chptr 6

920 93 19
                                    

Di hari yang sedikit terik siang pun mereka berjalan jalan mengelilingi pedesaan dan kota,hanya untuk sekedar menghilangkan jenuh dan bosan di kerajaan.

Hanya di temani beberapa 2 atau 3 penjaga saja untuk mengawasi agar sesuatu tidak terjadi kepada mereka bertiga. Natan hanya tersenyum melihat lihat sekeliling warga dan rakyat masih aktif seperti harinya.

" Kak Natan, aku sama Melissa main disana ya" ucap Gusion yang ingin izin bersama Melissa agak jauhan dari Natan karena sepertinya kelelahan.

" Iya, jangan jauh jauh ya, kalau nyariin,kesini aja ya" akhirnya mereka pun senang dan menggangukkan kepalanya lalu berlari bermain senang seperti adik kakak kandung. Walau Xavier nampaknya juga sibuk dengan urusan pribadinya sehingga jarang menemani Gusion bermain, ditambah usia Gusion yang masih dibilang cukup minim untuk menghadapi pekerjaan tentang kerajaan dan bangsawan. Pikir Natan.

Natan duduk di bangku dekat pancuran air di tengah tengah kota, sembari menunggu Gusion dan Melissa kembali.

" Em,hai? Boleh aku duduk di sampingmu?" Tanya gadis desa yang tiba tiba ada di samping hadapan Natan untuk meminta izin duduk.

" Ah tentu silahkan, duduk saja" Natan pun sedikit menggeser posisi duduknya lalu menyisakan ruang untuk gadis itu duduk.

" Terimakasih,baik sekali tuan" gadis itupun berterimakasih dan tersenyum kepada Natan.

" Ahaha sama sama dan jangan panggil tuan, panggil saja Natan, aku juga bukan orang terlalu berada" ucap Natan kepada gadis yang ada di sampingnya itu.

" Baiklah. Tuan Natan?

" Bisa saja, tidak perlu memanggil tuan, oh ya nama mu siapa?" Tanya Natan kepada gadis pirang itu.

" Oh, namaku Layla, aku datang kesini untuk mengunjungi rumah orang tuaku, setelah sekian lama aku bekerja di kota untuk mencukupi kebutuhan di desa dan diriku sendiri disana" jelas Layla kepada Natan.

" Hehhh begitu ya" akhirnya mereka berdua pun mengobrol bersama hingga, waktu sudah mau sore.

Melissa dan Gusion ternyata sudah ada di bangku sebelah tertidur pulas karna kelelahan mungkin.

Natan akhirnya meminta izin kepada Layla untuk pulang.

" Layla kami kembali dulu ya, semoga kita bisa bertemu lagi"

Natan berjalan menjauh dari Layla dan gadis pirang itu melambaikan tanganya.

" Hah.. ada ada saja"

" Tuan Natan,biar saya saja yang membawa Nona Melissa agar tidak terlalu berat."

" Tidak usah tidak apa apa, kalian duluan saja untuk memberitahu kepada raja mungkin kami bertiga akan pulang sedikit telat" ucap Natan kepada penjaga yang sedaritadi menjaga dan memperhatikan mereka bertiga.

" Baiklah kalau begitu, saya duluan tuan Natan"

Natan hanya menganggukkan kepalanya, lalu para prajurit itupun sekejap mata hilang begitu saja dari hadapannya.

Natan melihat ke arah Gusion dan Melissa yang masih sedang tertidur pulasnya. Dan sedikit tertawa mengingat masa lalunya dulu. Dengan teman masa kecilnya dulu yang sepertinya juga merindukannya setelah beberapa hari dirinya menghilang setelah kejadian laboratorium itu.

Natan mencium kepala Gusion, lalu melanjutkan langkahnya untuk kembali ke istana.

( Fun fact: Gusion, Melissa umurnya masih sekitar 10/8 tahunan ya. Wajar kalo orang dewasa masih kuat gendong)

Sesampainya di istana, Natan memberikan Melissa kepada ibunya yang sudah menunggu anaknya lalu pamit untuk pulang karna hari sudah sore.

" Terimakasih Natan, telah menjaganya kami pamit untuk kembali,karna hari sudah sore"

Time traveler and a love? • AaNa• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang