06. Zarra mode te eling.

11 2 0
                                        

                                          Happy Reading

"Bunda tanya sekali lagi, Elzhar kamu siap?"Tanya Rina meyakinkan Elzhar. Dengan cepat Elzhar mengangguk."Insyaallah siap, B-bund."

Rina beralih menatap Zarra."Zarra, kamu siap?"

Namun, Zarra sama sekali tidak menggubrisnya. Anak itu hanya diam dan melamun ke arah lain.

"Zarra."

Lamunan Zarra buyar seketika, dengan cepat Zarra menengokkan kepalanya kearah Rina dengan tatapan heran sedikit panik.

"I-iya Bund?"

"Kamu siap?" Tanya Rina, Zarra terdiam."Siap apa?" Tanya Zarra. Jujur, Zarra juga tidak mengerti apa yang dimaksud Ibunya.

Rina menghela nafasnya panjang."Makanya jangan ngelamun terus." Ujar Rina. Sedangkan Zarra anak itu hanya terdiam.

"Minggu depan kamu siap?" Lagi-lagi Zarra menggleng pelan, ia tidak mengerti ucapan Ibunya.

"Siap apa Bund?"

"Menjalankan rumah tangga bersama Elzhar." Kali ini yang menjawab Risa. Ia juga tersenyum tulus kearah Zarra, sedangkan Zarra anak itu hanya bisa mematung.

Deg, kali ini jantung Zarra serasa berhenti berdetak punggungnya terasa memanas.

"E.. sebenarnya.."Ia melirik sekilas kearah Rina." Apapun i-itu Z-zarra ngikut aja." Finall Zarra setelah mendapati instruksi dari Ibunya.

Penuturan Zarra mampu membuat semuanya tersenyum lega. Apalagi Ibu Zarra, ia merasa senang. Akhirnya kali ini Zarra tidak membangkang.

"Alhamdulillah... dari Dua pihak sudah siap, tinggal menghitung harinya saja, ya." Ujar Ustadz Zaki, ia juga merasa lega.

"Alhamdulillah.."Sahut mereka semua tersenyum tulus, kecuali Zarra dan Elzhar. Keduanya dilandai rasa kecanggungan.

"Untuk semua urusan, biar saya aja yang tanggung, ya." Ujar Risa dengan antusias.

Rina mengangguk."Alhamdulillah.. "

Zarra, anak itu hanya bisa pasrah. Perasaannya sedang campur aduk, bad mood .

Zarra bangun."Bunda, Zarra pulang."

"L-lho? Pulang sama siapa, bentar dulu." Rina memberi instruksi agar anaknya itu kembali duduk.

"Fara.."

"Tapi.."

"Udah ya Bund, Fara udah nungguin."

Zarra melenggang pergi dari hadapan semuanya. Tanpa mengucapkan satu patah kata pun, apalagi permisi. Sedangkan Rina, ahh sudahlah ia tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"M-maaf ya, Zarra emang gitu.."

Risa tersenyum."Iya.. gak papa kok, mungkin Zarra juga bosen disini terus."

Mereka semua memang sudah tidak aneh melihat sikap, perilaku dan juga tampilan Zarra. Hanya saja, Elzhar yang sangat memprihatinkan melihat Zarra dari segi perilaku dan juga tampilan. Sepertinya cantik.. tapi sayang..
               
                                        _Elzharra_

Dentuman keras terdengar disebuah club malam yang cukup megah, dan yang pastinya didalam club  malam itu. Banyak orang-orang yang tengah berjoged-joged dan bersulang, layaknya orang yang tengah dilandai nafsu yang cukup tinggi. Tidak mungkin orang alim berada disana.

Seorang pelayan perempuan yang seksi membawa botol bir yang di sodor-sodorkan kepada orang lain, dengan penampilan yang memukai bagi lelaki nafsuan. Mengenakan baju kurang bahan dada dan paha terbuka.

ELZHARRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang