Chapter 4 - Hukuman dari ayah

1.1K 120 80
                                    

Kring kring kring ...

Jam weker di kamar rafa berdering begitu nyaring dan membuat rafa terusik dari tidur lelapnya.

Kring kring kring ...

Rafa menghela napasnya panjang saat lagi-lagi ia mendengar suara alarm di jam wekernya. Ia bangun dari tidurnya lalu meraih jam itu dengan kasar, "Ck berisik banget si, siapa lagi yang pasang alarm sepagi ini?" Ketusnya saat ia melihat jam baru saja menunjukkan pukul 6 pagi, Biasanya rafa akan bangun pukul setengah 7 jadi jam 6 itu masih di kategorikan pagi banget buat dia.

Lagi, ia menghela napasnya panjang dengan mata yang sudah tertutup kembali dan setelah itu rafa pun kembali menjatuhkan badannya saat jam weker itu tidak lagi bersuara.

"Sebentar la--"

Kring kring kring ..

"Ck, iya-iya ini bangun kok! Berisik banget si kamu, udah kaya bunda aja." Dumel rafa seraya memarahi jam wekernya, setelah memarahi jamnya rafa pun meletakkan kembali jam itu ke meja dan setelah itu ia pun beranjak dari kasurny menuju kamar mandi.

Butuh waktu 15 menit untuk rafa selesai dengan ritual paginya, kini anak itu sudah rapih dengan stelan seragamnya. Setelah rapih dengan seragam rafa pun kini beralih ke meja belajar, ia belum mengganti mata pelajaran untuk hari ini. Rafa menghela napasnya saat melihat buku matematika yang berada di atas meja belajarnya.

"Ck hari ini ulangan, belum belajar, mana gak ngerti lagi sama materinya. Ck! Bu ela emang jahat sama rafa." Ujarnya dengan bibir yang sudah mengecurut, "Ayah juga sama, jahat sama rafa! Rafa mau ngadu aja sama bunda." Lanjutnya.

Setelah urusan perbukuan nya selesai, rafa pun langsung saja menggendong tasnya dan setelah itu keluar dari kamar menuju lantai bawah.

Rafa berjalan menuju meja makan saat ia sudah sampai di lantai bawah.

"Pagi." Sapanya pada kayla yang kini tengah duduk di kursi meja makan.

"Pagi kak, duduk sayang." Jawab kayla dengan senyuman dan setelah itu rafa pun duduk di kursinya.

"Ayah udah berangkat bun?"

Cklek..

"Tuh ayah." Tunjuk kayla pada reza yang baru saja membuka pintu kamarnya.

"Kenapa? Kangen ayah ya?" Ucap reza sembari berjalan ke arah anak dan istrinya.

"Eh udah pada kumpul aja, nih sarapan nya nasgor." Ujar oma fi seraya membawa nasi goreng yang baru saja ia masak.

"Nasgor buatan mamah pasti enak."

"Udah pasti dong kay."

"Makasih ya mah."

"Iya za sama-sama, si papah belum juga turun. Mamah panggil dulu ya."

"Iya mah." Jawab kayla.

"Gak usah di panggil mah, papah udah disini." Ujar opa fi saat baru saja sampai di tangga terakhir.

"Yaudah yuk pah, sarapan." Ajak oma fi.

"Iya sayang ayo."

"Nah karena sekarang udah pada kumpul, yuk mulai sarapannya." Ujar kayla dan mereka pun mulai sarapan.

"Dek tadi kamu mau apa nanyain ayah?" Tanya reza di sela-sela ia sarapan.

"Aku mau ngadu bun."

"Ngadu apa sayang?" Tanya kayla.

"Masa tadi malem ayah nolak belajar bareng aku, padahal kan aku udah nunggu sampe jam setengah sebelas malam."

"Kamu nunggu sampe malem banget?"

RAFAEL 2 (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang