Chapter 8 - Tak terduga

1.4K 151 37
                                    

"Mas aku tanya sekali lagi, rafa kenapa?!" Tanya kayla pelan dan lagi-lagi tak di jawab oleh reza.

Kayla menghembuskan napasnya kasar.

"Mas akutuh nanya sama kamu!" Kesal kayla dengan emosi.

"Kay, kamu jangan emosi dulu tenang sayang."

"Tapi mah, mas reza gak mau jawab pertanyaan aku."

"Kay mungkin reza mau kondisi kamu baikkan dulu." Ucap opa.

"Aku udah baikkan dan aku mau tau soal anak aku, mas. Rafa kamu apain?!"

Reza menghela napasnya panjang dan setelah itu memejamkan matanya sejenak.

"Kamu mau tau aku apain rafa?"

"Iya!"

"Aku pukul dia."

"Apa? Kamu pukul rafa? Gila kamu mas!"

"Aku juga banting dia."

Deg!

Kayla, oma dan opa terdiam sembari melotot saat mendengar ucapan dari reza.

"Gila kamu mas." Ucap kayla sembari menggelengkan kepalanya dengan suara bergetar tanda akan menangis.

"Za, bener kamu banting rafa?"

"Iya mah, aku banting rafa."

"Apa maksud kamu banting anak aku mas?!"

"Karena gara-gara dia, kamu jadi keguguran kay!"

PLAK!

Kayla menampar pipi mulus reza hingga merah.

"Gila kamu mas hiks, aku udah bilang bukan rafa yang udah bikin aku jatoh mas hiks."

"Kamu gak usah belain rafa deh kay, udah jelas-jelas rafa yang bikin kamu keguguran."

"Aku belain rafa karena rafa gak salah mas hiks, aku gak nyangka kamu main tangan sama hiks," Kayla menggantungkan ucapannya saat mengingat ucapan reza tadi, "K-kamu hiks kamu banting anak aku mas hiks aku gak nyangka hiks."

"Kay ssstt.."

"Mamah hiks rafa, mah hiks." Tangis kayla sembari memeluk sang ibu, "Kayla mau rafa mah hiks mau rafa."

"Iya sayang nanti kita telpon rafa suruh kesini ya."

"Aku gak izinin kamu buat ketemu rafa!" Ucap reza dan membuat kayla menatap tajam sang suami.

"Yang ada aku yang bakal bikin kamu susah buat ketemu rafa, aku mau kamu pergi dari ruangan ini mas."

"Aku gak akan pergi."

"PERGI DARI SINI HIKS PERGI SANA MAS PERGI HIKS."

"Za, kamu keluar dulu sana."

"Tapi pa--"

"ZA, KAMU KELUAR DULU!" Bentak opa dan reza pun menurut untuk keluar.

Setelah kepergian reza, kayla masih menangis di dalam pelukkan sang ibu.

"Hiks rafa hiks."

"Ssssttt.."

"Aku gak nyangka mah hiks mas reza kaya gitu sama rafa hiks mamah hiks kay mau rafa hiks."

"Iya kita telpon rafa sekarang ya."

"Iya mah hiks."

Dan setelah itu oma pun mulai menelpon.

Tuuuttt tuuttt..

"Hallo bu?"

"Bu, rafa lagi apa?"

RAFAEL 2 (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang