chptr 10

763 75 23
                                    

Chapter sebelumnya...















" Oh iya Aamon, boleh kita bicara sebentar?" Tanya Natan lalu mengajak Aamon sedikit menjauh dari para pelayan dan Xavier yang masih asik makan,mereka berdua pun pergi agak menjauh dan ada beberapa pelayan juga penjaga, lalu diperintahkan Aamon untuk pergi agar tidak menganggu obrolan mereka berdua.

" Ada apa Natan? Apa ada sesuatu yang terjadi dengan Xavier?" Tanya Aamon memastikan tidak terjadi apa apa kepada adiknya.

" Begini... Xavier bilang tadi.."

" Bilang apa dia?"

" Dia.."

" ??."

" Dia ingin ikut denganku jika aku pulang ke masa ku" ucapan Natan membuat Aamon terbelalak kaget.

" Apa..?" 







" T tunggu apa maksudmu Xavier ikut ke zaman mu" tanya Aamon memegang kepalanya yang tidak menyangka apa yang dikatakan Natan.

" Aku juga tidak mengerti kenapa, lebih baik batalkan saja pernikahannya Aamon, apa kau tidak kasian melihat adik adik kecilmu ini yang sudah menanggung beban keluarga bangsawan" jawab Natan menatap Aamon serius yang tengah pusing apa yang harus ia lakukan seterusnya.

" Akan ku sampaikan kepada ibunda nanti" Aamon pun memegang kedua telapak tangan Natan dan menatapnya.

" Lebih baik mencari pasangan hidup sendiri daripada harus hidup dengan perjodohan yang tidak bahagia Aamon." Ketus Natan menatap Aamon, hingga dahi mereka bertemu dan menatap satu sama lain.

" Aku mengerti Natan, semoga ini semua ada jalan keluarnya" Aamon pun memeluk erat Natan, dan Natan membalas pelukan hangat itu.





" Tembakkan panahnya ke arah laki laki yang dipeluk Aamon itu"

" Siap Nona"

Sebuah tembakan panah yang sudah mengarah tepat pada kepala Natan pun langsung dihunuskan.

SCRAT!/

" NATAN!" Aamon langsung mengeluarkan shardnya, dan menahan panah yang hampir menusuk dan membunuh Natan tepat pada kepala bagian belakangnya.

" Aamon!?" Natan memeluk Aamon dengan sangat erat saat mengetahui sebuah panah yang hampir menusuk kepalanya juga merenggut nyawanya.

" Sial!. Berani beraninya seseorang mencoba membunuh istriku" gumam Aamon membuat Natan yang dalam pelukanya memerah padam, dan menyembunyikan wajahnya pada Aamon, walau diselimuti rasa takut karena anak panah yang hampir mengenai dirinya.

" Penjaga!!" Teriak Aamon.

"yes.. your majesty" para penjaga langsung datang dan berlutut kepada Aamon dihadapannya dengan shard yang masih melayang layang dibelakang tubuh Aamon.

" Bawa anak panah ini, suruh seseorang untuk mencari cap jari di anak panah ini, jika ada informasi langsung laporkan padaku jangan bilang ke siapapun kecuali anggota kerajaan paxley." Jelas Aamon memberikan anak panah tadi kepada penjaganya untuk mencari tahu cap jari atau tangan yang membekas, ataupun bisa juga mencari tau siapa pemiliknya.

Para penjaga itu pun menerima anak panah tersebut dari Aamon dan pergi dengan cepat sesuai perintah Aamon.

" Cih kau ini bagaimana, tidak becus sama sekali"

" Maaf Nona, tapi kita punya rencana lain untuk membunuh dia"

" Apa itu?"

" Nanti kita akan bahas, takut tuan Aamon akan menyadari persembunyian kita" 



Time traveler and a love? • AaNa• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang