Pertempuran Menembus Langit (201-400)

Bab 292: Pemurnian

"Hei, Ao Tua, apakah kamu juga membawa seseorang?" Selama suasana di aula sangat sunyi, tawa lama terdengar.

Xiao Yan mengikuti suara itu dan mengalihkan pandangannya. Dia menyadari bahwa ada beberapa orang tua mengenakan jubah alkemis berdiri dengan senyum di platform tinggi yang terletak di sisi kiri aula. Suara dari sebelumnya datang dari salah satu pria tua berambut putih salju.

"Itu adalah wakil ketua asosiasi, Qie Mi Er. Dia juga guru Putri Kecil." Ao Tuo tersenyum dan melambai pada lelaki tua itu sebelum memiringkan kepalanya dan berbicara dengan Xiao Yan.

"Ah." Xiao Yan mengangguk sedikit.

"Abaikan saja mata orang-orang sombong ini. Mampu menjadi alkemis tingkat tiga pada usia seperti itu, bakat mereka secara alami sangat luar biasa. Diharapkan mereka semua akan sedikit bangga. Mereka tidak akan memperhatikan mereka yang belum mencapai level mereka. Sebagian besar anak muda hari ini yang memiliki beberapa kemampuan seperti ini." Ao Tuo melirik orang-orang muda di aula, menepuk punggung Xiao Yan dan menghiburnya.

Xiao Yan tersenyum, tetapi tidak berbicara.

"Ikuti aku untuk bertemu dengan orang-orang tua itu. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan hebat di dalam Kekaisaran Jia Ma." Saat Ao Tuo berbicara, dia memimpin jalan menuju platform yang menjulang tinggi di samping. Xiao Yan ragu-ragu sejenak tapi hanya bisa mengikuti.

Ao Tuo dengan cepat berjalan menaiki platform tinggi. Dia tersenyum dan berbicara dengan orang-orang tua di sekitar usianya untuk beberapa waktu. Xiao Yan diam-diam berdiri di belakangnya dan tidak mengambil inisiatif untuk melangkah maju dan menyapa mereka.

"Ao Tua. Apakah ini pesaing yang mewakili Kota Black Rock Anda kali ini? " Setelah berbicara sambil tersenyum sebentar, Pria tua dengan rambut berwarna seputih salju itu tersenyum sambil menatap Xiao Yan yang berdiri di samping dan bertanya.

Xiao Yan mengangkat pandangannya sedikit. Dia melihat orang tua ini yang jelas memiliki posisi yang cukup tinggi di Asosiasi Alkemis. Dia mengenakan jubah alkemis yang dibuat dengan indah sementara wajahnya yang penuh kerutan mengandung senyuman dan matanya yang sedikit menyipit tenang dan lembut. Sekilas, dia tampak seperti lelaki tua biasa tanpa aura yang terlalu istimewa, dengan pengecualian jubah panjang yang mewakili statusnya dan empat riak berwarna perak yang memancarkan cahaya aneh di dadanya. Namun, lelaki tua biasa ini mengendalikan hampir setengah dari kekuatan Asosiasi Alkemis.

Saat Xiao Yan menilai Qie Mi Er, yang terakhir juga melakukan hal yang sama padanya. Penampilan biasa Xiao Yan juga tidak memiliki poin yang luar biasa. Satu-satunya hal yang menyebabkan Qie Mi Er merasa sedikit aneh adalah ekspresi tenang dari pihak lain. Mampu mempertahankan sikap tidak bergerak ini ketika diawasi oleh seorang alkemis tingkat empat membutuhkan kekuatan mental yang jarang terlihat di kalangan anak muda.

"Ah. Dia dipanggil Yan Xiao. Potensinya cukup besar." Ao Tuo tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Setelah itu, dia menoleh ke Xiao Yan dan sekali lagi membuat perkenalan, "Ini adalah wakil ketua asosiasi, Grandmaster Qie Mi Er."

"Senang bertemu dengan Anda, Wakil Ketua Qie Mi Er." Xiao Yan tersenyum dan membungkuk sopan pada Qie Mi Er.

"Ke ke, Rekan Kecil, saya harap Anda tidak membuat rekomendasi Ao Tuo menjadi tidak valid. Kalau tidak, itu benar-benar akan menyebabkan dia kehilangan semua wajah lamanya. " Melihat lencana tingkat dua di dada Xiao Yan, Qie Mi Er tak berdaya menggelengkan kepalanya pada Ao Tuo di sampingnya. Dalam kompetisi di level ini, seorang alkemis tingkat dua akan mengalami kesulitan bahkan untuk memasuki dua puluh besar.

"Saya percaya bahwa saya setidaknya akan dapat lulus ujian ini." Xiao Yan mengangkat bahu dan berkata.

"Bagus kalau kamu punya kepercayaan diri. Namun, karena semua orang yang direkomendasikan oleh kepala masing-masing cabang memiliki kemampuan yang sedikit lebih kuat, oleh karena itu, tes internal ini juga akan mengalami kesulitan." Qie Mi Er mengangguk dan berkata sambil tersenyum.