[ JANGAN LUPA VOTE, SEBELUM MEMBACA! ]
-----------------------------
HAPPY READING
-----------------------------" Pola pikir tidak akan sama dengan cara berbicara seseorang yang benar benar egois. "
-DEAE AXEL.
***
Axel pov On.
" Pertemuan kita kali ini, menyangkut tentang solidaritas. " ujar Axel seraya menyalakan Lcd yang ada di depan nya.
" dari solidaritas menjadi prioritas. "
" anggap saya seperti rumah mu. Dan jangan anggap saya seperti musim! " Axel menjeda omongan nya. Lelaki dengan setelan tak berdasi itu menatap ke arah jendela.
" Rumah yang kau jadikan tempat berteduh. Bukan seperti Musim hujan yang menyakiti mu. " lanjut Axel seraya tersenyum.
" Dari solidaritas, menjadi prioritas. Kita bangkit, dari jurang yang dalam sampai ke ujung tebing yang tinggi. Setinggi harapan orang tua. "
" yang menginginkan anaknya menjadi seperti apa yang ia mau. Namun tidak di pikirkan jauh oleh sang anak. "
" maka, saya harap. Therious mulai berfikir jauh mengenai. Apa itu solidaritas dan apa itu prioritas. "
" saya tau kalian udah pada besar, bukan seperti anak TK, yang apa apa harus di jelaskan terlebih dahulu. "
Adit mengangkat tangan nya. Lelaki itu ingin menyampaikan pendapat.
" Silahkan Berpendapat. " ucap Axel, mempersilahkan Adit, yang ingin berpendapat mengenai kata kata yang baru saja Axel lontarkan.
Adit melepas kacamata nya.
" Kita perlu Strategi, yang bisa menjadi manfaat bagi kalian semua yang sedang berkumpul disini. " papar Adit. Lelaki itu bangkit dari kursi yang ia duduki.
" Dewasa tanpa aksi, hanyalah sebuah lembar tanpa isi. "
" jangan sampai, salah satu dari kalian, memutuskan pergi atau meninggalkan solidaritas ini. Hanya karena, pernah memiliki hubungan asmara yang berakhir dengan sia
sia. " ucap Adit seraya melihat ke arah dua lawan jenis yang tengah berkumpul di ruangan ini.Lelaki itu lihai bercakap. Omongan nya sukses membuat setiap orang berbisik bisik satu sama lain. Atau kah, salah satu dari mereka ada yang memiliki hubungan asmara?
Adit mengkerutkan keningnya.
" Jangan-jangan ada ya? Salah satu di antara kalian yang menjalin hubungan asmara? " tanya Adit seraya bertepuk tangan.
" prok-prok-prok. " Adit terkejut dengan apa yang terjadi. Sama hal nya dengan Axel. Lelaki itu benar benar tak menyangka. Hancur sudah harapan nya.
" Siapa? Yang dengan berani berani nya melanggar rules di dalam Geng ini? " Tanya Adit dengan nada mengintimidasi. Ia pastikan orang itu mengakhiri hubungan nya secara terang terangan di ruangan ini.
***
Seorang lelaki dengan rambut ber jambul memberanikan dirinya untuk berdiri dari Kursi.
" Gue. " Ucapnya dengan nada yang sedikit bergetar. Axel, Axen, Adit, Falen, Bima, Serta anggota inti lain nya menatap nya dengan tatapan shock.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR AXEL (HIATUS)
Teen Fiction" Sampai kapan pun, Pendidikan lah yang harus di prioritas kan! Dari pada cinta yang berakhir luka. " ujar Seorang gadis cantik yang menolak lelaki tampan nan kaya raya. Sejak saat itu lah seorang remaja lelaki yang bernama Axelio Brahmata. Semakin...