Chapter 7 - Rafa kenapa?

1.3K 151 22
                                    

"R-rafa?"

"Kenapa mih?" Tanya opa saat mendengar suara panik istrinya.

"Rafa, rafael?" Ujar oma seraya menggoyang-goyangkan badan rafa.

"Kenapa mih?"

"Pih kita harus cepet ke rumah sakit, kayanya rafa pingsan deh." Ucap oma dengan panik dan tanpa menunggu lama mobil yang mereka tumpangi pun melaju begitu cepat.

15 menit kemudian mobil yang mereka tumpangi pun sampai di rumah sakit, opa turun dari mobil dan setelah itu langsung menggendong rafa untuk masuk kedalam ruang UGD.

"Dokter, dok, suster tolong." Ucap opa dengan panik.

"Ada apa pak? Kenapa? Tolong tidurkan." Ucap suster dan setelah itu opa pun menidurkan rafa di brankar.

"Bapak boleh tunggu di luar terlebih dahulu ya pak." Ucap suster dengan sopan.

"Baik sus, dokter tolong cucu saya ya."

"Baik pak." Jawab dokter dan setelah itu opa pun keluar.

"Pih gimana rafa?"

"Masih di periksa sayang, kita duduk dulu disini." Ujar opa seraya duduk di kursi.

"Semoga rafa gak kenapa-kenapa."

"Aamiin."

"Pih, tadi reza bilang kalo kayla keguguran."

"Dan reza juga bilang kayla keguguran gara-gara rafa." Timpal opa, "Kamu percaya?" Tanyanya.

Oma menatap sang suami sekilas dan setelah itu menatap pintu ruang Ugd.

"Aku gak tau, bisa iya bisa juga reza salah paham."

"Kenapa gitu?"

"Bisa iya karena kita kan tau rafa gak suka kayla hamil, bisa juga reza salah paham karena reza gak ada di rumah waktu itu." Jawabnya, "Tapi pih, kalo di pikir pake logika rafa gak akan mungkin ngelakuin hal itu, karena kita tau rafa kaya gimana sama kayla."

"Iya mih, tapi bisa jadi juga rafa ngelakuin hal itu karena kan akhir-akhir ini kita sedikit berubah sama dia." Timpal opa.

"Hmmm nanti kita tanya aja rafa nya langsung ya, kamu jangan dulu emosi nanti, kita tanya pelan-pelan aja terus juga aku yakin banget rafa pasti bakalan jawab jujur."

"Iya sayang."

15 menit kemudian dokter yang memeriksa rafa pun keluar.

"Dok gimana keadaan cucu saya?"

"Cucu bapak sudah siuman, tapi tadi saat baru siuman tiba-tiba saja cucu bapak seperti ketakutan dan sedikit berontak, kalo boleh saya tau cucu bapak kenapa ya?"

"Mmmm, cucu saya tadi habis di marahin ayahnya dok. Cucu saya itu gak pernah di marahin pake nada suara tinggi, nah tadi ayahnya itu emosi dan kelepasan pake nada tinggi mungkin rafa ketakutan karena itu dok."

"Oh gitu."

"Iya dok, oh ya sama mau tanya dok. Punggung cucu saya baik-baik ajakan?"

"Punggung cucu bapak baik-baik saja, tadi saat sudah sedikit tenang rafa mengeluh sakit di bagian punggungnya dan saat saya liat. punggungnya memar, tapi bapak dan ibu tenang saja. Saya sudah kasih salep dan semoga tidak kenapa-kenapa."

RAFAEL 2 (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang