01

5.8K 372 167
                                    

"Dan, besok acara ulangtahun adikmu kan?"

"Hm."

"Bararti tidak bisa pulang terlalu malam. Mungkin sore sudah harus sampai rumah, lalu kita berangkat. Atau mau aku jemput? Orangtuamu pasti minta kita menginap kan?"

"Sore paling aku sudah disini."

"Oke."

"Aku berangkat dulu."

"Hati-hati." senyumnya selalu cerah, bahkan matahari pun memilih mengalah.

Namanya Neil, Conrad Neil Voresham. Ia bukan dari keluarga Voresham, tentu. Nama keluarganya berganti setelah Neil menikahi putra mahkota keluarga Voresham. Ia adalah anak pertama, penerus kerajaan Voresham, William Aidan Voresham.

Setahun lalu, keduanya telah bersumpah hidup bersama dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, di altar megah, dekorasi mewah, pernikaham anak pertama Voresham, dengan anak tunggal keluarga Neverley.

Kalau mengira pernikahan ini hasil perjodohan, memang benar. Aidan dijodohkan dengan Neil, orangtua mereka bersahabat sejak lama, sejak masih remaja, sebagai sesama bangsawan. Mereka berniat menikahkan anak-anak mereka kelak. Tapi siapa yang sangka kalau Neverley hanya diberkahi satu keturunan? Anak laki-laki yang akhirnya dinikahkan dengan putra pertama Voresham.

Sejak menikah, Neil tidak lagi bekerja di luar, semua ia kerjakan di rumah, itu pun bukan pekerjaan yang berat. Di jaman modern seperti ini, harusnya semua bisa dibuat mudah. Lagipula sudah ada internet dan segala macamnya. Bukan lagi seperti jaman dulu, yang mau mengirimkan kabar saja harus lewat surat.

Aidan bekerja kantoran, ia meneruskan perusahaan Voresham. Ya, ia putra pertama, putra mahkota penerus keluarga Voresham, segalanya diberikan pada Aidan terlebih dahulu, baru adik-adiknya.

Yang esok berulangtahun, adik Aidan yang paling kecil, si bungsu Elisa. Ia baru akan menginjak usia sembilan tahun esok. Usia dengan ketiga kakaknya memang teramat jauh, 25 dan 20 tahun. Elisa adalah anak bonus di keluarga Voresham.

Sekitar jam empat sore, Aidan sudah kembali tiba di rumah. Semua pakaian dan keperluan sudah dikemas rapih dalam tas oleh Neil, meski sebenarnya tidak perlu bawa banyak barang karena di kediaman Voresham pun ada.

Neil memasukan laptop dan barang lain ke tas untuk dibawa, Aidan yang minta. Neil hanya menurut kata suaminya, sementara Aidan mengecek kado ulangtahun untuk Elisa di halaman belakang. Baru tiba siang tadi. Akan diangkut lagi untuk dibawa ke istana Voresham. Tentu. Acaranya berlangsung di sana, yang datang tamu-tamu sebangsa mereka.

"Aku takut ia stres karena mondar-mandir."

"Tidak akan. Sudah kupastikan, dan ia ditangani oleh ahlinya."

Neil diam, ia sibuk memakai sabuk pengaman setelah tadi mengecek barang di jok tengah.

"Sudah semua kan?"

"Ya. Sudah aku masukan semua kok. Kita bisa berangkat."

Gantian Aidan yang tidak menjawab, ia lajukan mobilnya perlahan. Matanya sesekali melirik spion untuk memastikan mobil di belakangnya terus mengikuti sampai ke rumah.

Kira-kira butuh waktu satu jam untuk sampai. Bukan hanya karena jauh, tapi kediaman Voresham ini benar-benar seperti di tengah hutan. Sekelilingnya pohonan lebat, di bukit, jadi mau kesana pun harus menempuh jarak dan waktu yang lumayan.

"Mungkin malam ini pun sudah ramai ya."

"Hm."

"Elisa cepat sekali tumbuhnya. Rasanya kemarin ia masih kecil, mengajak ku main."

Wilted Heart (BL 19+) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang