Masih sama Rafi ya he he
Rafi pov
" Waduuh ada yang nelpon nih, hemm dari Azkia". Kata Syarif.
Hati ku tenang ya harus sabar, dingin- dingin aja gak boleh panas, aku harus menenangkan gemuruh hati ini." Ya Hallo,,, ". Draattt habis baterai hpnya syarif.
" Kenapa kok putus". Kataku , padahal uhhh senengnya ga bisa dong kamu seenaknya ngomong sama hariim aku.
" Habis baterai,,Fi". Katanya
" Pake hp aku aja nih". Aku langsung meminjamkan.
" Tapi kayanya kamu aja yang ngomong, aku mau kebelet ke toilet dulu". Dia langsung pergi yes, selamat deh my habibatiii cuma aku lah yang berhak dengar celotehnya suaranya manjanya.
" Heemm belum diangkat apa dia sengaja, gak bukan Rafi namanya klo bukan bisa naklukin istri sendiri,,, ya Allah plise tolong aku lagi kangen sama dia." Gumam ku sendiri.
" Fii, dah diangkat ?" tanya Syarif.
" Belum Rif sabar ya! Teriakku.
Azkia pov
Melihat nama panggilan kali ini Ka Rafi.
" Mau apa dia,, akukan perlunya sama ka Syarif kasihan dia, biarin ah gak usah diangkat paling- paling mau ngerayu aku" Baiknya kutinggalkan dengan muthalaah Fathul Qarib.
Setelah lama berdering- dering, gak ku toleh sama sekali, dan ini yang ketiga kali.
" Ihhh ini sih ga ngerti klo orang lagi terggangu, tapi tunggu ini kan nomer ka Syarif." Langsung kuterima deh
" Assalamualaikum ka Syarif,, gimana keadaannya udah baikan".
" Masih berani ucap salam sama ya, apa gak pernah baca Fathul Mu' in juz Empat: dilarang ngucap salam yang bukan muhrim yang masih punya syahwat" lho kok suaranya lain sih
" Lho ini beneran ka Syarif kan kok suaranya berubah gini, bukan jelmaan kan".
" Masih berani ngatain aku jelmaan, enak aja kamu aja yang ga peka".
" Ini siapa sih,? Kok suaranya beda".
" Heh kamu itu klo lagi nelpon jangan lembut- lembut ya suara nanti bikin orang tergoda tahu".
" Ini siapa sih" Kali ini aku tegas hampir mirip orang mau marah.
" Ini suamimu sayang". Aje gilee kali ini dia yang bicara lembut, bukannya aku seneng malah bikin aku mati kutu.
" Haaah ka Rafi kok bisa, kakak yang nelpon emang kakak ada dimana sih? Ini kenapa nomernya ka Syarif, kehabisan pulsa ya"
" Lho, kamu jadi kasar lagi ngomongnya ini kan suamimu harus lembut dong sama suami". Waduh ka Rafi ini emang- emang ga bisa dikalahkan ada aja akalnya
" Ok maaf kak, kenapa kakak pakai no ini, kemana sih hp kakak yang mahal itu". Usaha deh lembut, usaha kayak ngomong terpaksa.
" Ini masih kakak pakai, kamu heran ya kenapa kakak pakai no ini padahal baterai hpnya syarif habis."
" Iya kenapa? Aku bingung.
" Mudah aja , tinggal pasang kartunya syarif ke Hp aku". Haah iya nyerah deh.
" Sekarang kamu mau apa nelpon- nelpon Syarif".
" Ya kasihan aja diakan jatuh, dari kursi klo gak di urut bisa keseleo". Jujurkan aku, perjanjian harus jujur, terdiam dia kayaknya dah kutebak pasti cemburu.