Happy Reading
Komplotan circle ciwi-ciwi yang terkenal di SMA GARUDA dengan ciri khas setiap anggotanya berbeda-beda. Mereka hanya berjumlah Enam orang, circle mereka terkenal karena salah satu anggotanya bisa kalian sebut dengan Leadernya atau Pemimpin. Terkenal gagah pemberani serta jauh dari kata feminin. Jangan lupakan bahwa ia seorang anak yang nakal dan juga Bad Girls.
"Gila si!"
"Madeppp coeg,"
Seru mereka kala salah satu anggota yang terkenal dengan sebutan Flay Girls atau buaya betina menunjukkan foto sang kekasih kepada anggota lainnya.
"Gilaaa Lo baru juga ganti kemaren, udah diganti lagi."
Sahut Leader cirle itu.Dia, Azzarra aletta, cewek dingin, cool dan tentunya judes, juga minim ahlaq. Walaupun Azzara memiliki sifat seperti itu, hampir setiap hari ia mendapatkan bucket bunga dan secarik kertas dari orang yang mengungkapkan isi hatinya. Namun Azzara tidak peduli, anak itu tidak pernah membalas perasaan siapapun kepadanya. Walaupun Azzara minim ahlaq yang penting di mata cowok apaa gaess?
Zarrin mendelik malas,"Daripada nge jomblo terus? Yagaa gengsss?"Ia menaik-turunkan alisnya dengan cepat ke arah anggota lain.
Sedangkan Serena, satu-satunya anggota yang jauh dari kata tomboy, badgirls. Atau mereka menyebutnya dengan julukan, The Queen Of Feminim, caranya dalam berpakaian sangatlah beda, ia selalu menggunakan baju gamis serta jilbab yang menutup dadanya.
Serena menggeleng-gelengkan kepalanya pusing,"Tobat gengss, pacaran terus."Serena melenggang pergi dari hadapan Lima temannya itu.
"Kemana lo?"Teriakkan Azzara mampu membuat Serena membalikan badannya.
"Pulang, gue duluan ya."
"Assallamuallaikum,"Serena melambai-lambaikan tangannya ke arah Lima temannya itu.
"Waallaikumsallam."Saut Alice, membuat semua temannya membelakkan matanya kaget.
"Lo kristen goblok!"Sahut mereka semua, sedangkan Alice anak itu hanya tersenyum watados.
"Gue lupa, hehe."
Jawaban Alice mampu membuat semua menepuk dahi mereka masing-masing. Benar-benar frustasi mereka menghadapi Alice yang super duper lemot.
"Untung bukan syahadat,"Sahut Zarrin.
"Kalo syahadat mungkin si Alice udah log in."Penuturan Fara mampu membuat semuanya tertawa puas.
"Zarra, lo kapan di baptis?"Tanya Alice dengan polosnya, membuat semuanya menahan tawa mati-matian.
"Goblok! Gue islam."
Alice menyipitkan matanya,"Islam kok matanya sipit?"
Pertanyaan macam apa ini, apa dosa hamba Yaallah bisa memiliki teman seperti Alice yang sudah tidak bisa terselamatkan.
Azzara menghela nafasnya panjang,"Asal lo tau ya deck,"
"Gue islam cina."
Jawaban Azzara mampu membuat semuanya tertawa. Bahkan, mereka sampai ngik-ngik. Berbeda dengan Alice, anak itu mengangguk-nganggukkan kepalanya, menganggap semua yang di katakan Azzara benar-benar serius.
"Ai sia gelo?"
"Ingett gaes! Ketawa nya harus anggun."Ujar Fara, lalu diikuti oleh semuanya.
"Jatohnya malah kaya nahan berak sumpah."
Mereka semua tertawa kencang, mereka jika tertawa tidak akan tanggung-tanggung. Walaupun banyak yang bilang, cewek kalo ketawa harus anggun. Beda hal nya dengan mereka, kala mencoba tertawa dengan cara anggun jatuhnya seperti nahan berak.
"Udah, gue cape ngakak terus." Zarrin mengusap buliran air mata di pipinya. Gini nih, kalo udah ketawa kenceng banget pasti nangis. Definisi kebahagiaan selalu diiringi dengan air mata.
"Perut gue sakit."Fara memegang perutnya kuat walaupun kini ia masih tertawa kencang, benar-benar sudah tidak bisa terselamatkan.
"Kalian ini kenapa si?"tanya Alice menatap semuanya dengan tatapan heran.
"Udah, udah nanti lo pada nangis lagi."
Mereka menatap heran ke arah Azzara.
"Teori macam apa itu kack?"
Azzara mendelik malas,"Kata orang tua jaman dulu, kalo kita terlalu puas ketawa bahkan sampe nangis, sakit perut. Tandanya kita di lain waktu bakalan nangis."Mereka mengangguk-nganggukkan kepalanya paham.
"Janji gak ngakak brutal?"
"Bentar-bentar."Azzara menutup mulut dengan telunjuknya. Membuat semua heran, lalu mereka berhenti tertawa.
"Kenapa?"
"Ada yang telfon."Jawab Azzara singkat.
"Siapa?"Dengan sigap, Azzara merogoh saku dan mengambil handponenya.
"Bunda."Azzarin mulai mengangkat panggilan dari sang Ibunda tercintanya itu.
"Whay? Kenapa bund."Ucap Zarra di sela-sela telfon.
"Emang ada apa?"
Azzara mendelik malas,"Iya-iya, Zarra pulang sekarang,"
Dengan cepat Azzara mematikan panggilan, lalu memencet tombol off di handponenya. Lalu memasukkan kembali handpone ke sakunya.
"Kenapa?"tanya Fara.
Azzara menghela nafasnya gusar,"Gue harus pulang."
"Yahh, gak jadi party dong."ucap Zarrin kecewa.
"Ya begitulah."
"Gue cabut duluan ya."Azzara berpamitan kepada semuanya, tak lupa mereka ber tos satu sama lain dengan tangan mengepal, you know lah.
"Jangan ngebut-ngebut Zar."Peringat Fara, Azzara mengangguk kecil.
"Yoi."
Azzara mulai menghampiri motornya yang berada di parkiran sekolah. Tak lupa, ia juga memakai helm full face nya.
Setelah menghidupkan motor KLX nya, Azzara segera meninggalkan tempat parkiran dan mulai keluar dari area sekolah.
"Duluan Gurl."Teriak Azzara yang dibalas anggukan oleh mereka.
Jujur, sebenarnya mereka kecewa karena tidak jadi party. Begitupun Zarra, ia kesal, kenapa Bundanya harus menyuruh Zarra pulang lebih awal?
MOGAA SUKAA YA SAMAA CERITAA SIELVAYY
YANG KALI INI><
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZHARRA
JugendliteraturHARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! "Ra, alasan lo gak pacaran apa?" "Males, mantan gue udah banyak," ••• "Kalo, lo Zhar? Alasan lo gak pacaran apa? ...