06. MENDOKTRIN STARLA

8.2K 857 135
                                    

Hallo, guys 🖐🏼🖐🏼🖐🏼

Welcome back to lapak Starla dan Devandra.

Siapa yang masih menunggu update?

Jangan lupa vote dan komentar karena itu sangat bermanfaat untuk author. Kalian antusias, aku senang.

Selamat membaca. 😎

⚛⚛⚛⚛

Bunyi ketukan dari pintu utama menghentikan Adryan dari kesibukannya ngebucinin istrinya. Helsa nyaris telanjang di ruang tengah akibat kelakuan suaminya itu. Cemara bermalam di rumah Tari—sahabatnya, dan Devan belum pulang.

“Ck, ganggu aja,” decak Adryan kesal, lalu beralih menatap Helsa, “masuk ke kamar.”

Adryan tidak gila dengan mengajak Helsa bercinta di ruangan itu, sebab anak-anak yang sudah dewasa. Takut-takut jika mereka kepergok. Dulu mungkin bisa saat Devan dan Cemara belum mengerti apapun, di dapur pun mereka sempat pernah melakukannya.
Segera Helsa bergegas menaiki tangga, dan Adryan pergi ke ruang tamu dan membuka pintu. Ia mendengus pelan mendapati Juna di hadapannya saat ini.

“Bos kamu nggak di rumah, coba cari di apartemennya,” tukas Adryan sebelum Juna bicara. “Ganggu aja orang lagi pacaran!”

“Pacaran terus, Om. Devan lagi di mobil, mabuk dia. Bantuin aku papah dia ke kamar, ya, Om. Berat banget anaknya,” kekeh Juna menerangkan.

Adryan tidak heran. Sudah biasa kalau Devan mabuk dan keluar-masuk club. Adryan tidak melarang, hanya saja ia selalu memperingati anak sulungnya untuk tidak memakai narkoba, merokok, dan sex sebelum menikah.

Adryan pun sering mabuk jika ia penat akan pekerjaannya. Pernah sekali saat Devan masih kuliah di Palm, mereka minum bersama di ruangan kerja pria tersebut, dan berakhir dengan Helsa yang menyiram mereka dengan air es.

Di dalam mobil Devan tepar akibat alkohol. Pada samping kursi kemudi, ada Darren yang juga tak sadarkan diri. Untungnya Juna hanya meminum sedikit, jadi ia bisa mengemudi dan mengantar pulang kedua sahabatnya.

Adryan berkacak pinggang. Devan sebesar ini, sepertinya tidak mungkin ia dan Juna membawanya masuk ke kamar.

“Jun, tunggu sebentar,” kata Adryan. Ia masuk kembali ke rumah, Jun menunggu diluar hingga beberapa saat kemudian Adryan keluar membawa kursi roda.

“Om niat banget pakek itu,” kekeh Juna.

“Ayo, dudukin dia disini saja,” ujar Adryan.

Adryan dan Juna pun menarik Devan keluar. Susah payah mereka menempatkan pria itu pada kursi roda.

“Ok, kamu bisa pulang,” kata Adryan. “Anter si playboy itu ke rumahnya.”

“Siap..., oh iya, ini ponsel Devan. Besok pagi aku anterin mobilnya ke sini.” Juna memberikan kunci mobil milik Devan, lalu bergegas masuk ke mobil.

Adryan sudah mendorong Devan masuk ke rumah. Secepatnya ia menutup pintu, sebelum ketahuan Helsa kalau Devan pulang dalam keadaan mabuk. Kamar Devan terletak di lantai tiga, untungnya ada lift.

THE PERFECT SECRET LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang