four

6 3 0
                                    

"hai asa ku, gimana kabarnya?baik kan?aku disini kangen kamu, kamu kangen aku gak?"

"Nata?aku baik disini, kamu gimana?

"Aku sangat baik, disini tempatnya jauh lebih indah, gak ada yang berani nyakitin aku"

"Memang siapa yang berani menyakitimu?biar ku beri pelajaran dia"

"Tidak ada asa haha, aku mau menyampaikan pesan buat kamu"

"A-apa?"

"Jaga adikku disana ya...jauhkan dia dari orang orang jahat itu, dia sudah sering disakiti, aku harap kamu salah satu orang yang bisa buat dia bahagia"

"T-tapi siapa dia?"

"NATA!"

Arsya terkejut dan mulai terbangun dari tidurnya, ah sepertinya dia tidur terlalu lama sampai bermimpi seperti ini

Arsya kini mulai menuju kamar mandi segera menyiapkan diri untuk pergi berangkat sekolah, tak lepas dari mimpinya itu arsya mulai berpikir apa maksud dari nata

"adik?siapa?mengapa nata tidak pernah bercerita sebelumnya, mengapa aku yang harus menjaganya?" Arsya bergumam sendiri dalam hatinya

Berpikir seperti itu hanya akan membuat arsya semakin pusing dan sebaiknya ia harus segera bergegas mandi jika tidak mau terlambat

"Den arsya, sarapan dulu den, ini bibi udah bikinin kamu sarapan" pinta bi ratna setelah melihat arsya menuruni tangga

"Maaf bi ini kayanya arsya udah telat, arsya pamit dulu ya bi, assalamualaikum" kini arsya mulai melambaikan tangan dari jauh untuk bi ratna dan segera bergegas mengambil motornya di garasi

0

"Pak ayolah pak bolehin saya masuk ya?"

"Ga bisa kamu sudah telat 10 menit setelah bel masuk berbunyi" jawab satpam sekolah tersebut dengan tidak mempedulikan arsya yang memohon mohon dibukakan gerbang di depannya itu

"Ini saya ada 50 ribu, buat bapak deh" arsya mulai mengeluarkan uang dari saku celana nya tersebut, berharap satpam itu mau membukakan pintu gerbangnya

"Ga bisa, saya ga mau, kamu bisa masuk setelah jam pelajaran pertama selesai" satpam tersebut dengan kekeh tidak mau menerima uang dan membukakan gerbang untuknya

"Ya sudah lah" jawab arsya pasrah

Dari pada ia harus terus berdebat dengan satpam dihadapannya saat ini arsya lebih baik mengalah

Tak lama kemudian datang seseorang yang sepertinya ia juga terlambat datang

"Percuma lo mohon mohon sama satpamnya, ga bakal dibukain juga" kini arsya mulai mengeluarkan suara tanpa memandang siapa orang yang ia ajak bicara

"Oh begitu ya, oke deh"

Perempuan itu kini mulai duduk di samping arsya sembari memainkan ponselnya

"Lo juga telat?"

"Udah tau ngapain tanya?" Jawab arsya cetus

"Dih jutek amat, btw nama lo siapa?"

Belum sempat arsya menjawab kini bel jam pelajaran kedua berbunyi menandakan pelajaran pertama telah selesai dan dengan segera arsya meninggalkan perempuan itu

FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang