Jleb!
"AYAHHHHH."
Rafa berteriak dan tak lama pintu kamarnya di buka dengan kasar oleh kayla dan di ikuti reza, dan kedua oma dan opanya.
"Kamu kenapa dek?"
"Iya kamu kenapa sayang?" Timpal kayla.
"Rafa, kamu kenapa?"
"Dek, kamu kenapa?"
Rafa tak menjawab semua pertanyaan dari anggota keluarganya itu, ia kini malah menatap sekeliling kamarnya dengan bingung. Perasaan tadi ia ada di rumah oma dan opa, tadi juga perasaan ia hanya berdua dengan ayah nya tapi sekarang? Ia ada di kamarnya dengan seluruh anggota keluarganya.
"Dek, hei sayang kamu kenapa?" Lagi, kayla bertanya dengan panik.
"Rafael kamu kenapa nak?" Kini reza yang bertanya dengan nada suara yang lembut.
Rafa mengatur napas nya yang masih tak beraturan.
"Kay coba kamu kasih minum dulu." Usul opa.
Kayla menurut dan setelah itu menyuruh rafa untuk minum, dan untung di sambut baik oleh rafa.
"Sayangku kamu kenapa nak?"
Rafa menatap kayla dan setelah itu.
Grep!
Rafa memeluk kayla dengan mata yang terpejam.
"Ssst sayang kamu kenapa?"
"Hiks." Isakkan kecil terdengar dari mulut rafa.
"Hey kok nangis?"
"Dek kamu kenapa?" Tanya reza panik.
"Hiks huwaaa bunda."
"Rafa kamu kenapa?" Oma ri yang kini bertanya.
"Hiks huwaaaa bunda, ayah."
"Ayah kenapa?"
"Ayah hiks ayah nusuk rafa, bun hiks."
"Hah?!" Ucap mereka bersamaan.
"Nusuk?"
"Hiks iya bunda hiks huwaaa ayah jahat bun, tummy rafa di tusuk sama ayah hiks."
"Hei siapa nusuk kamu dek? Gak ada yang nusuk kamu sayang."
"Hiks ayah, bunda."
"Coba lepas dulu pelukkan nya."
Rafa menggeleng.
"Sayang lepas dulu." Titah kayla dan rafa pun menurut, kini kedua mata ibu dan anak itu saling tatap, "Liat tummy nya." Rafa menurut untuk melihat perutnya.
"Mana yang di tusuk sama ayah?" Tanya kayla dengan kekehan kecil.
Rafa menyentuh perutnya yang tidak kenapa-kenapa itu.
"Kok gak ada lukanya?"
"Ya-iyala sayang, kan ayah gak nusuk kamu." Jawab reza.
"Tapi tadi ayah nusuk aku yah, itu kaya nyata banget."
"Itu cuma mimpi sayang." Ucap kayla.
"C-cuma mimpi?"
"Huum dek, itu cuma mimpi." Timpal reza.
"T-tapi itu kaya nyata, oma sama opa juga berubah ayah berubah rafa gak mau kalian berubah." Ucapnya dengan suara yang seperti akan menangis lagi.
"Siapa yang berubah sih dek, orang kita gak berubah kok."
"Tapi kalian tuh tadi berubah, oma sama opa ngomong nya ketus sama aku terus juga ayah galak sama rafa huwaaa rafa gak mau kalian berubah hiks." Lagi, rafa menangis dan membuat semuanya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL 2 (Selesai)
FanfictionIni lanjutan dari cerita di bucinin ayah, bunda. Rafael tidak pernah menyangka dirinya bisa merasakan apa yang dirinya tidak pernah duga sebelumnya, di Lupakan. sosoknya kini terlupakan oleh gummy bear nya bunda, "Bunda hamil." 2 kata yang ayah kata...