chptr 12

566 60 9
                                    

" Jangan gitu dong, masa sama calon suami sendiri kaya gitu" ucap Aamon membuat Natan terdiam dan pasrah hingga menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah di dada bidang Aamon.









Kau sudah membuatnya dengan benar kan?"

" Tentu sudah Nona, tinggal berikan saja kepadanya"

" Baiklah.. bagus kalau begitu"














































































































Setelah cukup lama Natan berada di ruangan Aamon hanya untuk mendengarkan basa basi kata kata cintanya itu, akhirnya Natan membawa beberapa buku yang dari perpustakaan dan pemberian dari Aamon.

" Huh.. gini amat jadi calon istrinya raja kek begitu" gumam Natan sedikit kesulitan membawa buku buku tersebut, alasan kenapa Aamon juga tidak ikut membawanya, karena tiba tiba ada penjaga yang memanggilnya untuk pergi ke singgasananya karena ada suatu hal yang terjadi pada rakyatnya pasti.

" Hum.. Aamon kebanyakan memberi buku buku kisah cinta sama sejarah masa lampau kerajaan" Natan pun melanjutkan perjalanannya untuk turun ke tangga, tapi baru saja turun ia tidak sengaja menyenggol seorang gadis, dan saat hampir terjatuh gadis tadi langsung menolongnya.

" Ah maaf aku tidak sengaja" ucap gadis itu menahan lengan Natan yang tubuhnya hampir terjatuh tadi, membuat beberapa buku berjatuhan kebawah.

" Tidak apa apa, maaf aku tidak melihat" Natan pun langsung buku buku tadi dan merapikannya, sedangkan gadis tadi memandang sedikit sinis sosok lelaki yang ada di hadapannya tengah memungut buku.

" Biar aku bantu" ucap gadis tersebut tersenyum manis ke arah Natan dan mengambil beberapa buku yang menggelinding di anak tangga lainnya.

Setelah beberapa menit kemudian, Natan dan gadis tadi beristirahat di dekat tangga, setelahnya mereka duduk bersebelahan dengan Natan juga yang masih merapikan buku buku tadi dan menghitung jumlahnya.

" Terimakasih sudah membantuku untuk membereskan bukunya" ucap Natan tersenyum kepada gadis itu.

" Hhehe sama sama, oh ya perkenalkankan aku Selena" jawab Selena membalas senyuman natan dengan anggun.

" Selena ya, salam kenal aku Natan" Natan pun mengulurkan tangannya untuk berjaba tangan sebagai perkenalannya.

Selena hanya menatap tangan putih halus itu yang terbalut dengan sarung tangan yang terlihat modern? Seperti memandang jijik sosok di hadapannya yang seperti sok baik, ini kah yang dibilang oleh floryn untuk menjebak calon suaminya raja Aamon?

" Selena? Halo??"

Bagaimana bisa rajanya yang terkenal kejam dan menakutkan bisa menyukai lelaki seperti ini, lebih baik bersama tuan putri floryn yang jelas statusnya daripada laki laki ini.

" Ah- maaf Natan aku sedikit melamun tadi" ucap Selena kaget ketika pundaknya di tepuk oleh Natan, dan Natan hanya mengganguk mengerti lalu mengangkat buku bukunya tadi.

" Boleh aku membawanya Natan?" Tawar Selena untuk membantu Natan, Natan pun mengganguk sambil tersenyum lalu ia memberikan setengah tumpukan bukunya kepada Selena.

Mereka pun turun kebawah bersama dengan Natan yang duluan untuk menuntun jalan mereka.































Time traveler and a love? • AaNa• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang