part 22

13 2 0
                                    


"Ayahhh" Ansya memeluk Yasmin erat ia menumpahkan semuanya kenapa Harus begini pikir nya kenapa saat ia di temukan kembali Dengan keluarganya tapi tidak dengan keadaan utuh

"Sudah sayang ayah mu sudah tenang di Sana" Yasmin mengusap punggung Ansya menenangkan 

"Ayah juga bilang padaku Katanya kalau Kau bertemu Lagi dengan adik mu tetapi dia masih suka menangis juga, titipkan lagi Saja dia"

Ansya tersentak
"Benarkah Bunda" tangisnya yang Mulai reda Kini berkaca-kaca kembali

"Aishh bang" nyonya park memukul pelan jimin

"Tidak sayang Itu tidak benar"

"Lalu kenapa kalian Harus berada disini?" Tanya Ansya

"Ayah mu berasal Dari Korea sayang sedangkan Bunda Dari Indonesia kami bertemu saat Bunda kuliah disini, namun Kita memutus Kan untuk tinggal di Indonesia Karena keinginan Bunda padahal pusat perusahaan ayah mu disini " tutur lebar Yasmin

"Ah yak Aku mengerti"

"Sebentar sayang"
Yasmin melangkah pergi mencari sesuatu

"Apa liat-liat" Tanya jimin

"Bang Haus" nyengir Ansya

"Minum Saja air Mata mu" Ucap jimin menahan tawa

"Iihh bilangin Bunda"

"Ngaduuu"

"Kalian kenapa sii" Tanya Yasmin

"Sayang coba lihat ini supaya kamu lebih yakin kalo Bunda adalah ibumu" Ucap Yasmin dengan menyodorkan Kotak berisi kalung

"Kalung ini? Bagaimana bisa" setelah melihat kalung di Kotak itu Ansya melihat kalung nya sungguh ini benar-benar sama dua kalung yang memiliki bentuk Sama dan memiliki liontin yang Sama pula  liontin Berlian berbentuk oval

"Tentu Saja bisa ayah yang membuat nya" Ucap jimin

"Bund?" Tanya Ansya

"Iya sayang kalung itu ayah mu yang membuat design nya lalu ia Minta Toko pembuatan kalung berlian untuk membuat nya Dengan Berlian paling Mahal Berlian oval ini dan kalung ini hanya Ada dua di dunia punya kamu dan Bunda hadiah saat kamu Lahir dulu" Ucap sang Bunda

"Ayahhh,, Aku mencintaimu" Ucap Ansya meneteskan air matanya Dengan memeluk Yasmin

"Pantas Saja Bunda sangat yakin walaupun belum tes DNA ternyata Bunda melihat kalung itu?" Tanya jimin

"Iyaa saat Bunda masuk Bunda langsung melihat kalung adik mu"

"Benar-benar naluri seorang ibu,, Aku Saja tidak pikir Dengan kalung Ansya" Ucap jimin

"Tidak mungkin terpikir bang Karena yang Ada di pikiran kamu hanya dokumen perusahaan"

Degg tiba-tiba Ansya teringat suaminya

"Kenapa sayang" Tanya Yasmin

"Bund Aku tidak bisa lama disini suami ku membutuhkan Ku" Ucap Ansya

"Tapi sayang Kita Baru Saja berkumpul" lirih Yasmin

Sedangkan jimin ia hanya mengepalkan kedua tangan nya

"Bang" panggil Ansya dengan Mata yang berkaca-kaca

"Tidak mauu" Ucap jimin memalingkan wajah nya

"Bang Ada apa sebenarnya" Tanya Yasmin

Namun bukan nya jimin malah Ansya yang menjelaskan semuanya apa niat dan Tujuan awal nya untuk menemui jimin

Mr.kim (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang