Rara tak ada hak melarang. Lagian toh Pantai ini di sediakan untuk umum, bukan untuk dirinya sendiri. Kalau pun untuk dirinya sendiri, sudah di pastikan kalau Axel tak akan ada disini.

" Ra. " lagi lagi Axel memanggilnya.
Tapi Rara tak menggubrisnya, gadis itu tak memerdulikan kehadiran Axel.

Kasian sekali Axel. Lelaki itu salah menaruh cinta, tapi kan jika kitah sudah terlanjur jatuh cinta. Semua itu kita yang tanggung.

Sama hal nya dengan Axel. Sudah di ingat kan seberapa kali pun, tetap mengeyel.

" Anetha Willions. "

Deg.

Jantung Rara bagai berhenti berdetak.   lelaki yang kini berada di hadapan nya. Lagi lagi memanggil nya menggunakan nama, yang tak di ketahui oleh siapa pun.

Dialah Anetha Willions, nama yang indah. Serta marga yang dikenali banyak orang. Banyak kabar atau informasi yang menanyakan di mana keberadaan anak pertama dari keluarga Willions?

Lantas bagaimana bisa Rara menyembunyikan kisah ini dengan rapat rapat. Namun di ketahui Axel dengan begitu mudah?

Rara membekap mulut Axel. " Bisa nggak sih, Lo panggil Gue dengan kata Rara? " Axel berusaha menyingkir kan tangan Rara yang membekap mulutnya.

Namun nihil, usahanya nampak sia sia. Axel yang berpower, bisa bisa nya kalah dengan Rara.

" Nama Gue Aurora Kaneth. Bukan Anetha Willions! " Axel menggelengkan kepalanya.

" Lo. " Rara menyingkirkan tangan nya dari mulut Axel.

" Bisa nggak sih Lo buat Gue tenang sehari aja gitu! " protes Rara tak terima. Anehnya Axel hanya bersmirk dan bersanda ria.

" Bisa kok, asal Lo-- " sela Axel seraya menatap tuna netra coklat milik Rara.

" Mau, jadi pacar Gue. " Ucap Axel dengan begitu enteng.

Pacar? Di pikir pacaran itu mudah? Jangan lupakan dengan sandiwara cinta yang tiada habisnya.

Huh... Rara tidak akan sudi jika tawaran nya adalah pacaran. Selain zina, pacaran juga dapat menumbuh kan Rasa Cinta. Sehingga orang itu menjadi buta, lupa akan segalanya.

Dengan cepat Rara menggelengkan kepalanya. " Kalau itu yang Lo mau, Maaf Gue nggak akan terima tawaran nya. " sahut Rara.

Axel menggenggam Erat jemari tangan milik Rara. " Ayo lah Ra. " bujuk Axel.

DEAR AXEL (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang