Hari ini ketiga pemuda Rantau yang baru saja mendarat di kota kelahiran tengah terdampar di sebuah cafe dekat bandara.
Mereka baru saja tiba di Korea untuk menghadiri acara pernikahan sahabat dekat - Hyunjin.
Jisung sangat rindu akan suasana Korea, ya walaupun padat tapi menyenangkan baginya.
Semoga semuanya berjalan dengan lancar sampai ia kembali ke Aussie lagi nanti.
"Langsung ke apartemen kan?"
Tanya Chan setelah selesai memesan beberapa makanan untuk mereka nanti."Yoi kak. Capek banget gw pen langsung rebahan" -Jisung
"Yeeuuhh lu mah emang biangnya rebahan baee" -Changbin
Diakhiri dengan cengengesan dari Jisung.
÷×÷
Sesampainya di apartemen yang mereka sewa , Chan pamit karena ingin bertemu dengan sang pujaan hati.
Sedangkan Changbin dan Jisung memilih tetap di apartemen sibuk dengan dunianya masing-masing.
"Bang Bin, gw udah selesain liriknya nih besok lu bikin nadanya ya"
Changbin yang tengah memainkan ponselnya menoleh lalu menghampiri Jisung.
"Lu save aja dulu gw pen keluar nyari angin Bentar"
Jisung memutar bola matanya,
"Nyari angin apa pengen telponan sama ayang beb?! Pfftt""Bacot!"
Setelahnya Changbin hilang di balik pintu meninggalkan Jisung.
Sementara Jisung segera mensave data lirik dan menutup laptopnya.
Ia rebahkan tubuh di kasur sembari menatap langit-langit.Pikirannya melayang memikirkan bagaimana kabar para teman dan keluarga di Korea setelah ia tinggalkan selama bertahun-tahun lamanya.
Apa mereka lupa?
Atau mereka mencarinya?
Tapi buktinya Hyunjin tidak lupa.
Hyunjin juga tidak mengatakan apa-apa.Entahlah.
Jisung tidak ingin pusing lagi dan membiarkan pikirannya melayang sampai-sampai tidak sadar sudah berlalu ke alam mimpi.÷×÷
"Selamat ya Hyunjin dan Jeongin!! Ga nyangka gw kalian bakal nikah"
Ucap Changbin sembari menyalami Hyunjin dan Jeongin.Wajah Hyunjin pun tak henti-hentinya menatap datar wajah Changbin. Sepertinya ia kesal akan ucapan Changbin barusan.
"Lu bisa berhenti Salimin gw dan turun dari sini ga si boncel? Antriannya panjang sat"
Jeongin yang berada di sebelah Hyunjin pun berusaha menahan tawa. Chan dan Jisung sudah geleng-geleng dibelakangnya.
Akhirnya Changbin turun dari panggung bersama Chan dan Jisung yang juga sudah selesai memberikan ucapan selamat kepada Hyunjin dan Jeongin.
"Langsung makan ni?"
"Gaass laaaa"
Diketuai Changbin yang memimpin, tanpa basa-basi langsung menghampiri tempat prasmanan dan mengambil makanan diikuti oleh Chan dan Jisung.
"Makan yang banyak sung , lumayan di kawinan temen kan"
"Lu mah kebiasaan bang, kalo soal makan pasti semangat. Awas piringnya ikut kemakan" cibir Jisung.
"Udah GC Jan banyak bacot"
Chan dipaling belakang ikut menyahuti.Setelah selesai mengambil bagian masing-masing. Jisung berlalu ingin mengambil minum yang berada diujung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐬𝐢𝐧 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮.
Fanfictionˢᵉᵐᵘᵃ ᵇᵉʳᵃʷᵃˡ ᵈᵃʳⁱ ᵏᵃᵗᵃ "ᵃⁿᵈᵃⁱ" "ᴬⁿᵈᵃⁱ ᴹⁱⁿʰᵒ ᵍᵃ ᵏᵉᶜᵉˡᵃᵏᵃᵃⁿ" "ᴬⁿᵈᵃⁱ ᵍʷ ᵇⁱˢᵃ ˡᵉᵇⁱʰ ᶜᵉᵖᵃᵗ ⁿʸᵉˡᵃᵐᵃᵗⁱⁿ ᵈⁱᵃ" "ᴬⁿᵈᵃⁱ ᵈⁱᵃ ᵍᵃ ˡᵘᵖᵃ ⁱⁿᵍᵃᵗᵃⁿ" ᴰᵃⁿ "ᴬⁿᵈᵃⁱ ᵍʷ ᵖᵘⁿʸᵃ ᵐᵉˢⁱⁿ ʷᵃᵏᵗᵘ" *№: ᵗᵉʳⁱⁿˢᵖⁱʳᵃˢⁱ ᵈᵃʳⁱ ˢᵉᵇᵘᵃʰ ˡᵃᵍᵘ ᵇᵉʳʲᵘᵈᵘˡ "ᴹᵉˢⁱⁿ ᵂᵃᵏᵗᵘ" - ᴮᵘᵈⁱ ᴰᵒʳᵉᵐⁱ ᴶⁱᵏᵃ ᵃᵈᵃ ᵏᵉˢᵃᵐ...