READERS P.O.V
Ran membawa ku pergi ke kamar mayat untuk bertemu dengan jasad Shu. Mendengar bahwa aku diizinkan untuk bertemu dengannya terakhir kali saja sudah membuat kedua kaki ku lemas.
Tapi aku harus kuatkan diri, bagaimana pun juga itu adalah jasad dari orang yang sangat berarti dalam hidup ku setelah keluarga ku. Dan lagi, jika aku tak bertemu dengannya disini, aku benar-benar akan merasa sangat bersalah.
Ini adalah terakhir kali aku dapat melihat wujud nya dan dapat menyentuhnya walau sudah tidak merasakan kehangatan yang ku sukai lagi disana.
Kini aku dan Ran sudah tiba di depan kamar mayat. Ku lihat Ran sedang berdiskusi sebentar dengan dokter yang menangani. Setelah beberapa saat, dokter itu mengizinkan kami masuk untuk bertemu dengan Shu.
"Ayo y/n" ajak Ran
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia menuntun tangan ku dan membawa ku masuk ke dalam ruangan yang dingin itu. Aneh nya aku tidak melihat ada kasur mayat lain disana.
"Kenapa.. hanya ada Shu?" Tanya ku lirih
"Aku sengaja menyuruh mereka untuk memindahkannya kemari agar kau tidak terlalu ketakutan" jawab nya
Ku akui, Ran adalah tipikal pria yang cukup gentleman. Tapi bukan kah hal seperti ini terlalu berlebihan? Ah, biarkan saja.. aku tak terlalu ingin memikirkannya.
Perlahan aku mendekati kasur yang diatasnya berisi potongan mayat Shu yang sudah di susun rapi dan tanpa kepala itu. Tangis ku kembali pecah, aku benar-benar tak menyangka bahwa hal seperti ini akan terjadi pada nya.
Padahal ia adalah orang yang baik, kenapa ada orang yang tega membunuhnya. Ia bukan tipe orang yang suka mencari masalah, bahkan jika ada orang yang mencari masalah dengannya, ia lebih memilih untuk menghiraukannya.
"Kenapa kau harus bernasib seperti ini?" Batin ku
"Ini sangat tidak adil untuk malaikat sebaik diri mu" batin ku lagi
READERS P.O.V END
NORMAL P.O.V
Gadis itu terus menangisi mayat Shu yang sudah tak berbentuk itu. Ia benar-benar sangat terpuruk dan kini, ia berada di titik terendahnya.
Tanpa gadis itu sadari, pria yang berada di belakangnya alias Ran, sedang menyeringai puas melihat dan mendengar tangisan pilu y/n. Menurutnya itu adalah sebuah pemandangan dan melodi yang sangat indah dan terlalu sayang untuk di lewatkan.
Ran melihat y/n menyentuh tangan Shu dengan lembut lalu mengecupnya untuk terakhir kalinya. Jujur saja, hatinya terasa sangat panas saat ini. Tapi dia ingat kalau moment ini adalah moment terakhir y/n bertemu dengan wujud Shu, jadi ia biarkan saja.
"Senangnya melihat diri mu hanya bisa aku yang miliki" batin Ran bangga
Ran terus memperhatikan y/n selama beberapa saat sampai akhirnya gadis itu bangkit berdiri dan berjalan lunglai kearah Ran dengan mata yang sembab dan hidung yang memerah.
"Maaf membuat mu menunggu lama.." lirih y/n
"Tak apa.. aku juga ingin mendoakan yang terbaik untuk nya.. kau bisa keluar dulu, disini sangat dingin dan kau habis menangis, aku takut nanti nya kau akan sakit" ujar Ran
Pria itu langsung melepaskan jas mahal yang ia kenakan kemudian menyampirkannya pada tubuh y/n dengan perlahan. Y/n tentu saja menerima jas itu dengan senang hati dan langsung menggenggamnya dengan sangat erat karena ia memang kedinginan.
"Keluar lha terlebih dulu" titah Ran
Y/n mengangguk lalu pergi keluar dari kamar mayat itu seorang diri. Ran menatap mayat Shu dengan tatapan bengis dan seringaian yang sangat lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSIVE STALKER SERIES: HAITANI RAN
FanficStalker? Kalian pasti tau kalau seorang stalker itu mengerikan. Selalu mengikuti kemana kita pergi dan mengawasi pergerakan kita, dimana pun dan kapan pun kita berada. Memperhatikan mu di balik kegelapan,kejauhan dan keramaian yang membuatmu bahkan...