chptr 2

1.5K 143 33
                                    

Aamon pun akhirnya mengantarkan Natan ke kamarnya. Natan yang mengikutinya dari belakang pun mata ekornya melihat lihat ke arah kiri dan kanan sesekali melihat ke atas bahwa kerajaan ini sangatlah luas dan indah, banyak pelayan yang berlalu lalang dan Natan pun menyapanya dengan senyuman. Terlintas di pikirannya dia berfikir Natan takut apa yang akan mengalami hal buruk. Sembari mengusap jarum jam yang terpasang di tangan Natan yang sudah rusak dan ujungnya yang mulai retak juga tumpul itu 

" Kak Aamon" panggil seseorang yang memanggil aamon saat ada seorang lelaki yang menghampiri Aamon 

Aamon pun memberhentikan langkahnya dan Natan yang di belakangnya pun diam juga 

Gusion: "uhh kak itu siapa yang di belakang mu?" Tanya Gusion adik dari sang raja Aamon 

Aamon: " ouh dia, dia selir baru ku" ucap Aamon enteng yang menatap aamon sambil melipat tanganya, Natan yang di belakang hanya diam sambil mengeluarkan rona merah di pipinya hingga perlahan menjalar ke telinga 

Gusion: " hah? Selir, bukanya akan ada keluarga kerajaan yang datang ke sini untuk menikahkan putrinya denganmu" Gusion bingung melihat kakaknya yang bilang mempunyai selir baru?, Bahkan selama ini Aamon selalu menolak para gadis dan tidak ada satupun yang ia sukai tapi kenapa sekarang dia menyukai pria manis yang ada di belakangnya itu 

Aamon: " aku bahkan tidak peduli jika mereka akan datang kemari atau pun memaksaku untuk menikahi putrinya, ayo Natan" ucap Aamon yang menarik tangan natan lalu bergegas meninggalkan adiknya (Gusion)tanpa melihat ke arahnya.

Akhirnya mereka berdua pun pergi meninggalkan Gusion yang di tengah kebingungan itu.dan sampailah di kamar yang akan menjadi ruangan Natan 

" Nahh baiklah ini adalah kamarmu jika ingin mengganti pakaianmu sudah di siapkan oleh pelayan tadi di lemari, dan untuk alatmu itu kau bisa bilang kepadaku atau para pelayan untuk membuangnya." Ucap Aamon kepada Natan yang melirik alat yang masih terpasang di tanganya. 

" Ah tentu terimakasih yang mulia, tapi aku akan berusaha memperbaikinya" ucap Aamon yang menyembunyikan tanganya di belakang badannya 

" Haha baiklah terserah kau saja, tapi jangan panggil aku yang mulia, panggil saja Aamon kau mengerti?" Ucap Aamon yang mendekat ke ke Natan 

Natan hanya menggangukan kepalanya lalu menutup matanya ketika Aamon memeluk tubuhnya lalu sesaat mengeluarkan erangan kecil ketika Aamon menggigit tengkuk Natan dan memberinya kecupan di pipinya,

"Baiklah kalau begitu aku akan pergi karena masih banyak urusan yang belum ku selesaikan" ucap Aamon yang melepaskan tanganya lalu berjalan ke arah pintu keluar kamar 

" Mm anu, s siapa tadi yang memanggilmu dengan sebutan k kakak tadi?" Tanya Natan yang melihat punggung kekar Aamon yang tertutup jubah dan hendak ingin membuka pintu. " Ouh dia adalah adikku satu satunya,dan pangeran disini yang sudah memiliki TUNANGAN.". Ucap Aamon yang melirik ke arah Natan dengan sedikit menekan kata katanya di akhir, Natan pun diam karna takut sepertinya Aamon akan marah atau cemburu?." Maaf, aku akan memberitahu jika sudah waktunya makan malam, jadi beristirahatlah Sayang~ " Aamon pun akhirnya keluar dari kamar Natan membiarkan Natan sendirian di kamarnya untuk beristirahat . .

Natan yang Di kamar pun akhirnya menjatuhkan dirinya di ranjang dan melepaskan jarum jam di tanganya karena terasa berat, ia pun melihat lihat sekeliling kamar tersebut ternyata lumayan besar untuk satu orang. Natan melihat sebuah foto yang di balik kan agar tidak bisa dilihat kembali, Natan pun berdiri, beranjak dari ranjang menuju ke tempat foto tersebut 

Time traveler and a love? • AaNa• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang