10. keraguan

209 30 1
                                    

[JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YAK.]

------------------------------
HAPPY READING.
------------------------------

“ Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan yang terbesar, maka izinkan lah aku membenarkan nya sehingga sebuah rasa mencuat berubah menjadi benar. ”

-AXELIO BRAHMATA

***

Satu jam setelah Axel dan Rara berbincang mengenai masalah pribadi mereka.

Axel merasa sebuah gejolak menekan kan dirinya, lelaki itu bagaikan daun yang di ontang anting oleh angin.

Awal mula nya pede, kini menjadi seorang pemalu. Mengapa keraguan ini tengah melanda dirinya yang tak salah apa apa?

Axel mengenggam erat jemari jemari tangan kekar miliknya. Lelaki itu tampak nya takut, takut akan apa yang kini ia bayangkan kelak terjadi.

" Lo gak boleh Overthingking duluan Axel. " batin nya seraya membuang nafas.

Rara yang menyadari keanehan pada Axel pun bingung.

" Axel, Lo gapapa? " tanya Rara, berniat meyakinkan jika Axel tidak apa apa.

Entah bisikan dari mana, reflek Axel menggelengkan kepalanya.

Sontak lelaki itu melotot. Kejadian ini sungguh di luar kendalinya, nampak nya dia sudah gila. Gila akan cinta.

Rara semakin di buat bingung dengan keadaan Axel.

" Kenapa sih Xel? Jujur aja. " paksa Rara.

Axel menggelengkan kepalanya. Hal itu tidak akan ia lakukan. Mengapa tidak? Karena Axel takut jika jawaban Rara benar benar menjawab keraguan yang tengah melanda dirinya.

Tapi... Jika Axel berbohong, sama saja lelaki itu membodohi dirinya sendiri.

Axel menghela nafasnya.

" Janji jawab pertanyaan Axel dengan jujur? " Rara menganggukan kepalanya.

" Gue takut setelah Lo benar benar mencintai Gue nanti, rasa itu tiba tiba hilang. " Tutur Axel dengan begitu jujur.

Rara menatap heran ke arah Axel. Bukan nya jawaban nya kemarin sudah menjadi sebuah kata kunci di kemudian hari? Pikir Rara. Gadis itu menatap Axel dari atas sampai bawah.

" Bukan nya kemarin Gue udah ngasih kunci jawaban buat Lo
ya? "

Axel menggelengkan kepalanya. Ia tidak pernah paham dengan ucapan Rara, namun ia berharap ucapan Rara kali ini dapat di saring jelas di dalam memori otaknya. Entah itu jawaban nya pahit atau pun manis.

Rara menyenderkan dagunya dengan tangan. " Gue jawab ya. "

" yang namanya cinta hanya akan terjadi sekali dalam hidup, banyak psikologis yang memberi pernyataan seperti itu. Nah, aneh nya jika cinta hanya terjadi dalam sekali dalam
sehidup-- "

" lantas bagaimana dengan mereka yang pernah berpacaran sehingga memiliki mantan yang banyak? Habis pacaran putus, salah satunya ngelakuin self harm. "

" trus, kenapa juga orang yang sudah mengucapkan ijab khobol yang jelas jelas status nya adalah sepasang suami istri bisa melanggar apa yang pernah ia ucapkan di awal pernikahan nya? "

DEAR AXEL (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang