Awal Mula

20 3 1
                                    

dan inilah awal mulaku yang sebenarnya untuk menyatakan suka kepada seseorang,

untuk pertama kalinya.











seperti murid biasanya, aku sekolah dari pagi sampe siang,

tapi ini agak berbeda sih karena kondisi yang tidak menguntungkan jadi semua sekolah diharapkan untuk ada shift-shift begituan.

Dan aku masuk shift pagi, haha.

sampe di sekolah, kalo biasanya ni semangat banget, kali ini berbeda, rasanya beban dimana-mana

tau ngga kenapa? karena..

aku didaftarin lomba, dan itu story telling.

skakdjakdjjska apakah itu harus menghafal banyak teks???? nyatanya emang iya. capek.

tapi setelah lihat siapa aja kelas seangkatanku yang ikut, ternyata lumayan sih, ada 3 orang, 1 cewe 2 cowo.

"huh aman sih, eh tap-"

"TAPI KENAPA DARI KELASKU STORY TELLING CUMA SAYA?!?! AKU JUGA BUTUH KAWAN!" batinku menggebu-gebu, makin capek sih kalo kayak gini,

mo resign ajalah.

Aku cuma bisa pasrah dan menggerutu panjang dalam hati.

Aku anak yang paling gabisa berkomunikasi dengan orang lain kecuali ada orang yang kukenal dekat, kayak minta tolong ngomong duluan nanti baru aku gitu deh intinya.

Apalagi kalo ada cowonya, arggggghh kek patung dah tu.

"Sya, gimana kamu jadi ikut lomba bahasa Inggris?" tanya Alysa, dia duduk bangku depanku dan teman dekatku juga.

"hu'um jadi"

"terus ngapain cemberut gitu monyongmu"

"heihh, ada cowonya, aku kan jadi malu"

"hayooo jangan dicrush-in loh, kasian, nanti kamunya malah yamg kena prenjon"

"diem loe, kubanting nih?"

"becanda sya, pms bund?"

"udah lewat" jawab aku singkat, padat, dan sangat jelas untuk Alysa. Dia tau aku ngambek,

dan jurusnya dia bakal buka playlist Spotify terus dengerin musik berdua. Alasannya biar aku ga marah ke dia, dasar dasar.

latihan story telling dimulai dari jam 9 atau pulangnya shift pagi dan jam masuk shift siang.

Dan lucunya yang dari angkatanku, 2 anak shift pagi dan 2 anak shift siang.

Cowo cewe gitupun, cie-cie ga tuh.

tapi sayang, aku ngga kenal sama cowo yang se-shift sama aku. Pengen kenalan tapi wajahnya kayak cuek begitu (semacam cowo kul gitulah).

yaudah aja deh gapapa, yang penting aku kenal satunya.

Dan akhirnya hari lomba pertama kita datang, untungnya sih online, jadi aku masih aman hehe. Btw, disini aku udah mulai deket sama anak itu,

namanya, Hersa.

baru pertama kali aku ketemu dan punya temen namanya Hersa, keren banget kan, hehe.

Dan kita berteman, seperti pertemanan biasa.

Tapi terkadang aku merasakan sesuatu aneh dari Hersa,

selain dia suka menyematiku seperti aku yang selalu mengsupport dia agar terus bertahan di story telling,

dia juga sering menatap diriku tiba-tiba, entah apa alasannya aku juga tidak paham.

Seiring berjalannya waktu, dan dimana lomba terakhir kami, tapi aku tidak ikut karena sudah kelelahan dan juga kami kehilangan satu member seangkatan kita bertiga (aku, Hersa, dan Dina).

Dan tersisa kita bertiga dan adik kelas yang ikut serta dalam story telling tersebut.

Sedih sih.

Aku juga mulai muncul (sedikit) perasaan kepada satu orang yang kukenal baik sebelumnya, dan juga dia selalu ada dicerita ini.

CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang