Assalamualaikum sebelum nya mau nyapa temen- temen dulu siapa tau diantara kalian ada yang mo kenalan sama sahabat watty saya, dan mereka inilah yang bersedia memberikan saya support selama nulis moga aja bukan support doang tapi sampai sop ayam# plak ngayal author, beli sendiri dong..he he.
Udah inilah mereka yang cantik-cantik and ganteng- ganteng,
Viana 25, Jamielah 17, bellaNajib,Wulandari- Ayuningsih, si- Shety,eriscaElvira,chaya,RaniaEdby,sitypurwaty,LisaNurFitriani,Rahmahfr,Myhubby1603,dwinovpm,HadistHusnal,anynda,qatrun nada,Mega putri,Halena7890,Kamtoksp,memell,Alay02,Mut-19,Niala-waee,Rapopo1. Dan semua pembaca sekalian yang ane belum kenal , selamat membaca dan jangan lupa kasih vommentnya ya, dan kalau berkenan folback juga teman- teman ane tadi biar mereka bahagia, he he punya teman seperti kalian.Udah ya kita langsung menuju lokasi penasaran banget soalnya Azkianya kenapa lagi tuh.
Author pov.
" Wah gawat ini, Fi kita bawa kerumah sakit aja sekarang " Syarif panik.
" Iya- iya tapi kamu keluar bentar, Azkia lagi gak pake jelbab sekarang". Rafi gelisah sekali.
" Upps iya,! " Bergegas Syarif keluar, dan kini ngerti dan langsung menhidupkan mobil Avanza warna hitam miliknya.
" Fi,,,, kamu naik kemobilku sekarang". Syarif langsung membukakan pintu mobilnya, kepanikan dan kebingungan juga terlihat dimata para santriwati yang tak sengaja melihat kejadian itu, akhirnya Rafi berhasil menggendong Azkia dan masuk mobil dengan segera. Darah yang keluar dari jidat Azkia terus mengalir, namun segera Rafi tahan dengan tissu dan sapu tangan yang ada disakunya, tapi ia sadar saat tangannya meraba kejidat, rupanya ada sebilah jarum pentol tertancap, dan langsung dicabutnya.
" Hah kenapa Azkia bisa begini, sih". Rafi terperanjat.
" Mungkin dia tadi jatuh pingsan, kamu tahu sendirikan lantai apartement kita semen". Jawab ku
" Kamu kenapa juga tinggalin dia sendirian". Aku masih emosi, mungkin karena cemburu.
" Akukan ngajar". Jawabnya santai,
Aku menenangkan hatiku sendiri mencoba untuk biasa saja, sebab Allah mungkin tak menghendaki aku dengan Azkia, tapi yang penting saat ini semoga Azkia sembuh, masalah hatiku ini biar Engkau ya Allah yang menenangkannya, sebab engkau paling tau keadaanku sekarang.
Saat ini sudah sampai dirumah sakit.
" Fi kamu tenang saja aku akan mengurus semuanya, kamu temani bawa Azkia keruang ya." Ujarku
" Makasih ya sob". Katanya sesudah siap di bawa keruangan untuk dirawat.
Sudah berurusan beres sama petugas rumah sakit, tiba- tiba muncul dihadapanku dokter Aries yang merawat ummyku dulu dia tersenyum simpul dan langsung bersalaman.
" Nak Syarif ya?"
" Iyaa dok".
" Boleh saya bicara sebentar"? Dia seperti punya beban dan mimik mukanya agak malu- malu.
" Emm apa ini masalah, kesehatan ummy, Alhamdulillah ummi sekarang sudah sehat dan bisa bicara bahkan berjalan juga". Sahutku ceria.
" Oo baguslah ada perkembangan klo begitu, tapi ini masalahnya bukan itu, tapi biar enak kita bicara diruangan saya saja." Dokter menggandeng bahuku.
" Emm bisa kok ".penasaran juga ada apa ya, sempat berdegup dua kali jantungku. Kini sudah sampai diruangan dokter Aries menatapku kemudian dia tundukkan kepalanya lagi, aku sih malah bingung salah tingkah jadinya.
" Begini Nak Syarif, kamu tahu dengan Natasya ga". ?
Weleh kenapa malah nanya cewek eh bukan cewek sih tapi bocah." Ooo Natasya saya tau tapi dia nyantri di pondok saya, maksud dokter begitukah"? Tanyaku karena emang cuma yang namanya Natasya itu aja yang aku tau.