Special Chapter 5.2 (End)

262 24 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*

*

*


Anta menghabiskan waktunya tanpa Bobby beberapa hari kemudian. Bukan suatu hal yang baru semenjak laki-laki itu mulai sangat sibuk bekerja, namun kali ini benar-benar terasa berbeda. Bukan juga menjadi suatu hal yang patut dipermasalahkan, semenjak tak dapat terhitung olehnya karena Bobby memang sering sekali mengambek padanya seperti ini.

Kalau boleh jujur, terkadang Anta saja sedikit bertanya-tanya mengapa dirinya bisa sebegini sabar menghadapi sikap Bobby. Namun mendadak ia teringat mengapa dirinya jatuh cinta ketika itu.

Jadi, ya...yang ia lakukan sekarang adalah sama seperti kemarin-kemarin, menunggu Bobby datang dan kembali membutuhkannya. Tentu saja bukan karena Anta terlampau percaya diri, karena percaya lah, bahkan ia sempat cemburu buta terhadap teman-teman sejawat Bobby yang jauh lebih muda ketimbang dirinya, walau pada akhirnya malah dirinya yang malu setengah mati karena bersikap bagaikan anak kecil yang ketakutan miliknya diambil orang lain. Namun entah mengapa, setelah segalanya yang telah mereka lewati bersama, Anta tidak pernah lagi meragukan perasaan laki-laki itu kepadanya.


*

*

*


Siang menuju sore itu, seperti beberapa hari yang lalu, Anta kembali berakhir di atas sebuah panggung kecil bersama Leo dan Putra serta beberapa orang lain yang menjadi anggota sebuah home band.

BEAU FM hendak kembali menggelar acara off air setelah sekian lama vakum dengan mempersembahkan konsep yang sangat jauh berbeda. Sangat patut kalau Leo terlihat uring-uringan dan beruntungnya Anta tidak perlu merasa ikut-ikutan.

Anta memiliki caranya sendiri agar tetap tenang. Sesekali mengetik gitar kesayangannya dan mulai menyenandungkan sebuah lagu yang akan coba ia bawakan esok malam di dalam acara tersebut, mengulik nadanya yang terkadang sumbang, dan lain-lain.

Can We Talk? - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang