Perempuan itu kembali menggila. Dia melemparkan semua yang bisa diraih tangan ke arah putrinya.
Gadis yang penuh dengan kebencian di dalam matanya tersebut hanya diam. Memilih untuk mendengarkan apa yang ingin diketahui ibunya dari dirinya.
"KENAPA! KENAPA! KENAPA KAU MELAKUKANNYA?! JAWAB!"
Kosa kata 'kenapa' dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk menanyakan sebuah alasan. Di dalam bab 5W+1H, guru sekolah gadis itu menjelaskan bahwa kata 'why' digunakan dalam sesi wawancara untuk menanyakan sebab akibat.
Tapi sekarang, gadis itu tahu bahwa gurunya adalah seorang pembohong.
Buktinya, ibunya terus saja bertanya kenapa, tapi bukan alasan yang ingin didengarkan oleh sang ibu. Melainkan itu adalah bentuk luapan amarah yang ditujukan pada sang gadis.
Kenapa? Kenapa gadis itu berdiri dengan tangan berlumuran darah di samping jasad ayahnya?
_ _ _ _ _
Rasanya sudah lebih dari satu minggu gadis itu duduk diam di ruangan serba putih ini. Tidak ada apapun selain kasur lantai dan kamera pengawas di dalam ruang isolasi tersebut.
Dia ingin menggerakkan kamera yang terus saja menatapnya dari atas sana, namun sayang, tangannya terikat, menyatu dengan tubuhnya.
Perawat bilang, semua ini demi keamanannya.
Tapi gadis itu tahu, jika sebenarnya mereka tidak sedang melindungi gadis tersebut dari apapun. Mereka justru tengah berusaha melindungi dunia dari gadis itu.
Tapi kenapa?
Memangnya apa kesalahan yang telah ia perbuat?
"Nona Andara, tes kejiwaan Anda sudah keluar. Anda dinyatakan sehat 100 persen. Jadi jangan mengelak lagi dan katakan alasan Anda membunuh ayah Anda sendiri! Katakan jika tidak ingin berakhir di ruang interogasi, Nona."
Andara tidak memahami mengapa petugas kepolisian ini terlihat begitu marah.
Dia tidak pernah mengelak apapun. Andara hanya ... diam. Karena setiap kali polisi itu bertanya kenapa, dia tidak benar-benar ingin tahu mengapa Andara melakukannya.
Polisi itu hanya ... ingin segera menyelesaikan kasus ini dan mendapatkan kenaikan pangkat.
Karena itulah, setiap kali polisi itu bertanya, Andara akan memilih untuk diam dan memperhatikan.
"JAWAB! KENAPA KAU MELAKUKANNYA DASAR ANAK TIDAK TAHU DIUNTUNG!"
Ah ... Andara ingat sekarang. Alasan mengapa polisi ini begitu marah pada dirinya. Hal itu karena dia adalah teman baik ayahnya.
Mereka sering bertemu diam-diam untuk bertukar kado. Terkadang ayah Andara akan memberikan setumpuk uang di dalam kado itu. Lalu polisi itu akan memberikan beberapa lembar surat berkilau pada ayahnya.
Mereka benar-benar teman sejati. Karena tidak pernah saling perhitungan saat menghadiakan sesuatu. Kawan ... memang seharusnya begitu, kan?
Tapi kenapa? Lagi-lagi Andara bertanya. Jika mereka memang teman baik, lalu kenapa polisi itu tidak tahu alasan Andara melakukannya?
Bukankah ini semua aneh?
"Anak gila! Inilah sebabnya perempuan harus hidup di bawah kaki kami. Karena kalian selalu lupa diri jika dilepaskan tali kekangnya! Brengsek!"
Anak gila. Sudah lama Andara tidak mendengarkan sebutan itu. Terakhir kali dia mendapatkan pujian itu adalah saat pertemuan terakhirnya dengan sang ayah.
Sebelum Andara berakhir di ruangan serba putih ini.
_ _ _ _ _
"Apa kabar, Nona Andara?"
![](https://img.wattpad.com/cover/314888274-288-k888844.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Para Angsa
Short StoryKumpulan cerpen dan cerbung. Jangan dibaca kalau takut ... baper. Kisah Para Angsa ini hanyalah sekumpulan cerita pendek atau cerita bersambung. One shoot istilahnya sekarang. Ada romansa remaja, dewasa, misteri, dsb. Seringkali ada ide cerita tapi...