pertemuan kita

123 9 0
                                    

Pagi ini jihane mau berangkat gym di tempat biasa, ia sedang menyiapkan semua keperluan untuk gym hari ini tapi hati nya tersa berat ia takut bertemu seseorang tidak lain tidak bukan adalah aghniny.

Entah mengapa jihane seperti enggan jika bertemu dengan gadis itu dia berharap gym kali ini jadwal nya tidak sama dengan aghniny karena kalau bertemu dengan nya,ia merasa sakit jika mengingat kenyataan bahwa Aghniny sekarang sudah punya pilihan yang ia cintai.

Tak terasa, air mataku mengalir dengan bebas. Jatuh membasahi pipi hingga daguku. Inilah alasan kenapa aku jarang membuka like Instagram kamu, karena pasti rasa itu akan muncul kembali dan membuatku menangis tak henti-henti. Aku segera menghapus air mataku dan siap-siap memulai rutinitas ku.

Namun, apa kamu tahu betapa terkejutnya aku saat menatap tatap lekat yang tak asing itu lagi? Kaki ku terdiam, dan dadaku berdebar dengan perasaan yang sakit. Kamu yang tiba-tiba ada di hadapanku lalu menghampiriku.

''Oh, kamu disini?'' Ujar Aghniny. Sedang lidahku terasa kelu. Tatapanku pun tak bergeming. Kamu pun mengajakku untuk berbincang sejenak di tempat gym.

Jadi, kamu apa kabar?'' tanya aghniny dengan senyum yang manis.

"Baik,'' jawabku singkat.

Saat itu perasaanku sangat bercampur aduk. Perasaan rindu, sedih, sakit, dan bahagia menjadi satu. Rupanya kamu menepati janjimu yang mengatakan untuk bertemu lagi.

Aku berusaha tersenyum, namun senyum itu ku urungkan saat aku ingat kamu bilang sudah punya kekasih.

Aku tersenyum getir, berusaha menahan air mataku yang akan terjun bebas. ''Selamat ya, aku turut berbahagia atas resminya hubungan kalian''

"Makasih"

Kamu tersenyum puas setelah mendengar jawaban singkatku. Sementara aku juga tersenyum, namun senyumku adalah sebuah upaya untuk menyembunyikan kesedihanku.

Lalu kita pun memutuskan pergi dari tempat gym itu. Kita berjalan menuju arah yang berbeda. Kamu ke arah sana, dan aku ke arah yang tentunya berlawanan denganmu. Tanpa sadar air mata yang sudah kutahan sejak tadi akhirnya mengalir dengan deras. Aku harap derasnya air mataku ini juga bisa menghanyutkan perasaanku padamu.

Seperti sebuah lirik lagu bahwa ada banyak cara Tuhan menghadirkan cinta. Kita tak tak pernah tahu kapan cinta itu akan datang, kapan cinta itu akan mengisi dan tumbuh di hati kita. Rasanya tiba-tiba kita mulai merasakan kebahagiaan sejak ada hadirnya. Kita merasakan kenyamanan ketika sedang bersamanya. Hingga kita pun merasa sangat beruntung tat kala bisa melihat senyumnya. Mungkin itu lah masa-masa bahagia saat kita tengah di datangi rasa cinta. Membuat kita seolah lupa akan masalah hidup yang begitu banyaknya. Membuat kita merasa beruntung telah diberikan kehidupan dengan berjumpa dengannya.

Aku tak pernah mengira bisa bertemu dengan dia, sosok yang tak pernah aku jumpa sebelumnya. Bahkan dia berasal dari kota yang sama dengan ku.Hingga tuhan mempertemukan ku dengannnya di suatu tempat, suatu momen, atau suatu apapun yang akhirnya membuat aku bisa jadi berteman dengan dia. Itu hanya awalnya, hingga lambat laun entah kapan aku mulai memperhatikannnya dan akhirnya menjadi mengagumi sosoknya. Dia telah menjadi sosok idola bagi hati ku, yang sering kali memunculkan harapan-harapan tentang dirinya. Awalnya tak berani, namun aku coba meyakinkan diri. Bahwa memang tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Kuasa Tuhan sungguh sangat besar untuk memungkinkan segala sesuatu terjadi.

“Aku telah mengharapkanmu, namun kau tak tahu itu.”

Tak semua orang bisa mengungkapkan perasaan dengan begitu mudahnya. Tak semua orang yang bisa menahan malu dan sungkan untuk mengutarakan hatinya. Kemudian, terkadang walau sudah diungkapkan dengan berbagai perhatian. Ternyata tak semua orang pula yang peka terhadap isi hati. Tak semua orang dengan mudah bisa mengerti apa arti dari semua perhatian yang telah aku beri.

Cinta bagi seseorang yang telah beranjak dewasa tentu bukan semudah anak remaja yang dengan percaya dirinya merayu dengan berkata “Aku Cinta Padamu”. Karena aku tahu bahwa cinta tak sesingkat kalimat itu. Dia pun mungkin hanya akan tersenyum dan berbalik arah jika aku hanya berkata sedemikian itu. Menganggapnya sebagai sebuah candaan gombal yang tak berarti apa-apa. Aku pun mengerti bahwa aku memang butuh keseriusan, jika aku ingin mendapatkan hatinya. Namun tak semua orang yang dengan cepat bisa menyiapkan diri untuk menyatukan dua hati.

"Aku sebenarnya ingin bersamamu, namun aku belum punya cukup bekal tuk mengajakmu bersamaku karena aku masih tidak tahu perasaan apa yang aku miliki saat ini"

Ada dari beberapa orang yang meberanikan diri untuk berterus terang dan mengungkapkan semua perasaan kepada sosok yang dicintai. Walau belum siap tuk menyatakan, aku mencoba meyakinkan dirinya bahwa aku tengah berusaha sekeras mungkin untuk segera bersama dengannya. Dengan berbagai alasan dan argumen aku mencoba membuat ia percaya bahwa aku itu pantas untuk ditunggu olehnya. Ada pula dari beberapa orang yang berdiam menyembunyikan isi hati. Hanya berharap bahwa si dia tak akan di miliki oleh orang lain sebelum kita datang menjemputnya. Kita mencintai dalam diam perhatian, berharap akan datang kesempatan bagi kita memiliki sosok yang sitimewa itu.

Seiring hadirnya bayangan tentang dirinya di fikiran ku, mungkin aku jadi berfikir lebih dalam kenapa tuhan mempertemukan dirinya di kehidupan ku. Aku yang terlanjur mencintainya, seolah bertanya-tanya pada diri ku sendiri.

“Apakah aku salah jika aku mencintaimu. Bukankah ini hak semua orang?”

Memang tak ada salahnya aku merasakan cinta, tak ada salahnya aku mencintai seseorang. Bahkan cinta itu sebenarnya adalah suatu karunia, sebuah keindahan yang niscaya bisa membuat aku bahagia. Namun kadang keindahan itu justru tak membuat aku bahagia, bahkan hingga aku dibuatnya sedih sepi ataupun menangis. Hal itu karena mungkin aku sendiri yang salah memperlakukan cinta itu, salah menempatkannya atau terlalu tergesa-gesa memberikannya kepada seseorang.

Lambat laun orang yang aku cintai itu pergi ataupun jadi jauh. Entah ia sengaja pergi dan menjauh. Bisa juga karena ia sudah punya pacar  terpaksa menjauhi ku karena menjaga perasaan pasangan nya Sedih rasanya harus jauh dengan dia.

“Mengapa jauh denganmu, setelah tumbuh rasa yang tidak dapat ku mengerti”

Terima kasih atas cinta yang tercipta, ternyata aku memang bukan untuk mu. Aku bahagia, walau selama ini ternyata aku salah menempatkannya. Semoga kau bahagia bersama kekasih baru mu tapi sampai kapan rasa ini bisa aku lupa kenpa bukan aku yang datang lebih awal hingga aku biasa mendapatkan mu, setiap pertemuan kita ada rasa yang tidak biasa.

Andai aku tau ini adalah persaan cinta mungkin aku sudah mengungkapkan nya tapi yang membuat ku ragu adalah kita sama-sama perempuan masa iya aku jatuh cinta sama perempuan.

Tapi kini semuanya telah terlambat saat aku menyadari bahwa aku mencintaimu tapi kini kamu sudah bersama orang lain,ia gadis yang beruntung bisa mendapatkan kan mu tidak seperti aku........


Ku Merindukan AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang