•Bulan kedua di Amtala•
Taehyung baru saja keluar dari GA Market ketika SinB muncul di hadapannya dan segera menarik tangannya menuju dapur umum. Di sana ia di bawa menuju Madam Sandrine.
"Aduh, SinB! Lepaskan dulu tanganku, ini sakit tahu!" Taehyung protes karena sebal. Jam istirahat pertamanya terganggu karena gadis itu membawanya ke dapur dan entah apa yang akan mereka lakukan di sini. Persediaan makan siang belum ada, tidak mungkin juga gadis itu membawa Taehyung untuk makan.
"Hehe, maaf. Astaga. Aku membawamu ke sini karena aku yakin kau akan sangat senang."
"Apa? Memangnya apa yang bisa membuatku senang dengan memotong jam istirahat pertamaku?"
Madam Sandrine berdeham untuk menghentikan perdebatan kecil yang Taehyung dan SinB buat. "Anak-anak, bisa dengarkan Madam berbicara dulu?"
Taehyung dan SinB mengangguk, Taehyung bahkan menggumamkan kalimat maaf pada wanita cantik dengan surai coklat caramel sebahu itu.
"Baiklah. Madam sedang kehabisan stok bahan masakan untuk Asrama. Madam berniat berbelanja, dan butuh bantuan dua orang. SinB kebetulan lewat dan Madam memintanya mencari satu orang lagi untuk menemani Madam. Bagaimana, Taehyung tertarik?" Madam Sandrine menjelaskan maksudnya dengan tenang. Mata Taehyung langsung berbinar, ia mengangguk antusias dan melupakan masalah istirahat pertamanya yang terpotong itu.
Madam Sandrine tertawa kecil, wanita itu lalu berucap, "Nah. Kalau gitu kita berangkat sekarang. Madam akan menyiapkan mota-nya terlebih dahulu."
Mota?
Apa itu?
"Mota?" Dahi Taehyung berkerut, SinB tertawa tanpan menjawab pertanyaan Taehyung. Sedangkan Madam Sandrine hanya berjalan mendahului keduanya—keluar dari dapur umum.
"Hei, gadis apel. Apa itu mota?" Tanya Taehyung penasaran. SinB masih saja tak mau menjawab, ia malah meledek Taehyung dengan berkata, "Cari tahu sendiri saja nanti."
Ternyata Mota adalah kendaraan sejenis delman yang ditarik oleh kucing berukuran besar—bukan singa atau macan yang masih satu jenis dengan kucing. Ini benar-benar kucing! Kucing oranye berukuran raksasa dengan bulu yang lebat.
Taehyung menganga tak percaya, "Hebat sekali! Itu benar-benar kucing yang harusnya berukuran tak lebih dari seukuran betisku?"
SinB menganggukkan kepalanya, "Kucing di Amtala memang ukurannya seperti kuda. Di sini tidak ada kuda seperti di tempatmu, Taehyung. Makanya kami menggunakan kucing untuk menarik mota." Jelas gadis itu.
Madam Sandrine membantu Taehyung dan SinB untuk naik ke atas kereta mota. Taehyung memperhatikan Madam Sandrine yang mengelus tubuh kucing besar itu sebanyak tiga kali, dan kucing itu segera menarik kereta mota.
"Usap tiga kali untuk membuatnya berjalan lurus, usap dua kali untuk membuatnya berbelok ke kiri, usap sekali untuk membuatnya belok ke kanan, dan ucapkan bleibe untuk membuatnya berhenti dan menetap pada suatu tempat." Madam Sandrine menjelaskan pada Taehyung cara mengoperasikan mota.
"Itu di bagian mana saja?" Tanyanya, Madam Sandrine mengangguk. Setelahnya ketiganya tidak ada yang bersuara. Taehyung juga terlalu asik menikmati pemandangan di Amtala Pusat. Ini pertama kalinya dia keluar dari Asrama Gatala. Bahkan Jungkook ataupun Jimin saja belum pernah seperti ini.
Bentuk rumah-rumah di Amtala Pusat cukup unik. Bentuknya seperti buah strawberry dengan warna yang beragam—membuat daerah Amtala Pusat sangat berwarna dan terkesan ceria. Bentuk toko-toko di Amtala Pusat juga seperti buah strawberry. Yang membedakan hanya warnanya saja. Toko selalu berwarna putih, sedangkan tidak ada rumah-rumah warga biasa yang berwarna putih.
Pepohonan tumbuh dengan rindang di Amtala. Musim di sini hanya ada dua. Semi dan Gugur. Dan semuanya berganti tiap tiga bulan sekali. Karena sekarang baru memasuki musim Semi, maka dedaunan sakura, dan maple tumbuh lebat dan indah. Begitu indah dan cantik sekali dipandang.
Taehyung tidak mengerti bentuk jalannya, ia bahkan tidak hafal sudah sejauh apa mereka dari Asrama. Yang ia tahu, Madam Sandrine berkata 'bleibe' di sebrang gapura kayu yang dihiasi tumbuhan rambat bertuliskan Zentraler Amtala-Markt yang berarti Pasar Amtala Pusat.
Semua tulisan di sini menggunakan bahasa Jerman, dan mereka berbicara dengan bahasa Korea—masih menjadi salah satu hal yang membuat pikiran Taehyung penuh sebab belum juga menemukan jawabannya.
"Kita akan ke gerai langganan Madam." Ucap Madam Sandrine. SinB dan Taehyung hanya mengangguk dan mengikuti kemana kaki Madam Sandrine melangkah.
Bentuk gerai di pasar ini berbeda dengan bentuk rumah dan toko di pinggir-pinggir jalan tadi. Gerai di pasar ini berbentuk seperti ruko-ruko yang Taehyung biasa temui di Korea. Jadi tidak terlihat asing baginya.
Emerald-Gemüsestand
Madam Sandrine mengajak SinB dan Taehyung masuk ke dalan gerai sayur mayur bernuansa hijau segar itu. Ketiganya memilih beberapa jenis sayur mayur dan keluar toko dengan dua kantung kertas ukurang besar.
Selanjutnya Madam Sandrine mengajak keduanya pergi ke gerai bernuansa pastel dengan papan toko bertuliskan süßes kuchenzutatenhaus (Rumah Bahan Kue Manis). Dan terakhir Madam Sandrine memasuki toko Zentrales Amtala-Gewürzgeschäft (Gerai Bumbu Dapur Amtala Pusat) untuk membeli beberapa bumbu masakan.
Taehyung tidak terlihat lelah sama sekali, ia sangat menikmati perjalan ke pasar kali ini. Begitu pula dengan SinB. Sebagai hadiah, Madam Sandrine membelikan keduanya gelato yang tokonya berada tidak jauh dari pasar tadi sebelum ketiganya benar-benar kembali ke Asrama.
Selain mota, Taehyung melihat beberapa masyarakat Amtala Pusat menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. SinB bilang, di sini disebutnya sebagai rradta.
Taehyung bahagia sekali. Hari ini ia bisa mengenal Amtala lebih luas lagi, dan itu menimbulkan rasa penasarannya pada bagian Amtala yang lain.
"Apa aku bisa juga pergi ke Amtala dua, dan Amtala tiga?" Tanya Taehyung seraya menghabiskan sisa gelatonya hingga habis tak bersisa.
Madam Sandrine menggelengkan kepala, "Tidak ada Bestari yang bisa kembali ke Amtala dua dan Amtala tiga tanpa persetujuan Ibunda Rembulan." Wanita itu berucap tegas.
Taehyung bertanya kenapa alasannya, tetapi SinB mencubit lengannya pelan seolah melarang ia bertanya hal itu. Jadi Taehyung kembali diam dan menelan bulat rasa penasarannya.
"Kalian sudah selesai? Kita harus kembali, Madam khawatir kalian ketinggalan kelas selanjutnya." Ujar wanita itu dengan senyuman manis, seakan sebelumnya Taehyung tidak pernah melontarkan pertanyaan seputar alasan kenapa Bestari tidak boleh pergi ke Amtala dua dan tiga sebebasnya.
~~~~~~~ Author's Note ~~~~~~
Halo, hehehe aku update lagi...
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen yaaa ^^Tetap jaga sehat, temen-temen!
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku-Buku Kamar (VMINKOOK)
FanfictionTaehyung gemar membaca buku, Jungkook hobi berolahraga, dan Jimin menyalurkan bakatnya sebagai dokter kecil di sekolahnya. Bersekolah di Hangmun Boarding School bukan keinginan mereka bertiga, tetapi siapa sangka jika semua adalah takdir yang dituli...