DHSD 1

22K 181 6
                                    

"JIJI! APAKAH AYAHMU TIDUR NYENYAK TADI MALAM? TADI MALAM AKU SUDAH JAMPI-JAMPI BIAR DIA MEMIMPIKAN AKU!"

Teriakan itu membuat Izzy menghela napas frustrasi. Dosa apa dia ditakdirkan untuk bersahabat dengan manusia berisik seperti Cheryl?

Sang pelaku berlari sambil nyegir lebar. Sudah menjadi rahasia umum jika Cheryl naksir berat pada dosennya, alias ayah kandung Izzy.

Sebenarnya, bukan hanya Cheryl tapi seluruh penghuni kampus bahkan rumput yang tidak bergoyang juga ikut mengakui ketampanan Aarav Smith.

Pria dengan sejuta pesona, kekayaan selangit, ketampanan yang paripurna tiada tara, karier cemerlang, dengan status yang sangat menggiurkan. Duda empat anak!

Mangsa yang cukup segar agar semua wanita rela antre demi menjadi ibu untuk anak-anak ajaib Aarav.

Cheryl sangat bersedia, bahkan dia sudah ikut kelas parenting demi menjadi ibu siaga untuk anak-anak sambungnya.

"JIJI! AYAHMU KALAU PAGI PAKAI BAJU? ATAU KAYAK DI NOVEL-NOVEL DENGAN PERUT ROTI SOBEK-"

"Eumphhhh...."

Suara Cheryl tertahan, Izzy sudah menutup mulutnya karena berbicara seperti pakai toa.

"Buset! Gue nggak tuli ya, sialan!" sewot Izzy.

Jika memilih untuk berteman dengan Cheryl atau resign jadi manusia dan jadi ubur-ubur dia akan memilih opsi ke dua.

Salah! Dia tetap akan memilih jadi anak Aarav, karena wanita manapun akan memasang topeng palsu di hadapannya demi mendapatkan hati ayahnya. Jadi, semua wanita akan bersikap manis padanya.

"Jiji, apakah ayang Aarav tidur malam kedinginan? Apa dia tidak butuh bantal hidup?"

Cheryl memanggil Izzy dengan panggilan Jiji agar kedengarannya seperti Gigi Hadid, dia mau Izzy percaya diri dan merasa cantik seperti sang model walau bagi Izzy sahabatnya memang kurang setengah ons.

"Kamu harus manggil aku ibu, karena aku ibu kamu di masa depan," jelas Cheryl dengan gaya bosy sambil berkacak pinggang seolah dia jadi ibu tiri kejam di cerita dongeng.

Setiap malam tidurnya dia selalu mengkhayalkan jadi istri sang dosen.

"Shelo tadi bangun pagi?" tanya Cheryl. Shelo adalah si bungsu yang cantik masih TK, sangat cerewet, manja dan juga tantrum.

"Briena, bawa bekal?"

Nah, ini Briena anak ke tiga sangat jutek dan tak pernah peduli dengan keadaan sekitar. Di matanya semua orang itu menyebalkan, gadis itu baru saja memasuki masa pubertas.

"Desiree sleepcall sampai jam tiga pagi?"

Ini anak kedua Aarav, masih SMA sudah mulai mengenal pacar.

Cheryl kenal semua anak-anak ajaib Tuan Aarav, pun dia sudah mengenal masing-masing karakter anaknya, menurutnya anak-anak Aarav tidak susah didekati, yang susah adalah menjinakkan ayahnya.

Walau cacing yang sedang dangdutan juga tahu jika mimpi gila Cheryl tidak akan tercapai.

Manusia normal mana yang suka dengan gadis berisik tak tahu malu yang selalu buat onar?

Aarav adalah manusia berkelas yang punya selera tinggi, cintanya pada mendiang istrinya membuat dia tidak pernah tertarik pada wanita mana pun. Fokusnya sekarang adalah anak-anaknya, walau setiap anaknya punya pengasuh sendiri.

"Hari ini kita nggak ada mata kuliah ayang Aarav?" Cheryl mendesah lesu sambil berjalan menuju kelas, Izzy menatap tanpa minat ke arah sahabatnya.

Cheryl sudah bersahabat lama dengan Izzy hal itu yang membuat dia akrab dan jatuh hati dengan karisma yang dimiliki oleh Aarav. Hingga ia rela memilih jurusan hukum, agar bisa diajar Aarav.

DOSENKU HOT SUGAR DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang