09

1.3K 212 109
                                    

Sejak sore itu keduanya saling diam, terutama Neil. Sesekali Altin mengajak Neil bicara, tidak membuahkan hasil sama sekali. Neil masih diam dan Altin memilih menyerah. Ia pikir Neil butuh waktu untuk dirinya jadi Altin membiarkan hal itu.

Memangnya...

Alasan apa lagi yang harus Altin katakan pada Neil? Altin harus membohongi Neil seberapa jauh lagi?

Mungkin benar soal media ingin tau apa yang menjadi dasar Neil mengebut malam-malam, dan sendirian. Tapi selepas itu, alasan kenapa Neil tidak juga diumumkan pada publik padahal ia sudah sangat sehat, Altin sama sekali tidak bisa menjawab, Altin tidak bisa memberitau Neil soal itu.

Soal sebenarnya Neil adalah suami Aidan. Soal sebenarnya Altin membawa Neil untuk menyelamatkan nama Voresham. Soal Altin yang berpura-pura menjadi suami Neil. Bagaimana Altin bisa mengatakan itu semua?

Padahal sejak awal Altin tau kalau hal ini akan menyakiti Neil, tapi tetap ia lakukan dengan harapan ia bisa menyelamatkan nama Voresham, menghindari tuntutan Neverley dan yang terpenting, ia bisa membahagiakan Neil. Menikah dengan Aidan pasti sangat menyakitkan untuk Neil, penuh dengan kepura-puraan. Tapi hubungan yang Altin jalani dengan Neil ini, apa bedanya dengan pernikahan Neil dan Aidan?

Altin juga penuh kepura-puraan, bahkan lebih parah dari Aidan. Mengaku-ngaku sebagai suami Neil, bercinta dan menyembunyikan keberadaan Neil sampai selama ini. Altin melakukan itu di saat Neil masih menjadi suami sah saudara kembarnya sendiri.

Jika Altin meminta Aidan menceraikan Neil sekarang, Neil pasti akan bertanya-tanya soal surat cerai yang harus ia tanda tangani. Kenapa nama Aidan sebagai suami yang menggugat cerai Neil. Bukan nama Altin. Bukan William Altin Voresham.

Memikirkannya selalu buat Altin tidak bisa berpikir jernih. Pikirannya soal jalan keluar selalu kebohongan. Altin tidak mau menjadi pembohong yang lebih parah dari ini. Ia ingin Neil mencintainya, nyaman berada di sisinya, tanpa ada kebohongan, tanpa ada kepura-puraan. Benar-benar Altin dan Neil dalam satu hubungan resmi. Bukan perselingkuhan begini, dan tidak sembunyi-sembunyi.

Hari ini Altin pulang telat lagi. Hampir jam makan malam, harusnya ia bisa pulang lebih cepat tapi Altin selalu tidak siap untuk menghadapi Neil yang masih diam butuh jawaban.

Malam ini di meja makan, terhidang beef steak bersama rebusan sayur dan kukusan jagung, ada apple pie juga sebagai camilan. Neil banyak masak malam ini, Altin tidak bertanya kenapa, ia hanya duduk di meja makan dan menikmati makan malamnya.

"Besok kita berangkat pagi kan?"

"Hm." Altin menyahut, ia suap dagingnya dan mengunyah pelan. Melirik Neil yang masih menunduk memotongi daging stiknya. "Neil, aku benar-benar minta maaf soal yang waktu itu dan... aku minta maaf karena aku tetap tidak bisa mengatakan pada publik soal dirimu."

"Aku mengerti."

"Neil-"

"Aku akan tetap di dalam selama ulangtahun Elisa berlangsung. Aku tidak akan mengganggu, aku tidak akan menunjukan diriku pada media. Kalian bisa tenang."

"Maaf Neil, tapi ini untuk kebaikanmu."

"Semua yang kau lakukan memang untuk kebaikanku Altin, aku tau itu. Sejak pertama."

Altin tidak menjawab lagi, ia hembuskan napasnya dalam. Melanjutkan makan tanpa obrolan yang biasanya ramai tentang apa saja. Malam ini dan malam-malam sebelumnya selalu sepi. Tidak ada obrolan hangat yang berarti.

Matanya melirik piring Neil, agak memicing ketika Altin lihat jari Neil, ia baru sadar ada plester merekat di jarinya. Neil tetap makan tanpa mempedulikan sekitar bahkan lukanya sendiri.

Wilted Heart (BL 19+) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang