Tak Ingin Usai

104 15 23
                                    

Karya: tanulandr_



"Seperti apa akhir sebuah hubungan virtual?"


🌴Happy Reading🌴
---------------------------------

Pandemi melanda beberapa negara di dunia, salah satunya Indonesia hingga membuat beberapa sekolah dilaksanakan secara daring. Bagi sebagian siswa hal itu tentu menyenangkan, tetapi tidak bagi gadis yang kerap disapa Kalea. Dia tidak suka suasana belajar di rumah, karena Kalea menyukai keramaian. Selain bosan, tentu tidak ada hal-hal menarik yang bisa dia dapatkan di rumah.

Kalea sangat merindukan teman-temannya yang selalu membuat kejulitan. Sayangnya, untuk kali ini dia hanya bisa melepas rindu secara virtual. Seperti sekarang, Kalea tengah berbaring di kasur dengan ponsel bertengger manis di tangan.

"Sumpah, gue gabut banget!" gerutu Kalea seraya melempar ponselnya.

"Dari tadi scroll medsos tetap aja gabut. Apalagi jomlo kayak gue yang room chat-nya sepi, rame sama grup kelas doang!" lanjutnya.

Diraihnya kembali ponsel yang semula tergeletak. Kalea mulai berselancar di story WhatsApp, melihat setiap postingan teman kontaknya. Ada satu postingan yang menarik minatnya untuk berkomentar. Di postingan tersebut memperlihatkan temannya sedang asik chatting-an di salah satu aplikasi dengan seseorang.

Senyum sumringah tercetak jelas di wajah Kalea, lalu jemarinya mulai mencari aplikasi yang dimaksud dan mengunduhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum sumringah tercetak jelas di wajah Kalea, lalu jemarinya mulai mencari aplikasi yang dimaksud dan mengunduhnya. Ada satu fakta menarik setelah Kalea berhasil mengunduh aplikasi tersebut. Gadis beriris cokelat itu tidak tahu bagaimana cara menggunakannya.

"Cara biar bisa chatting-an sama orang lain pake bot gimana, ya? Masa harus tanya ke temen? Mau ditaro dimana muka karismatik gue!" terangnya berusaha sendiri mengutak-atik aplikasi tersebut.

Seharian Kalea sibuk dengan Telegram. Lebih tepatnya sibuk mencari aktifitas baru menggunakan aplikasi tersebut. Siapa tahu, berkat aplikasi itu status jomlonya bisa lengser. Berkat sang Maha Agung, akhirnya dia bisa seperti temannya, yaitu chatting-an dengan seseorang melalui bot. Tidak disangka hal itu sangatlah menyenangkan. Kenalan dengan banyak orang dari berbagai daerah.

Akan tetapi, sejauh ini tidak ada seorang pun yang memikat hatinya. Semua terasa flat dan rasanya Kalea tetap gabut. Helaan napas pun keluar, lalu Kalea memutuskan untuk menutup aplikasi tersebut dan kembali rebahan.

"Sekali aja, gue nemu yang cocok. Susah banget kayaknya," gerutu Kalea hingga akhirnya terlelap karena lelah.

🌴🌴🌴

Hari telah berlalu, Kalea masih dengan kegiatan yang sama seperti sebelumnya. Namun, ada hal menarik yang Kalea dapat setelah sekian hari berselancar di Telegram. Akhirnya, apa yang dia harapkan terwujud. Kalea mendapatkan sosok lelaki yang berhasil memikat hatinya. Lelaki dengan suara baritonnya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Kalea. Suara yang candu dan ingin selalu terdengar setiap saat.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang