♡ Bagian Empat ♡

101 12 26
                                    

Warna biru kegelapan bercampur dengan warna jingga cerah sebagai pemandangan pagi hari ini. Segerombol burung kecil terbang bersama mengelilingi langit bergradasi tersebut sembari bercicit merdu. Kucing dan ayam saling mengejar memperebutkan potongan ayam yang terbuang di pinggir jalan.

- Kyuuh

Buntalan berwarna seperti kulit jeruk tersebut menjatuhkan tubuhnya tepat di atas wajah tidur Yoojin, yang secara otomatis membuat waktu tidur Yoojin menjadi terganggu. Yoojin terbangun, ia duduk dikasurnya sebentar untuk mengumpulkan seluruh pecahan nyawanya menjadi satu. Ia membawa Peace dalam pelukannya, memeluknya erat seperti sebuah boneka anak-anak.

"Peace.. Mari mandi.." masih membawa Peace dalam pelukannya, Yoojin berjalan menuju kamar mandi seperti seorang zombie, saat melewati handuk yang terletak di gantungan baju, Peace dengan sigap menarik ujung handuk dengan giginya untuk dibawa mandi bersama mereka, "Bagus," puji Yoojin melihat Peace yang kini menggosokkan kepalanya di dada Yoojin.

Hanya perlu waktu 10 menit bagi Yoojin dan Peace untuk mandi, setelahnya mereka keluar dari Apartemen untuk sarapan sekaligus membangunkan seorang Tuan Muda.

Ting~tong~ ♪

Hening.

"Baik, dengan Tuan Ron Mol—"

Duakk!!

Sudah yang ke dua kalinya namun Yoojin tetap tidak berhasil menghindari tubrukan kuat dari Cale Henituse. Handphone yang dipegang oleh Cale kini hampir saja meledak karena suhu amarah miliknya.

- Ggrr

Melihat ayahnya yang ditubruk keras hingga terjatuh membuat Peace menjadi marah, ia menerjang hendak menggigit Cale namun dengan cepat Raon menyundul Peace sehingga keduanya berrguling-guling diatas lantai.

- Ggrr

- Grrr

"Raon.. Kemari.." Cale memberi isyarat dengan jari dan Raon mendekat

- Manusia

"Hah???" Yoojin mendongak setelah mendengar suara yang cukup asing, melihat pada Cale dan Raon yang terlihat seperti sedang saling mengobrol.

Merasakan sebuah tatapan, Cale menunduk pada Yoojin yang terlihat sedikit syok, "Ada apa?" tanyanya.

"Sepertinya ada yang barusan bicara..." ucap Yoojin melayang.

"Tentu saja aku yang berbicara. Ada apa denganmu? Kau aneh, masuk..." Cale masuk ke apartemen, meninggalkan Yoojin yang bengong seperti sedang memikirkan hal yang sangat serius.

Menggendong Peace dalam pelukannya, Yoojin masuk ke dalam dan duduk diatas sofa, "Apa hari ini kau ada acara?" tanyanya pada Cale yang sedang menuang air putih ke dalam dua gelas bening tinggi, memberikan satu untuk Yoojin dan untuk dirinya sendiri.

"Tidak. Aku tidak mau melakukan apapun untuk hari ini, jangan mencoba untuk menggangguku."

"Tch,"

"Terserah kau Yoojin... Omong-omong apa kau tidak pergi bekerja? Kenapa kau masih disini?" Cale membuka toples yang berisi kue-kue kecil dan memakannya satu per satu, ia juga menawarkan beberapa untuk Yoojin.

"Oh itu, aku meminta cuti." wajah dan suara Yoojin menjadi lebih lembut dan lebih santai saat merasakan rasa manis dari kue milik Cale.

"Oh? Jarang-jarang kau meminta cuti untuk berlibur, syukurlah,"

"Aku tidak mencoba berlibur sekarang,"

"Ya? Lalu?" Cale yang hendak menyuapkan kuenya ke dalam mulut terhenti sebentar menatap Yoojin kemudian lanjut memasukkkan kuenya ke dalam mulut.

Random LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang