Happy Reading
Rina menganga tak percaya, menatap pakaian yang dikenakan oleh Zarra. Tak habis pikir ia dengan anaknya itu, bisa-bisanya menggunakan sytle seperti laki-laki pada umumnya, sudah tau mereka akan pergi ke acara formal.
"Astagfirullahaladzim, Zarra yang bener aja kamu pake baju gitu?"
Sytle celana sebawah lutut, kaos oversize dengan rambut pendek berwarna hitam kecoklatan yang digerai kuncir belakang, serta kalung yang sengaja Zarra keluarkan dan tas kecil yang menempel di dadanya, tanpa poles sedikit pun di wajah Zarra. Namun, tetap saja Zarra terlihat putih dan natural.
"Kenapa?"Tanya Zarra dengan polosnya.
"Zarra, ini acara pertemuan bisa dibilang formal lah, bajunya harus sopan." Jawaban Rina mampu membuat Zarra mendelikkan matanya malas.
"Ganti sana."
Zarra mengedikkan bahunya acuh."Males."
"Ganti ga-"
"Masih mending Zarra mau pergi."
"Yatap-"
"Yaudah gak jadi pergi." Ujar Zarra hendak berbalik badan, dengan cepat Rina menarik tangan Zarra.
"E-iya-iya terserah kamu, yang penting ikut." Finall Rina. Daripada anaknya itu tidak jadi pergi? Repot nantinya.
"Nah gitu dong."
Rina mendelik malas."Iya udah, ayo Yah, udah siang banget ini, kasihan mereka nungguin lama." Raka mengangguk tanda setuju.
"Bentar Bund-"
"Apalagi?"Tanya Rina mendelik malas.
"Boleh bawa motor sendiri ga-"
"Enggak!" Kali ini Raka yang menjawab. Membuat Zarra mengerucutkan bibirnya sebal.
"Udah ayo, jangan banyak acara."Ajak Raka yang disetujui oleh Rina dan Zarra.
Zarra berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya membuntuti orang tuanya seperti orang yang tengah emosi. Tak lupa, bibirnya yang mengerucut khas nya orang tengah sebal.
_Elzharra_
Disepanjang perjalanan, sampai Zarra dan orang tuanya sampai ditempat tujuan mereka. Zarra tak henti-hentinya bermain handpone dengan asiknya tanpa menghiraukan ke Dua orang tuanya.
"Zarra udah, dari tadi kamu maen hp terus."Omel Rina, membuat Zarra yang tengah memegang handpone mendelik malas.
"Apasi Bund."
"Udah ayo, udah sampe tuh."Ajak Rina mulai membuka pintu mobil. Sedangkan Zarra, anak itu tengah tertawa sendiri dengan mata yang masih fokus melihat handpone.
Rina berjalan hendak membukakan pintu mobil."Zarra ayo keluar."
"Ish, iya-iya bentar." Ujar Zarra yang masih setia melihat handpone nya dengan fokus.
Saat Zarra mulai keluar dari mobil, dengan badan yang tidak seimbang dan mata yang fokus kearah lain Zarra hampir saja tersandung.
"E-ee, anjing."Umpat Zarra, sadar akan ditatap tajam oleh Ibunya, Zarra menatap Ibunya dengan tersenyum kikuk.
Zarra tersenyum kikuk."Kelepasan B-bund, astaga."
"Heh!"
"Astagfirullahaladzim, Bund." Ujar Zarra mengulang ucapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELZHARRA
Teen FictionHARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! "Ra, alasan lo gak pacaran apa?" "Males, mantan gue udah banyak," ••• "Kalo, lo Zhar? Alasan lo gak pacaran apa? ...