‼️ Bukan Update Main Story ‼️

19 2 0
                                    

Maap maap, saking lamanya aku tinggal aku sampai lupa ceritanya gimana... maap maap, belum bisa aku lanjutin, karena aku jadi bingung sama ceritaku sendiri, hiks (´д`|||) aku kasih cerita kecil ya, tentang dua regressor kita! Joonghyuk-ah dan Yoojin-ah!! \(^o^)/ Selamat membaca!!

——————————

Saya kenal dengan seorang pria yang bernama Sung Hyunjae. Dia adalah lelaki yang murah senyum (dengan niat tersembunyi) kepada diri saya, sangat kaya, dan memiliki kepribadian yang sangat buruk. Namun, setelah mengenalnya lebih jauh, mungkin saya tidak masalah dengan keberadaan Sung Hyunjae. Walau pria itu mengintimidasi saya, namun Sung Hyunjae tidak pernah berani untuk meninggalkan luka pada saya, dalam bentuk apapun itu.

"Siapa yang anda pikirkan?" nada rendah itu membuyarkan pikiran saya, yang sedang memikirkan bagaimana kondisi partner saya. Saat saya melihatnya, saya menyadarinya, saya tahu betul milik siapa rambut hitam legam yang tampak lembut saat akan dibelai tersebut.

Saya hanya memalingkan wajah saya dan menggaruk pipi dengan gerakan jari saya yang kecil, menjawab yang perlu saya katakan, "Bukan.. Masalah.." itu seharusnya menjadi jawaban yang cukup, bukan? Namun, pria di hadapan saya tidak menyukai itu. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa berakhir dengan dirinya.

"Yoo Joonghyuk-ssi bisa pergi sekarang... Semuanya pasti menunggu anda.." saya tidak ingin terlalu dekat dengannya. Bahkan saya benar-benar tidak bisa bernafas dengan baik saat pria itu ada di dekat saya.

Yoo Joonghyuk-ssi adalah teman dekat Kim Dokja-ssi, saya tahu hal itu. Saya juga dekat dengan Kim Dokja-ssi, saya sering melihat Yoo Joonghyuk-ssi berada di dekat Kim Dokja-ssi. Mereka teman yang dekat, saya tidak perlu mempertanyakan hubungan mereka bukan? Ya, selama mereka tidak bertengkar dan tidak saling menyakiti, itu sudah cukup.

'Tidak perlu mempermasalahkan terkait kasih sayang. Cukup menerimanya karena itu adalah hal yang baik.'

"Han Yoojin-ssi," saya menoleh untuk menatap Yoo Joonghyuk-ssi yang menatap saya dengan tatapan yang mengerikan.

"A-ah ya?" saya menjadi gugup. Yoohyun yang memiliki tempramen buruk, tidak pernah menatap saya dengan tatapan seperti akan memakan saya. Yoo Joonghyuk-ssi sedang mempersiapkan kalimat yang akan dia ucapkan, maka saya akan menunggu dengan tenang walau saya tidak terlalu suka dengan keheningan yang terjadi saat ini.

"Kau akan tetap pergi ke 'Rumah Merah' itu?"

Mata hitam itu kusut dan dahinya berkerut. Apakah dia tidak nyaman akan sesuatu? Saya mengangguk pasti, "Saya harus pergi ke tempat yang baru saja anda sebutkan, Yoo Joonghyuk-ssi.. Ada apa dengan itu?" bahunya semakin tegang dan keras. Gertakan gigi terdengar samar pada pendengaran saya.

"Dengan siapa kau pergi?" saya menunduk sejenak, bermain dengan jari-jari saya. Yoohyun sedang melakukan pelatihan bersama Yerim, tidak berbeda dengan Riette dan Noah. Sung Hyunjae yang saya khawatirkan, sedang memiliki bisnis di luar tempat saya berada. Saya tidak bisa merepotkan pegawai negeri yang sibuk seperti Song Taewon-ssi untuk menemani saya pergi bersama.

"Sendiri sepertinya cukup? Saya belajar banyak dari adik dan partner saya, jadi tidak akan ada masalah. Orang yang tidak mengenal saya, tidak akan berani menyentuh saya." saya tahu itu bukan jawaban yang tepat, tapi saya tidak memiliki lagi tenaga pada lidah saya.

Saya tidak bisa melakukan apapun pada tangan yang menyentuh bahu saya. Apa yang saya pikirkan adalah bagaimana cara saya agar tidak berada dalam dilema kebingungan menghadapi interaksi dengan orang lain.

"Mengingat terakhir, seseorang yang melangkahkan kakinya, masuk ke dalam tempat dimana 'kepemilikan atas barang mereka' membuat setengah dari mereka, dengan sembrono merenggut hal yang bukan sejatinya milik mereka. Mengabaikan norma dan peraturan yang ada, diatas keinginan mereka. Bukankah tempat seperti itu berbahaya, Han Yoojin-ssi?"

Jemari itu panjang dan kurus, namun itu terlihat tegas dan kuat. Jari itu tidak memiliki permukaan kulit yang halus, saya memakluminya mengingat pekerjaan apa yang pria di hadapan saya miliki.

"Saya tidak masalah, Yoo Joonghyuk-ssi...."

Menusuk penciuman saya, aroma teh tercium dari leher yang saya lihat pada sudut mata kanan saya. Sensasi basah mengenai permukaan kulit leher saya yang dingin.

Angin yang masuk melalui jendela, berhembus, membawa aroma darah bersamanya.

Gigitannya seharusnya tidak menyakitkan. Saya berpikir tidak mungkin untuk menyamakan rasa sakit dari gigitan seorang manusia dengan seekor singa, tapi sungguh....

"Joonghyuk-ssi...." Ini menyakitkan. Ada apa dengan kekuatan taringnya? Saya mencoba mendorong pada tubuh yang hampir menempel pada saya, juga pada kepala yang dimiringkan masuk ke dalam leher saya. Penghangat ruangan memang hangat, namun itu tidak sehangat nafas yang membuat kulit saya memerah.

Saya hanya berharap bahwa apa yang saya pikirkan itu tidak benar.

Saya sedikit bisa bernafas lega saat gigitan itu kini sudah terasa sedikit longgar, namun saya sedikit terkejut ketika lidah itu sekilas menjilat tempat garis putus-putus itu berada. Saya tidak bisa menatapnya, saya merasa saya akan mati karena malu.

"Han Yoojin-ssi, tidak bisa dibiarkan pergi sendirian karena anda selalu mengundang bahaya. Jika anda tidak memerlukan siapapun untuk berada disisi anda, setidaknya bawa tanda bahwa anda tidak sendiri, tunjukkan bahwa anda dimiliki, dengan begitu... Orang akan berpikir dua kali untuk mendekati anda." sapuan jari pada leher saya yang memiliki bekas darah itu pelan dan lembut, namun itu membuat punggung saya merinding.

"Ini adalah bentuk kasih sayang dan perhatian kepada Han Yoojin-ssi. Jadi, tolong jaga diri anda."

Saya mengangguk dengan baik, membiarkan kepuasan terlihat pada wajah yang tampak lebih dewasa dari saya.

'Tidak perlu mempermasalahkan terkait kasih sayang. Cukup menerimanya karena itu adalah hal yang baik.'

——————————

Silahkan vote dan komennya!! Gratis kok!! (*^-゜)vThanks!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang