CS38

2K 75 0
                                    


Reflected Sin

Pria itu mengunci pintu kamar dan berjalan menuju cermin. Bayangannya menggeram ke arahnya.

Saat dia tak mengucap sepatah kata pun, bayangannya bicara.

"Bagaimana? Beres?" tanya si bayangan.

Pria itu mengangguk, "aku lolos dari alat tes kebohongan. Detektif berhasil kuperdaya. Kecurigaan padamu patah sudah, Alfred."

Bayangan itu mendesah lega dan berkata, "aku tahu bisa mengandalkanmu, Big Al."

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu," jawab si pria, "aku bayanganmu, Alfred. Artinya kita punya nama yang sama."

Si bayangan tertawa, "tapi Big Al terdengar keren. Aku yakin tak ada satu bukti pun yang menghubungkanku dengan pembunuhan istriku; namun aku tetap tak punya keberanian untuk menghadapi interogasi tanpa mengacau. Beruntung sekali ada dirimu!"

"Yep! Mengirimkan bayangan merupakan langkah cerdik darimu, Alfred. Tapi jujur saja, aku merindukan Katie. Aku teringat saat kalian berdua kerap berdiri di depan cermin, dan bayangannya-"

Si bayangan, Alfred, menjawab cepat, "cukup! Sentuh cerminnya biar aku bisa keluar."

Pria itu ragu, namun menyentuh cermin juga akhirnya.

Keduanya bertukar tempat dan Alfred tertawa, "untuk beberapa saat, kupikir kau akan membiarkanku tetap di dalam cermin."

Saat itulah dia mendengar sirine polisi.

"Apa-apaan - Kenapa ...?"

Bayangan -yang ada di dalam cermin sekarang- berkata, "dalam perjalanan pulang aku mengirim sms pada ditektif tentang bagaimana aku, maksudku, kau membunuh Katie. Semuanya ... secara mendetail."

"T-tapi ... kenapa, Big Al?"

Bayangan yang sekarang menjawab santai, "aku bayanganmu dan namaku juga Alfred. Kau akan mendapat ganjaran setimpal atas dosamu yang sudah membunuh Katie, kepar-"

°The Mystery Story°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang