Special Chapter 5.1

211 19 12
                                    

"Dengan berakhirnya lagu dari Jason Mraz dengan judul You and I Both pada segmen terakhir, berakhir pula kebersamaan kita pada malam hari ini." Anta menjeda kalimat penutupnya sebentar. 

"Terima kasih sudah menemani saya mulai pukul tujuh malam tadi ya, Beau..." Anta menolehkan kepalanya ke arah luar Studio di mana Leo berada, "terima kasih untuk Mas Leo dan tracklist menyenangkannya malam ini. Terima kasih juga untuk kamu-kamu yang sudah request dan berbagi cerita dengan saya di 0811811947947 dengan format nama, usia, dan profesi."

"Cuaca malam ini udah mulai dingin, nih... Udah mulai masuk musim hujan juga. Dipakai selimutnya biar hangat, pakai kaos kaki-nya juga kalau perlu ya, Beau? Jangan sampai masuk angin atau malah sakit gara-gara kedinginan."

"Selamat tidur, selamat bermimpi indah. Semoga esok pagi terbangun dengan tubuh dan perasaan yang menyegarkan."

"Sampai jumpa esok malam, bersama dengan rekan saya yang satu-nya lagi, Putra Baraga. Masih dengan waktu yang sama yaitu pukul tujuh hingga sepuluh malam."

"Dari ketinggian Menara Imperium lantai 33 Kuningan, Jakarta... Hartanta Malique dan Leo Anggara pamit undur diri." 

"This is Ninety Four Point Seven, Be Pretty, Be You!"


*

*

*


Seperti malam-malam sebelumnya, Anta turun ke lantai Lobby menggunakan lift demi bergegas pulang karena hari sudah sangat larut, mengingat setelah pergeseran gelombang frekuensi Radio tempatnya menjadi seorang Penyiar membuatnya harus merelakan diri untuk mengikuti beberapa perubahan juga, yaitu mendapat giliran siar pada malam hari seperti saat ini.

Tidak setiap hari, dalam satu minggu Anta mendapat jadwal hanya 3 malam, dengan tajuk acara yang berbeda.

Anta akan ada pada hari Selasa untuk acara Break Time, setelah hari Senin malamnya menjadi giliran Leo.
Anta juga akan ada pada hari Rabu untuk acara Ladies Night.
Dan Anta juga akan ada pada hari Kamis, seperti malam ini untuk acara Pillow Talk.
Selebihnya, Anta tetap membawakan acara pagi hari dan Nostalgia Weekend pada akhir pekan, masih tetap bergantian dengan Leo dan Putra.

Walau sebenarnya kesepakatan awal tidak seperti sekarang, namun rating radio perlahan naik apabila Anta yang membawakan acara, maka Leo kembali membujuknya untuk menerima tawaran siar malam hari untuk beberapa tajuk acara berbeda seperti yang telah disebutkan di atas. Suara Anta yang menenangkan mungkin menjadi salah satu alasan utamanya, maka akhirnya Anta menerima tawaran Leo ketika itu. Bukan masalah yang besar, menurut Anta, mengingat kesibukan Kekasih-nya yang kian hari kian padat, kian tidak memiliki waktu lebih banyak untuk mereka.

Ah, tidak. 

Anta tidak sedang keberatan. Ia malah menyukai keadaan hubungannya bersama dengan Bobby saat ini.
Sama-sama berkutat dengan kesibukan masing-masing, namun di samping itu, juga sama-sama menjadikan masing-masing dari mereka sebagai tempat untuk pulang demi meluruhkan penat.

Rasanya tak ada yang lebih membahagiakan dari pada itu.

" 'Ntaaa...?"

Anta yang tengah melangkahkan kedua kakinya dengan perlahan kemudian menegakkan kepalanya. Seketika kedua sudut bibirnya tertarik bersamaan saat kedua matanya mendapati Bobby tengah berdiri di samping mobil tua-nya dan menunggu kepulangannya dengan sangat sabar, lengkap dengan seragam Stasiun Televisi kebanggaannya.

Can We Talk? - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang