"Jika melupakanmu hal yang mudah , ini takkan berat. Takkan membuat hatiku lelah"
"Jisung!!!"
Suara itu.
Jisung sangat mengenal suara itu.Kenapa disaat ia berusaha untuk melupakan suara itu , malah dengan sengaja suara itu terdengar lagi.
Ia menoleh pelan dan benar saja.
"Lo mau pulang Ji?"
Jisung tatap mata tajam itu dalam.
Andai ia bisa memilikinya tanpa harus ada kekhawatiran.Andai dunia mengizinkan mereka bersama.
Jisung pasti sangat bahagia.
"Ji!! Kok bengong?!!"
"I-iya gw mau pulang. Kenapa Ho?"
"Gw pengen ngajak Minju jalan nanti malem , Lo mau bantuin ga temenin gw beli baju yang cocok buat ntar malem"
Lagi dan lagi hatinya harus terluka untuk yang kesekian kalinya.
"Ya boleh. Nanti gw temenin"
"Thanks ya Ji!"
Jisung tersenyum.
'Andai Lo ga kecelakaan Ho , pasti kita masih bersama dan ga akan ada Minju di tengah-tengah kita. Andai Lo ga lupa ingatan semuanya pasti masih baik-baik saja'
"Ini apa kak?"
"Buka aja , itu hadiah spesial buat Jisung nya Minho"
"Apaan sih kak! Gombal!"
"Hehehehe! Itu kakak beli waktu kemarin keluar kota , sengaja kakak beli Karena kakak tau kamu pasti suka"
"Jisung buka ya kak"
"Oke"
Tangan mungilnya mulai berusaha membuka kado pemberian Minho.
"Waaahhh!!! Gelang Couple!!"
Jisung menoleh ke arah Minho dan pemuda berhidung mancung itu tengah tersenyum.
"Bagus kan?"
"Banggeet! Jisung suka! Makasih ya kak!!"
"Sama-sama! Yuk dipake. Jangan sampai hilang ya"
Jisung mengangguk antusias sembari memakai gelang Couple pemberian Minho.
"Luuccukk banget!"
"Kamu lebih kiyuudd Ji"
"Kak jangan mulai deh"
"Hehehehe"
№ : "Katanya ga boleh hilang, tapi kakak dengan sengaja menghilangkannya bahkan membuang gelang kita kak"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐬𝐢𝐧 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮.
أدب الهواةˢᵉᵐᵘᵃ ᵇᵉʳᵃʷᵃˡ ᵈᵃʳⁱ ᵏᵃᵗᵃ "ᵃⁿᵈᵃⁱ" "ᴬⁿᵈᵃⁱ ᴹⁱⁿʰᵒ ᵍᵃ ᵏᵉᶜᵉˡᵃᵏᵃᵃⁿ" "ᴬⁿᵈᵃⁱ ᵍʷ ᵇⁱˢᵃ ˡᵉᵇⁱʰ ᶜᵉᵖᵃᵗ ⁿʸᵉˡᵃᵐᵃᵗⁱⁿ ᵈⁱᵃ" "ᴬⁿᵈᵃⁱ ᵈⁱᵃ ᵍᵃ ˡᵘᵖᵃ ⁱⁿᵍᵃᵗᵃⁿ" ᴰᵃⁿ "ᴬⁿᵈᵃⁱ ᵍʷ ᵖᵘⁿʸᵃ ᵐᵉˢⁱⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ" *№: ᵗᵉʳⁱⁿˢᵖⁱʳᵃˢⁱ ᵈᵃʳⁱ ˢᵉᵇᵘᵃʰ ˡᵃᵍᵘ ᵇᵉʳʲᵘᵈᵘˡ "ᴹᵉˢⁱⁿ ᵂᵃᵏᵗᵘ" - ᴮᵘᵈⁱ ᴰᵒʳᵉᵐⁱ ᴶⁱᵏᵃ ᵃᵈᵃ ᵏᵉˢᵃᵐ...